//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"  (Read 15877 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« on: 15 April 2008, 12:34:12 PM »
Namo Buddhaya…!

Hi, teman2 sedhamma.. tgl 29 Maret kemarin saya ada dengar ceramah dhamma oleh Bhante Uttamo di Tiara Hotel & Convention, Medan dengan topik 1 Dhamma.

Saya rasa ini bagus banget, jadi saya tertarik membaginya dengan teman2 sekalian. Di sini saya akan coba uraikan inti dari ceramah yang saya dengar tersebut dengan kata2 saya.
Semoga bermanfaat..

Seperti kita ketahui di negara kita ini, selain ajaran agama dari Guru Agung kita Sang Buddha sendiri, juga terdapat ajaran dari aliran lainnya. Sering sekali kita dengar atau lihat bahwa konflik bisa terjadi atas nama agama atau aliran yang berbeda. Hal itu dikarenakan para umatnya yang saling memperdebatkan kebenaran agama yang diyakininya masing-masing.

Manusia biasanya sulit sekali menerima perbedaan, padahal kenyataannya kita memang hidup dalam perbedaan itu sendiri. Satu contoh yang paling dekat bisa kita amati dari kedua telapak tangan kita sendiri. Keduanya tidak sama. Saat makan, tangan kanan memegang sendok, tangan kiri memegang garpu. Kedua tangan ini berbeda, tetapi justru dalam perbedaan ini mereka memiliki perannya masing2 dan bisa saling bekerja sama untuk satu tujuan, menunjang hidup kita. Sungguh tidak bisa dibayangkan, apa jadinya kalau kedua telapak tangan kita ini bentuknya sama semua. Kedua2nya hanya tangan kiri atau kedua2nya hanya tangan kanan.

Begitu juga dengan keanekaragaman aliran agama yang ada. Semestinya kita bisa menerima bahwa tiap2 dari agama ini meskipun berbeda, juga menjalankan peran dan bidangnya masing2, tujuannya sama-sama mengarahkan manusia menjadi baik. Seperti aliran Theravada (dari India ) dan Mahayana (dari Tiongkok – dan menyebar lagi ke Tibet sebagai aliran Vajrayana). Theravada menuju pada Arahat, sedang Mahayana pada Bodhisattva. Kita bisa memandang perbedaan ini secara seimbang dengan melihat dari saat petapa Gotama duduk di bawah pohon Bodhi dan mencapai pencerahan sebagai titik awal (nol).

Theravada dimulai pada dimensi “setelah” titik itu, di mana lebih banyak terdapat khotbah2 Sang Buddha waktu Beliau telah mencapai pencerahan. Mahayana pada dimensi “sebelum” titik itu, sehingga lebih menitikberatkan pada kehidupan Bodhisatta sebelum mencapai kebuddhaan, yang mengumpulkan kebajikan/parami2. Dengan pola pandang yang seimbang (horizontal) tersebut, kita tidak lagi saling mendiskriminasikan aliran agama satu dengan lainnya.

Kemudian, setelah tadi kita melihat perbedaan yang ada pada kedua tangan kita sendiri, kita bisa coba melihat pada kedua tangan orang lain yang ada di sekitar kita. Lebih bagus atau jelek tangan siapakah? Jika dalam hal tangan saja, kita bisa merasa bahwa tangan milik kita lebih bagus dari tangan orang lain, maka ada kecenderungan dalam hal agama, kita juga bisa memandang ajaran agama yang kita anut lebih bagus dan memandang rendah ajaran agama yang dianut orang lain.

Di sini yang lebih ditekankan adalah bagaimana diri kita sendiri dulu sebagai umat Buddha. Pembahasan mengenai agama sepertinya hal yang sangat sensitif, apalagi dengan umat yang kepercayaannya tidak satu versi dengan kita. Misalkan: kalau kita berbincang dengan seorang teman, tiba-tiba saat topik bahasannya lari ke pertanyaan, “kamu menganut agama/aliran kepercayaan apa?” dan kemudian ternyata jawabannya tidak sama seperti kepercayan kita, apakah kita akan risih atau menarik diri sejenak? Berpikir “oh, ternyata orang ini bukan dari golongan saya (seakan2 kita sendiri paling benar, orang lain sesat).”

Sering sekali kita lupa, bahwa tujuan utama setiap agama adalah untuk mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana menjalani suatu kehidupan yang terhormat dan tidak membahayakan serta menemukan pembebasan dari penderitaan fisik dan mental. Ketika kita memilih satu kepercayaan, tidak lantas berarti ajaran agama yang kita pilih bagus sementara yang lainnya jelek. Kita bahagia meyakininya, bahagia menjalaninya semata-mata karena kita “cocok” dengan ajaran agama yang kita anut tersebut. Bukan perihal benar-salah/bagus-jelek.

Tidak jarang di antara kita yang tentu merasa telah mempunyai keyakinan yang kuat dan mantap (SADDHA) terhadap Dhamma-Vinaya dari Guru kita sendiri, Sang Buddha. Seolah tidak ada lagi keragu-raguan (VICIKICCHA) sedikitpun.

