//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Note dari Tionghoa Indonesia di facebook, Buddha destroyed the Vedic priesthood.  (Read 11549 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
^

betul kata Om Viryaa, hebat kali ini bijaksanaaa jdnya. saya jg setuju kalo sikap terbaik adalah biarkan saja, lama lama jg reda sendiri ;D

Offline BobbyXu

  • Teman
  • **
  • Posts: 64
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • There is no certainty, only opportunity
Karena kagak bisa diakses kalo bukan teman Tionghoa Indonesia maka akan saya post disini artikel buatannya, yang dia ambil dan tambah - tambahin.

Buddha destroyed the Vedic priesthood.

DALAM KONFLIK YANG TERJADI ANTARA BUDHA dan JAINS ,budha juga melakukan perusakan dan membakar beberapa kitab kitab ajaran JAINS tercatat jelas dalam kumpulan debat debat antara SHIDARTA DAN BIKSU JAINS dan termuat didalam kitab kitab yang bisa anda cari referensinya sesuai dengan links yang saya berikan ini
http://www.cs. colostate. edu/~malaiya/ jainhlinks. html

Pernyataan Muhamad gandhi
dalam memoar YI, I2-5-20, Tagore, 1072, and 1070.

Buddha fearlessly carried the war into the enemy camp and brought down on its knees an arrogant priesthood

Budha preached non-violence? No.

All martial arts were initiated by Budhist bhikhus. What was the need to learn martial art if the bhikhus were to be nonviolent? They learnt it just to save their dhamma. Thus, Budha Dhamma never taught cowardly non-violence. The bows and arrows carried by tribals (erstwhile Budhists) prove that they did not follow cowardly non-violence.

Karma


Karma adalah keyakinan kalau sebuah kejadian yang kita lakukan pada orang lain merupakan konsekuensi dari kejadian sejenis yang terjadi di masa lalu yang dilakukan orang tersebut kepada orang lain. Serupa pula, kejadian sekarang yang kita lakukan pada orang lain akan terulang lagi di masa depan dengan kita sebagai orang yang mendapatkannya. Hal ini lebih lanjut disatukan dengan reinkarnasi, sehingga bila karma tidak terjadi di masa hidup seseorang, ia akan terjadi pada hidup selanjutnya. Bila anda hidup sebagai orang baik, anda memperoleh karma yang baik, dan di kehidupan selanjutnya, anda akan reinkarnasi sebagai orang yang baik. Begitu juga sebaliknya.

Karma adalah gagasan timur, populer dalam filosofi kuasi-religius seperti Buddhisme. Gagasan ini menunjukkan kalau perbuatan baik atau buruk kita dicatat entah dimana. Hanya, bukannya Tuhan yang melakukannya, tapi alam semesta yang melakukannya. Segala yang anda lakukan akan menentukan hadiah di masa depan (sebagai orang yang lebih tercerahkan) atau hukuman (sebagai kumbang kotoran misalnya). Sebagian ateis mungkin ada yang menggantikan Tuhan dengan semacam mistisisme - seperti karma ini misalnya.

Sudut pandang ateistik Hindu sebagaimana di sajikan dalam mazhab Samkhya dan Mimamsa dalam filsafat Hindu menolak keberadaan Tuhan yang menciptakan. Mazhab Mimamsaka percaya adanya yang ghaib (adrishta) akibat dari karma dan tidak memerlukan Tuhan dalam sistemnya. Mimamsa, sebagai filsafat, berurusan dengan karma dan kadang disebut dengan Karma-Mimamsa. Karma juga dibahas oleh para pengikut awal Jain dan Buddha.

Tentu saja tidak ada halangan bagi ateis untuk meyakini adanya gaya antropomorfik selain karma. Tapi bagi ateis yang rasional, konsep karma adalah absurd. Karma merupakan salah satu bentuk dari wishful thinking.
Karma berbeda dengan hukum sains. Contoh Misalnya kita menanam pohon mangga, kemungkinan kita akan memetik buah mangga lebih besar dalam waktu yang cukup adalah hukum sains. Sementara kalau kita memberi hadiah bunga pada A lalu suatu saat di masa datang kita mendapat hadiah bunga dari B (yang tidak ada hubungannya dengan A)
adalah karma. Tentu saja ini bisa berupa kebetulan murni.