Apa kita benar2 yakin bahwa kita sudah memiliki SADDHA itu…?
Apakah benar kita se-yakin itu pada isi tulisan yang terdapat dalam Tipitaka….?
Kalau kita benar seyakin itu, wuahh..hebat!! berarti banyak di antara kita yang mengaku sudah mencapai tingkat kesucian Sotapanna.
Atau tanpa kita sadari, malah kita ini juga hanya percaya saja dari membaca buku2 yang berisi Sutta-Sutta Guru atau mendengar dhammadesana dari Sangha…? Sudahkah kita EHIPASSIKO secara sempurna dengan mem-PRAKTEK-kan sendiri seluruh ajaran Guru…?
Sudahkah JALAN ARYA BERUAS DELAPAN tersebut kita buktikan sendiri, bukan cuma mengerti secara baik teori dhamma belaka…?
Kalau belum, maka janganlah dulu kita terlalu percaya diri atau bangga dengan ajaran agama kita sendiri. Juga janganlah kita menganggap bahwa hanya ajaran agama kita sendirilah yang paling mulia, sementara yang lainnya keliru.

Bhante sendiri mengatakan, ketika pernah suatu kali ditanyai umat, Beliau masih menjawab BELUM YAKIN, harus satu-satu dibuktikan dan dilatih sendiri terlebih dahulu, sampai suatu saat ketika sudah mencapai pencerahan, baru bisa yakin bahwa sudah mencapai tingkat kesucian itu atau belum. Bhante berkata bahwa Beliau memang PERCAYA pada dhamma, tapi belum YAKIN sepenuhnya, masih terus dibuktikan. Kalau Beliau tidak percaya, tidak mungkin Beliau memilih ajaran Buddha dan menjadi Bhikkhu.

Dalam Tipitaka yang kita percayai (namun bukan yang kita terima begitu saja),
memang ada disebutkan bahwa selama ajaran dari seorang Buddha belum lenyap, maka Buddha yang baru tidak akan muncul. Seperti yang kita ketahui saat ini ajaran dari Buddha Sakyamuni masih ada. Kalaupun ada desas-desus muncul Buddha baru, pastilah bukan di Bumi tempat kita tinggal saat ini, melainkan di Bumi (alam) yang lain lagi. Karena Dhamma/ajaran dari para Buddha adalah sama, menyangkut Empat Kesunyataan Mulia. Kita masih berada dalam masa kejayaan Dhamma, di mana masih banyak buku berisi Dhamma dari Sang Guru, masih banyak Sangha, bisa disimpulkan kedatangan Buddha yang baru ke Bumi kita ini masih sangat lama sekali, kita sendiri masih dapat bertumimbal lahir dalam banyak lagi kehidupan sebelum kepunahan Dhamma ini. Kita boleh saja mempercayai, tapi belum tentu setiap orang juga akan “sesuai” dengan paham kita.

Sekali lagi, inilah yang dinamakan perbedaan itu. Ada seni dalam kehidupan kita. Kelihatan beraneka, namun di dalamnya tetap hanya 1Dhamma (kebenaran).

Seperti sebuah gelas yang dibentuk dengan berbagai macam motif, namun sesungguhnya itu tetap sebuah gelas yang fungsinya sama, hanya kita sendiri yang melihatnya sebagai berbeda dan kompleks. Begitu juga dengan berbagai aliran kepercayaan yang berbeda-beda, pikiran kita sendirilah yang melabelinya dengan berbagai macam merk.

Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma. Ada banyak cara pendekatan meraih kebahagiaan batin. Ritual ataupun berbagai macam metode dari masing2 umat agama hanya merupakan “tradisi” atau sebuah“kebiasaan” yang mereka jalani, yang mereka percayai. Seperti contoh sederhana, jubah yang dipakai oleh Bhikkhu di tempat kita tidak akan cocok dipakai oleh Bhiksu/Suhu di Tiongkok pada bulan November. Jubah2 Suhu di sana memang sudah dirancang sesuai untuk mereka kenakan di daerah itu. Jadi, tidaklah perlu dipermasalahkan. Senantiasa belajar menyesuaikan diri pada setiap kondisi yang berbeda. Jangan menyulut pertentangan/permusuhan. Sebaliknya, pupuklah persahabatan dengan menjaga kerukunan dengan sesama, saling menghargai perbedaan. Semoga Semua Makhluk Bahagia…

*****

Berikut ini saya juga mengutip beberapa pernyataan untuk bersama kita renungkan sejenak.

Raja Asoka
Kita tidak seharusnya memandang rendah, mengecam, atau bahkan menolak paham dari aliran/agama lain. Siapa saja yang menghormati agamanya sendiri dan mencela agama2 lain, berpikir bahwa ia sedang berbakti pada agamanya sendiri, namun dengan berbuat demikian ia justru melukai agamanya sendiri secara lebih menyedihkan. Dengan menghormati agama2 lain atas pertimbangan tertentu, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh di samping juga tidak merugikan agama2 lain.

Mahatma Gandhi
Kita tidak bisa mengharapkan negara kita berkembang menjadi hanya satu agama yang sama semua, tetapi dalam perbedaan2 agama itu kita belajar bersikap toleran dan dapat bekerja sama satu sama lain.

YM Dalai Lama XIV
Setiap tindakan yang sadar dan yang bertujuan untuk membawa sebuah hasil
(akibat), muncul dari sebuah motivasi. Agama saya sangat sederhana. Motivasi utama saya- yaitu Cinta Kasih. Agama saya adalah kebaikan hati.

-Buddha- Majjhima Nikaya.
O para Bhikkhu, bahkan pandangan ini – Dhamma,
yang begitu suci dan begitu jelas,
jika Engkau mencengkeramnya kuat2,
jika Engkau menimang-nimangnya,
jika Engkau melekat padanya,
maka Engkau tidak mengerti,
bahwa ajaran itu sama seperti sebuah rakit,
yang mana digunakan untuk menyeberang,
bukannya untuk digenggam erat-erat.

With Metta,
Yumita Lenacari
http://groups.yahoo.com/group/samaggiphala/message/46739
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #1 on: 15 April 2008, 12:49:45 PM »
Quote
Theravada menuju pada Arahat, sedang Mahayana pada Bodhisattva. Kita bisa memandang perbedaan ini secara seimbang dengan melihat dari saat petapa Gotama duduk di bawah pohon Bodhi dan mencapai pencerahan sebagai titik awal (nol).

Theravada dimulai pada dimensi “setelah” titik itu, di mana lebih banyak terdapat khotbah2 Sang Buddha waktu Beliau telah mencapai pencerahan. Mahayana pada dimensi “sebelum” titik itu, sehingga lebih menitikberatkan pada kehidupan Bodhisatta sebelum mencapai kebuddhaan, yang mengumpulkan kebajikan/parami2.

Ada yg bisa menjelaskan hal ini? Apa maksudnya? Thanks  _/\_
your life simple or complex is depend on yourself

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #2 on: 15 April 2008, 02:32:14 PM »
theravada fokus pada sesudah pangeran siddharta menjadi buddha, jadi ajaran2xnya yg membebaskan kita.

kalau mahayana fokus pada bagaimana pangeran siddharta menjadi seorang buddha *termasuk pada kehidupan2x sbeleumnya*.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #3 on: 29 May 2008, 01:24:52 PM »
"Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma"
Ada yg Bisa jelaskan yg di bold atas??
APakah Maiterya sendiri memenuhi kriteria tersbt??
Jika Dhamma sendiri tlah dirubah apakah kita diam dan menutup sebelah mata saja??
APakah tetap berpegang teguh pada kerukunan dan berkata,"Itu hanya masalah keyakinan yg berbeda2?"
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline o17co177

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • A Night At The Opera
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #4 on: 29 May 2008, 05:13:38 PM »
"Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma"

Apakah agama yang beraliran keras bisa disebut bukan agama?

Bagaimana pendapat anda tentang "kekerasan yang mengatasnamakan agama"?
Seaside whenever you stroll along with me
I'm merely contemplating what you feel inside
Meanwhile I ask you to be my Clementine
You say you will if you could but you can't
I love you madly
Let my imagination run away with you gladly
A brand new angle highly commendable
Seaside rendezvous

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #5 on: 30 May 2008, 09:22:42 AM »
"Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma"
Nanya lagi..
Jika hal tersbt dipenuhi tetapi tdk mengakui Tiratana????
Tdk mengajarkan ttg 4kesunyataan Mulia,Hukum kamma,Punabhava,paticcasammupadda,dan tilakkhana?
Apakah masih disebut sesuai dgn Dhamma??
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline o17co177

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • A Night At The Opera
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #6 on: 05 June 2008, 06:13:30 PM »
"Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma"
Nanya lagi..
Jika hal tersbt dipenuhi tetapi tdk mengakui Tiratana????
Tdk mengajarkan ttg 4kesunyataan Mulia,Hukum kamma,Punabhava,paticcasammupadda,dan tilakkhana?
Apakah masih disebut sesuai dgn Dhamma??
_/\_


mungkin tidak bisa dikatakan DHAMMA, tetapi pengertian DHAMMA itu sendiri menurut g sangat luas sekali..
jadi mungkin bisa jadi 4 kesunyataan mulia, hukum kamma, dll itu di agama lain memiliki "TEMA" yang berbeda..

SSMHB
Seaside whenever you stroll along with me
I'm merely contemplating what you feel inside
Meanwhile I ask you to be my Clementine
You say you will if you could but you can't
I love you madly
Let my imagination run away with you gladly
A brand new angle highly commendable
Seaside rendezvous

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #7 on: 02 July 2008, 12:07:52 PM »
 _/\_Salutku pada Yumi, apa yg ditulis Yumi ini isinya hampir semuanya sama dengan yg dibabarkan oleh Bhante Uttamo lo.... Yumi keren de...  8)

"Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma"
Ada yg Bisa jelaskan yg di bold atas??
APakah Maiterya sendiri memenuhi kriteria tersbt??
Jika Dhamma sendiri tlah dirubah apakah kita diam dan menutup sebelah mata saja??
APakah tetap berpegang teguh pada kerukunan dan berkata,"Itu hanya masalah keyakinan yg berbeda2?"
_/\_

Dear bro,
Mungkin saya menanggapi statement diatas sedikit. Agama tersebut sesuai dengan dhamma bukan berarti bahwa agama tersebut adalah agama Buddha, kan... Nah, kl menurut bhante inti ajaran Buddha Gautama adalah "Hindari kejahatan, lakukan kebajikan, sucikan hati dan pikiran." Namun, bnyak agama lain yg mengajarkan "Hindari kejahatan, lekukan kebajikan", ga nyampe ke "sucikan hati dan pikiran". Sy sndr tdk mengenal ajaran Maitreya, so sy tdk tau ajarannya itu seperti apa... Namun, kalo memang ajaran Maitreya mengajarkan "Hindari kejahatan, lakukan kebajikan, sucikan hati dan pikiran", maka ajarannya sesuai  dengan Dhamma...