Ada miskonsepsi dari sebagian teis yang mengatakan kalau yang bicara karma adalah orang ateis. Seperti dijelaskan di atas, karma adalah konsep Hindu, Buddhisme dan Jain. Tidak mesti berhubungan dengan ateisme.
Mari kita lihat konsep sekolah. Di sekolah anda akan berawal dari pelajaran yang mudah dan semakin sulit seiring kelas anda naik. Bila anda orang yang sangat baik di kelas dan segala pelajaran begitu mudah bagi anda, tidak masuk akal bagi sekolah ini untuk menghadiahi anda dengan kejadian-kejadian baik dalam hidup anda. Hal ini sama hal nya dengan selesai kuliah, lalu kembali ke SMA lagi. Bila dengan cara ini, bagaimana kita bisa belajar hal yang lebih banyak? Akan lebih masuk akal kalau orang yang memiliki karma yang baik mendapatkan hidup yang lebih sulit. Begitu juga orang dengan karma buruk, misalnya kerjanya hanya mencuri dan merampok seumur hidupnya. Akan lebih masuk akal kalau ia dilahirkan kembali sebagai seorang yang kaya raya, sehingga hidupnya lebih mudah dan tidak lagi merampok. Bila karma benar ada, maka orang dengan karma terbaik adalah orang yang tinggal di kolong jembatan, kelaparan atau hewan.

REINKARNASI?

Ajaran reinkarnasi, Macan dan singa bisa jadi manusia.
Konon dengan syarat sang macan/singa harus vegetarian dulu, tidak
boleh memangsa binatang lain, ya makannya rumput2an seperti
kerbau................)

Karna ajaran mengkosongkan pikiran yang membuat
penganut budha gampang dirasuki ajaran ajaran sesat dan kebanyakan
mempunyai kepribadian ganda, tidak punya
pengangan hidup yang pasti , kalau mau saya katakan reinkarnasi yang sakti ngapain masuk lagi ketubuh orang lain mendingan reinkarnasi itu kembali ketubuh asal koq pinjam pakai tubuh baru (datang dengan wujud masa lalu) itu masih masuk akal kalau punya yang baru bagaimana yang baru ini menjalaninya punya 2 nyawa punya 2 pikiran dengan satu tubuh ini adil atau g****k.

Termasuk ajaran budha paling tolol mana ada manusia karma buruk di
kehidupan mendatang jadi binatang emangnya binatang punya karma
kalau jelek jadi apa? kalau binatang punya karma baik jadi apa?

Tambahan yang jelas jika ada reinkarnasi jumlah populasi manusia harusnya stagnan tidak bertambah karena namanya daur ulang
Jadi inilah kebodohan ajaran budha yang diimani pengikutnya sampai saat ini harusnya malu dan sadar!!!!

Buddhism = kejahatan di Indonesia?

Artikel lengkapnya di sini:
http://www.indonesiamatters.com/673/atheism-crime/


Quote: Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang
siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau perbuatan:
yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan, atau penodaan
terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. dengan maksud agar orang
tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha
Esa.

.......

What's more in the proposed criminal code those who become atheists
or encourage others to lose faith in their religion are subject to
penalties.
(Bahkan dalam RKUHP ini menjadi atheis atau mengajak orang untuk tidak
meyakini agama dijadikan tindak pidana.)

Ini bertanggal 7/9/2006. Masih relevan?

Meskipun diakui hukum, tetapi agama Buddha tidak mengakui KeTuhanan yg
Maha Esa??

Terus krn tidak mengenal konsep "God", berarti Buddhist = atheist?? dan
menurut hukum indonesia maka umat budha harus di tindak pidana karena
tidak bertuhan.

Siapa yang buat ini notes orangnya ?.
Tionghoa Indonesia Lalu apa hubungannya dengan Agama Buddha dengan Jains.
tolong kasih tau saya yang buat notes ini, pasti saya tau dia itu siapa?.
Ati ati ada yang bawa nama tionghoa sebenarnya sengaja memecah belah.
Kalau saya baca dari notes Saudara boby xu jelas anda dapat bukan dari tionghoa Indonesia.
Tapi dari Forum Debat Agama milik fei fei fairy. Jelaslah perbandingannya ngaco ngawur, tidak mengerti.
Dia itu seorang Fadalisme dunia maya, membawa nama Agama K. Semua agama juga diserang sama dia.
Sudah lar NGak usah diributkan lagi. kalau kamu bisa sebut nama orang yang nulis saya bisa tau darimana dia berasal.

Wa dapatnya dari notes ditag ama Tionghoa Indonesia, kalo lu dapat dari forum lain yang isinya serupa wa kagak tau, tapi tolong jangan langsung main ngejugde wa dapatnya dari forum lain, jangan menjudge dengan keterbatasan anda, dengan perkataan anda tolong dipikirkan kembali, karena anda menjudge wa berbohong, jujur aja wa dulu pernah join forum Buddhist tapi orang disana terkesan sok pinter and sok tahu, so wa cabut, jadi tolong berpikiran lebih objektif.
Mengenai perpecahan atau adu domba, anda tidak perlu mengusung tema ini, wa yakin banyak saudara - saudari kita disini kagak bakal terpancing dengan hal itu.
Lagian ada linknya bukan? Jadi kalo bohong ngapain wa kasih link, jadilah orang cermat sebelum memberikan pendapat.
« Last Edit: 26 April 2010, 12:32:46 AM by BobbyXu »

 

anything