Quote
Raja Asoka
Kita tidak seharusnya memandang rendah, mengecam, atau bahkan menolak paham dari aliran/agama lain. Siapa saja yang menghormati agamanya sendiri dan mencela agama2 lain, berpikir bahwa ia sedang berbakti pada agamanya sendiri, namun dengan berbuat demikian ia justru melukai agamanya sendiri secara lebih menyedihkan. Dengan menghormati agama2 lain atas pertimbangan tertentu, seseorang membantu agamanya sendiri untuk tumbuh di samping juga tidak merugikan agama2 lain.

Pernyataan Raja Asoka keren bngt.... Setuju bngt.....  ;)
« Last Edit: 02 July 2008, 12:11:44 PM by June »
Buddhist newsletter

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #8 on: 02 July 2008, 12:33:20 PM »
Saya rasa ,silakan kepada saudara yang membuat judul ini kembali menoleh apa benar itu yang dikatakan oleh Bhante Uttamo?
Sedangkan yang saya baca didalam artikel Buddhis(B+)
Dikatakan sesuai dengan Dhamma jika didalam agama tersebut memiliki 4Kesunyataan Mulia,Hukum kamma,Punabhava,Tilakkhana.....
Mungkin pada sesi selanjutnya saya akan membawa artikel tersebut....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #9 on: 02 July 2008, 01:25:26 PM »
"Setiap agama apapun yang pada dasarnya mengarah pada “Hindari kejahatan, Lakukan Kebajikan, Sucikan Pikiran”, maka agama tersebut sesuai dengan Dhamma"
Nanya lagi..
Jika hal tersbt dipenuhi tetapi tdk mengakui Tiratana????
Tdk mengajarkan ttg 4kesunyataan Mulia,Hukum kamma,Punabhava,paticcasammupadda,dan tilakkhana?
Apakah masih disebut sesuai dgn Dhamma??
_/\_


Tentu kalimat yg dibold adalah suatu hal yg sesuai Dhamma. Coba perhatikan dan renungkan " Satu Dhamma" dan sesuai Dhamma. Dhamma banyak sekali sendi2nya dan bagian2nya. Dan agama2 ada yg mengajarkan "satu Dhamma" dan ada juga bagian2nya. Nah yg mengikuti atau yg mengajarkan bagian Dhamma sudah bisa dikatakan sesuai Dhamma pada bagian yg dimengerti. Tetapi bila tidak memahami"satu Dhamma" maka tidak membawa pada pembebasan atau Nibbana. jadi sebenarnya agama2 atau aliran banyak juga yg telah sesuai Dhamma.

Suatu agama sudah seharusnya menghargai suatu perbedaan agama lainnya dan menghindari gesekan2 yg mana banyak umat awam yg masih bergantung pada label. Dengan begitu agama tersebut telah jeli dalam menghindari kejahatan yg kasar ataupun yg halus sekalipun, dan telah melakukan kebajikan.

Dan dinamika yg terjadi masyarakat mengenai hidup keberagamaan adalah ada yg saling menghargai dan ada juga yg tidak menghargai.

Contoh2 yg menghargai saya rasa sudah jelas. Dan kasus tidak menghargai dengan frontalpun sudah jelas. Yang seringkali tidak dicermati oleh banyak orang adalah "tidak menghargai" dengan cara halus, misalnya dengan memberikan penjelasan menyimpang terhadap kaidah kebenaran agama tertentu dan penyimpangan tersebut dianggap suatu hal yg benar tanpa mencoba menggali kaidah yg sebenarnya dan penyimpangan tsb diatasnamakan kaidah kebenaran agama yg disimpangkan. Maka hal tersebut tidaklah sesuai dengan Dhamma dan hal inilah juga pandangan keliru. Contoh : Agama A punya suatu ajaran misal XWYZ berdasarkan kitab suci KEREN lalu B memiliki ajaran BEGO dengan kitab suci BUTEK , Dan B mengatakan ajaran BEGO sebagai agama A.

Jadi menghargai keanekaragaman beragama bukanlah terbatas pada tidak mencela ,tidak menghina agama lain tetapi menghargai kaidah yg terkandung dan landasan kebenaran yg terkandung dalam agama itu.

Bahan renungan : Satu Dhamma adalah kebenaran yg hanya memiliki satu cita rasa bukan banyak rasa(benarkah demikian?). Dan renungkan pula sesuai Dhamma.

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #10 on: 02 July 2008, 01:32:47 PM »
Dhamma begitu luas...
Jangan hanya karena 1bagian Dhamma yang kecil lantas mengklaimnya sebagai Dhamma yang Mutlak...Mengklaimnya sebagai Kebenaran....Mengklaimnya sebagai ajaran Bhagava...
Jika disana hanya terdapat 1bagian Dhamma dan lainnya hanyalah berisi "debu"?Lantas itu tetap disebut agama yang sesuai Dhamma?
Sedangkan Didalam tubuh agama Buddha sendiri,ada beribu2 Dhamma tapi hanya segelintir orang yang benar2 memahaminya....
Apalagi didalam aliran lain yang cuma mencaplok sedikit Dhamma dan sisanya hanyalah "debu".....:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #11 on: 02 July 2008, 01:36:25 PM »
Pak Handaka pernah bilang, "Jangan berbuat jahat, Lakukan kebajikan, Sucikan hati dan pikiran" itu mencakup sila (jangan berbuat jahat), samadhi (lakukan kebajikan), dan panya (sucikan hati dan pikiran).

Hal yang sama dengan satu kendaraan jalan (ekayana magga), satu jalan mulia beruas delapan, sama dengan 4 landasan perhatian penuh.

Tentu saja hal ini mencakup hukum kamma, dan hal-hal lain yang oleh sebagian orang malah dihindari, tetapi diajarkan oleh Sang Buddha.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #12 on: 02 July 2008, 02:08:42 PM »
Pak Handaka pernah bilang, "Jangan berbuat jahat, Lakukan kebajikan, Sucikan hati dan pikiran" itu mencakup sila (jangan berbuat jahat), samadhi (lakukan kebajikan), dan panya (sucikan hati dan pikiran).
Saya ingin bertanya,"Jika anda menyuruh sila dan samadhi,maka kebanyakkan orang akan terbuai pada sila dan samadhi dan lupa terhadap panya" :)
Panya sudah mencakup semuanya....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Yong_Cheng

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #13 on: 02 July 2008, 02:38:29 PM »
mau nanya, bingung nih dhamma/dharma/Dhamma/Dharma (dengan huruf kapital) bedanya apa? sejarah kata Dhamma/Dharma berasal dari mana? mohon pencerahan ^:)^
 _/\_
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #14 on: 02 July 2008, 04:55:18 PM »
Bahasanya om, Bahasa Sang Buddha kan Bahasa pada jaman itu. Terus pecah jadi dua bahasa, Pali dan Sansekerta.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #15 on: 02 July 2008, 04:56:18 PM »
Pak Handaka pernah bilang, "Jangan berbuat jahat, Lakukan kebajikan, Sucikan hati dan pikiran" itu mencakup sila (jangan berbuat jahat), samadhi (lakukan kebajikan), dan panya (sucikan hati dan pikiran).
Saya ingin bertanya,"Jika anda menyuruh sila dan samadhi,maka kebanyakkan orang akan terbuai pada sila dan samadhi dan lupa terhadap panya" :)
Panya sudah mencakup semuanya....

Salam,
Riky

Hebat sekali raungan singamu nak, jauh lebih menggelegar dari Raungan Singa Sang Buddha.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #16 on: 02 July 2008, 07:13:54 PM »
Ini artikelnya yang telah saya bawa ,silakan dibaca untuk mengurangi kesalahpahaman yang ditulis oleh pembuat thread ini yang tujuan semulanya baik tetapi menimbulkan kesalahpahaman tentang Dhamma....:)
Dalam ceramah Dhammanya Bhikkhu Uttamo menyampaikan bahwa kita janganlah menjelekkan tradisi lain karena sebenarnya tradisi2 Buddhis yang ada,baik Theravada maupun Mahayana adalah saling melengkapi.Yang 1 tangan kanan dan yang satunya tangan kiri.
>>Disini jelas yang saya tangkap yang dibicarakan oleh Bhante Uttamo adalah soal Theravada dan Mahayana yg masih bertikai...Lantas dimana soal Maitreya nya?
Bhikkhu Uttamo juga menjelaskan bahwa ajaran yang dapat dikategorikan sebagai DHAMMA apabila didalamnya terdapat AJARAN TENTANG HUKUM KAMMA,EMPAT KEBENARAN MULIA,DAN JALAN UTAMA BERFAKTOR DELAPAN.Bahkan dikatakan oleh beliau bahwa siapapun Manusia-Buddha yang membabarkan ajaran-Nya,Dhamma yang diajarkan tetaplah SAMA,karena itu adalah HUKUM ALAM,dstnya tidak saya tulis......


Ditulis oleh Majalah Buddhis (B+) pada halaman 46 ,Silakan dicheck kebenarannya....
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #17 on: 02 July 2008, 10:28:49 PM »
Hebat sekali raungan singamu nak, jauh lebih menggelegar dari Raungan Singa Sang Buddha.

Setuju

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #18 on: 03 July 2008, 11:55:04 AM »
Dear bro Riky,

Sesuai dengan apa yg msh sy ingat dr crmh dhamma trsbt, sy ingat memang bhante menggunakan kiasan tangan kanan dan tangan kiri utk menjlskan perbedaan Theravada dan Mahayana. Ini menjlskan bahwa Theravada dan Mahayana memang berbeda, mnrt bhante Theravada adalah ajaran dr mulai Siddharta kecil dilahirkan hingga seterusnya. Sedangkan Mahayana adalah ajaran dr sebelum Siddharta kecil dilahirkan.

Mengenai masalah Maitreya, bhante juga menyinggungnya namun sebagai seorg Bhikkhu yg bijaksana, bhante tdk mengekspose scr terang2an. Berikut kutipan yg msh sy ingat: jika aliran yg ada mengajarkan dhamma ajaran dari Buddha Gautama, maka aliran tersebut bisa dikatakan sebagai agama Buddha. Krn ajaran para Buddha, semuanya adalah sama. Jika ajarannya tdk sama, brarti bkn ajaran Buddha. Bisa disimpulkan bahwa aliran Maitreya, jika tidak mengajarkan dhamma Buddha Gautama, maka lbh pantas disebut sebagai "Agama Maitreya".

Jika masih penasaran, beli aja VCD ceramah dhamma tersebut..... _/\_
Buddhist newsletter

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #19 on: 03 July 2008, 12:10:37 PM »
Dear bro Riky,

Sesuai dengan apa yg msh sy ingat dr crmh dhamma trsbt, sy ingat memang bhante menggunakan kiasan tangan kanan dan tangan kiri utk menjlskan perbedaan Theravada dan Mahayana. Ini menjlskan bahwa Theravada dan Mahayana memang berbeda, mnrt bhante Theravada adalah ajaran dr mulai Siddharta kecil dilahirkan hingga seterusnya. Sedangkan Mahayana adalah ajaran dr sebelum Siddharta kecil dilahirkan.

Mengenai masalah Maitreya, bhante juga menyinggungnya namun sebagai seorg Bhikkhu yg bijaksana, bhante tdk mengekspose scr terang2an. Berikut kutipan yg msh sy ingat: jika aliran yg ada mengajarkan dhamma ajaran dari Buddha Gautama, maka aliran tersebut bisa dikatakan sebagai agama Buddha. Krn ajaran para Buddha, semuanya adalah sama. Jika ajarannya tdk sama, brarti bkn ajaran Buddha. Bisa disimpulkan bahwa aliran Maitreya, jika tidak mengajarkan dhamma Buddha Gautama, maka lbh pantas disebut sebagai "Agama Maitreya".

Jika masih penasaran, beli aja VCD ceramah dhamma tersebut..... _/\_

Bagaimana jika aliran Maitreya tidak mengajarkan Dhamma Buddha Gautama dan mereka menyebut aliran Maitreya mereka sebagai agama Buddha? ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #20 on: 03 July 2008, 12:40:55 PM »
Bagaimana jika aliran Maitreya tidak mengajarkan Dhamma Buddha Gautama dan mereka menyebut aliran Maitreya mereka sebagai agama Buddha? ^-^

Agama Maitreya memank mengaku sebagai agama Buddha. Nah, bhante g bhs mslh ini... Kita sebagai umat awam akhirnya bisa memilah mana agama Buddha yg benar2 agama Buddha dan mana agama yg mengaku-ngaku agama Buddha... Namun, dalam hal ini sy tdk berusaha mengatakan bahwa aliran Maitreya salah atau jelek....  :o  ^:)^ ^:)^ Jika ada yg merasa ajaran dr agama Maitreya bermanfaat atau membw manfaat, silahkan diikuti saja. Toh... aliran Maitreya jg sepertinya g ngajarin yg jlk2...  :P
Buddhist newsletter

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #21 on: 03 July 2008, 02:19:21 PM »
 Bagus sekali June apabila kita sebagai umat awam dapat mengerti mana yang agama Buddha dan yg mengaku-ngaku agama Buddha. Tentu saja sebagai umat aliran Maitreya merasa apa yg diyakini membawa manfaat dan itu bukan masalah. Tetapi Apabila aliran tersebut bukan agama Buddha tetapi mengaku agama Buddha, apakah yg mereka yakini bukankah merupakan pandangan keliru? Dan bagaimana sikap kita bila ada sahabat kita yg belum dapat memilah?
Dan substansi adalah bukan mengatakan ajaran mereka salah atau tidak, tetapi apakah etis dalam kehidupan beragama mendompleng agama lain? Sama saja jika istrimu dikatakan istriku?
Jika demikian adanya saling mendompleng, kacaulah kehidupan beragama. Nah apakah yg mendompleng itu telah menghargai agama lain? Jadi jelas apa yg terjadi bukanlah mengatakan salah atau tidak, atau menjudgement tetapi apa yg benar katakanlah yg benar dan yg salah sebagai yg salah, atau melihat apa adanya.
Daripada kita mengetahui ada lubang, dan membiarkan orang lain berjalan melewati lubang itu. ;D
« Last Edit: 03 July 2008, 02:28:18 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #22 on: 04 July 2008, 11:36:25 AM »
Tetapi Apabila aliran tersebut bukan agama Buddha tetapi mengaku agama Buddha, apakah yg mereka yakini bukankah merupakan pandangan keliru? Dan bagaimana sikap kita bila ada sahabat kita yg belum dapat memilah?
Kl yg ini saya jg tdk tau hrs bersikap gimana...  :-[ Ada yg pny saran? _/\_

Quote
Dan substansi adalah bukan mengatakan ajaran mereka salah atau tidak, tetapi apakah etis dalam kehidupan beragama mendompleng agama lain? Sama saja jika istrimu dikatakan istriku?
Jika demikian adanya saling mendompleng, kacaulah kehidupan beragama. Nah apakah yg mendompleng itu telah menghargai agama lain? Jadi jelas apa yg terjadi bukanlah mengatakan salah atau tidak, atau menjudgement tetapi apa yg benar katakanlah yg benar dan yg salah sebagai yg salah, atau melihat apa adanya.
Daripada kita mengetahui ada lubang, dan membiarkan orang lain berjalan melewati lubang itu. ;D

Setuju... dgn Bpk. Bond =D> But, apa yg sy pikir benar belum tentu benar mnrt yg lain, begitupula dgn apa yg sy pikir salah blm tentu salah mnrt yg lain. Jadi, benar dan salah sepertinya agak relatif...  ;D Mohon bimbingannya...  _/\_
Buddhist newsletter

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #23 on: 04 July 2008, 12:07:28 PM »
Tetapi Apabila aliran tersebut bukan agama Buddha tetapi mengaku agama Buddha, apakah yg mereka yakini bukankah merupakan pandangan keliru? Dan bagaimana sikap kita bila ada sahabat kita yg belum dapat memilah?
Kl yg ini saya jg tdk tau hrs bersikap gimana...  :-[ Ada yg pny saran? _/\_

Sikap kita wajar saja dan bersahabat dan memberitahu apa yg diajarkan Sang Buddha dan yang tidak diajarkan Sang Buddha sehingga mereka dapat mengerti . Masalah nanti bagaimana hasilnya dikembalikan kepada pribadi masing2 yg mempraktekan Dhamma. Yang terpenting kita telah melakukan suatu kebajikan yg patut karena telah melihat dan memahami kebenaran Dhamma yg dibabarkan Sang Tathagata.



Quote
Dan substansi adalah bukan mengatakan ajaran mereka salah atau tidak, tetapi apakah etis dalam kehidupan beragama mendompleng agama lain? Sama saja jika istrimu dikatakan istriku?
Jika demikian adanya saling mendompleng, kacaulah kehidupan beragama. Nah apakah yg mendompleng itu telah menghargai agama lain? Jadi jelas apa yg terjadi bukanlah mengatakan salah atau tidak, atau menjudgement tetapi apa yg benar katakanlah yg benar dan yg salah sebagai yg salah, atau melihat apa adanya.
Daripada kita mengetahui ada lubang, dan membiarkan orang lain berjalan melewati lubang itu. ;D

Setuju... dgn Bpk. Bond =D> But, apa yg sy pikir benar belum tentu benar mnrt yg lain, begitupula dgn apa yg sy pikir salah blm tentu salah mnrt yg lain. Jadi, benar dan salah sepertinya agak relatif...  ;D Mohon bimbingannya...  _/\_


Sehubungan dengan kehidupan beragama, sebagai umat Buddha yg belum menembus Paramatha Dhamma maka tuntunan awalnya adalah Tipitaka yg berisi khotbah2 Sang Buddha. Nah berjalannya dengan waktu ketika kita mulai benar2 melakukan praktek Dhamma maka kita akan mengerti kebenaran relatif/konvensional dan kebenaran yg hakiki(ultimate truth)/paramatha Dhamma.
« Last Edit: 04 July 2008, 12:09:58 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #24 on: 04 July 2008, 12:12:00 PM »
 _/\_
Buddhist newsletter

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #25 on: 04 July 2008, 12:21:35 PM »
 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline asunn

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 212
  • Reputasi: 13
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #26 on: 04 July 2008, 08:48:59 PM »
jadi mirip2x kasus Ahmadiyah nih hehhehe

Offline Yumi

  • Sebelumnya snailLcy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.353
  • Reputasi: 123
  • Gender: Female
  • Good morning, Sunshine..
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #27 on: 05 July 2008, 02:01:07 PM »
_/\_

Anumodana kepada teman2 yg udah bersedia meluangkan waktu membaca & merenungkan sharing yumi mengenai Ceramah Bhikkhu Uttamo Mahathera “1 DHAMMA” di atas.. Inti pelajaran penting yg dapat yumi tangkap & ingat dari mendengar ceramah tsb telah yumi tuangkan dalam rangkuman di atas sesuai kemampuan yumi.. Dan sekali lagi, karena penjelasannya menggunakan kata-kata sendiri, tentu tidak persis semuanya dengan segala uraian yang diberikan pada saat ceramah Dhamma.. Sharing di atas merupakan kutipan dari http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1251&multi=T&hal=0&hmid= (versi revisi dari tulisan awal).. Alternatif lain untuk versi ceramah yg complete & persis dapat didengar di CD berisi rekaman Ceramah Bhikkhu Uttamo..  :)

Mohon maaf bila setelah membacanya, teman2 ada yg masih kurang jelas atau kesulitan memahami inti yg dimaksud..  ^:)^
Hue.. maklum yaa.. tulisan pertama.. yumi sadar.. apa yg telah yumi pahami/pariyatti saat ini masih jauh dari sempurna & belum apa2.. masih harus terus belajar dalam praktek/patipatti & penembusan/pativedha..  :)

Sekedar saran, bagi teman2 yg jika setelah membaca penjelasan yg yumi berikan mengenai ceramah tsb masih kurang jelas dan ingin bertanya lebih lanjut, boleh coba diskusi/tanya langsung dengan Bhikkhu Uttamo, via email di samaggi_jaya[at]yahoo.com.
Semoga penjelasan yg Beliau berikan lebih mencerahkan..  :lotus:

Sabbe Satta Sada Hontu Avera Sukhajivino.  Sadhu…


 >:)< :x :-*
Mettacittena,

Yumi Lc
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Offline sima_sutta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #28 on: 05 July 2008, 02:52:03 PM »
harusnya kedua makna itu sama dan perbedaanya hanya pada nama,budaya dan negara dimana istilah itu dipakai.seperti kata arahat lebih condong pada negara yg menjalankan agama buddha dari aliran theravada seperti negara indocina dan untuk istilah bodhisatva lebih banyak digunakan pada negara asia timur seperti china dan jepan.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #29 on: 05 July 2008, 03:00:47 PM »
arahat, arhat. bodhisatta, bodhosatva. yang mana bahasa pali, yng mana bhs sanskrit?
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline sima_sutta

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #30 on: 05 July 2008, 03:12:15 PM »
mengenai aliran agama yang ngaku agama buddha tapi bukan agama buddha hal ini kadang2 menimbulkan perbedaan dikalangan agama buddha itu sendiri yang bilamana tidak ada penjelasan
yang pada akhirnya akan timbul pertentangan dikalangan agama buddha itu sendiri.untuk aliran yang menamakan diri nya aliran buddha maitreya,kadang saya sendiri bingung karena buddha maitreya belum lahir dan dari mana muncul ajarannya?dan sang buddha mengatakan setelah ajaran beliau sudah dilupakan orang baru buddha maitreya dilahirkan sedangkan pada saat ini ajaran buddha gotama yang kita pelajari.jadi dari mana muncul ajaran buddha maitreya?dan kalo sudah dilahirkan siapakah nama orang tua dari beliau dan dimana bukti2 kelahiran,pencapaian penerangan dan parinibbana beliau?
bukan saya mau menyulitkan orang yang menganut aliran buddha maitreya tapi kalo bisa menunjukan bukti2 seperti yang sebut diatas mungkin saya akan menarik kembali kata2 saya diatas dan saya juga tidak menentang ajaran yang menamakan dirinya ajaran buddha maitreya selagi yang diajarkan itu adalah berbuat kebaikan.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #31 on: 05 July 2008, 03:16:18 PM »
harusnya kedua makna itu sama dan perbedaanya hanya pada nama,budaya dan negara dimana istilah itu dipakai.seperti kata arahat lebih condong pada negara yg menjalankan agama buddha dari aliran theravada seperti negara indocina dan untuk istilah bodhisatva lebih banyak digunakan pada negara asia timur seperti china dan jepan.

Setau saya....perbedaan antara Arahat dengan Bodhisattva adalah Mengenai Kesuciannya, Arahat lebih suci dari Bodhisattva karena Arahat telah terbebas dari Kilesa (kekotoran batin) dan telah merealisasi Nibbana.  Sedangkan Bodhisattva belum dapat membasmi semua Kilesa dan belum merealisasi Nibbana dan masih akan mengalami kelahiran dan kematian.
Tetapi mengenai "Cita-citanya", Bodhisattva lebih tinggi cita-citanya dari Arahat karena Bodhisattva bercita-cita ingin menjadi Buddha pada masa kehidupan yang akan datang.

Jadi jelas... maknanya juga beda... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #32 on: 05 July 2008, 06:03:36 PM »
Setau saya....perbedaan antara Arahat dengan Bodhisattva adalah Mengenai Kesuciannya, Arahat lebih suci dari Bodhisattva karena Arahat telah terbebas dari Kilesa (kekotoran batin) dan telah merealisasi Nibbana.  Sedangkan Bodhisattva belum dapat membasmi semua Kilesa dan belum merealisasi Nibbana dan masih akan mengalami kelahiran dan kematian.
Tetapi mengenai "Cita-citanya", Bodhisattva lebih tinggi cita-citanya dari Arahat karena Bodhisattva bercita-cita ingin menjadi Buddha pada masa kehidupan yang akan datang.

Dear ci Lily,
 _/\_ Mau tny nih... Bukankah Boddhisatva itu adalah calon Buddha? Setau saya, Boddhisatva dan arahat sama2 telah terbebas dari kilesa. Kl g salah dulu pertapa Sumedha sebenarnya sudah bisa mencapai tingkat kesucian arahat, tp krn tekadnya yang begitu kuat untuk menjd seorg Buddha. Maka dia menunda utk merealisasi nibbana dan terlahir sebagai Boddhisatva lalu kemudian terlahir terakhir kalinya sebagai Siddharta dan akhirnya menjd Buddha.  :) Kalau disimpulkan berarti arahat dan Boddhisatva tidak ada yg lbh suci atau krng suci, namun bedanya arahat ya... jd arahat. Kl Boddhisatva, nantinya akan jadi Buddha. Jadi Maitreya adalah seorang Boddhisatva....   ^:)^ Jika ada kesalahan mohon diperbaiki....  ;D

june _/\_
Buddhist newsletter

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #33 on: 05 July 2008, 06:12:39 PM »
_/\_ Mau tny nih... Bukankah Boddhisatva itu adalah calon Buddha? Setau saya, Boddhisatva dan arahat sama2 telah terbebas dari kilesa. Kl g salah dulu pertapa Sumedha sebenarnya sudah bisa mencapai tingkat kesucian arahat, tp krn tekadnya yang begitu kuat untuk menjd seorg Buddha. Maka dia menunda utk merealisasi nibbana dan terlahir sebagai Boddhisatva lalu kemudian terlahir terakhir kalinya sebagai Siddharta dan akhirnya menjd Buddha.  :) Kalau disimpulkan berarti arahat dan Boddhisatva tidak ada yg lbh suci atau krng suci, namun bedanya arahat ya... jd arahat. Kl Boddhisatva, nantinya akan jadi Buddha. Jadi Maitreya adalah seorang Boddhisatva....   ^:)^ Jika ada kesalahan mohon diperbaiki....  ;D

june _/\_
Karena ini diskusi umum, ada baiknya lihat perspektif masing-masing aliran. Theravada memang berpegang kalau Arahat sudah suci dan Bodhisatta belum, tetapi Mahayana dan Tantrayana tidak demikian. Mahayana dan Tantrayana ada pegangan kalau Bodhisattva ada tingkatannya, mulai dari tingkat ke 6 sudah tidak berkilesa lagi.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #34 on: 05 July 2008, 06:28:05 PM »
 _/\_ bro Karuna,
Sy mau tny mengapa Arahat sudah suci dan Bodhisatta belum? Saya juga melht dr perspektif Theravada.  :) Saya kira Arahat dan Bodhisatva sama2 tlh suci, krn ktnya pertapa Sumedha kan sudah pny potensi utk menjd arahat tapi beliau bertekad menjd Buddha dan menunda utk mencapai nibbana. Jd sy simpulkan bahwa arahat dan Bodhisatva setingkat.... Ini hanya kesimpulan sy sndr.. :P Mohon penjlsannya...  _/\_
Buddhist newsletter

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #35 on: 05 July 2008, 06:41:35 PM »
Arahat telah melepas semua hasrat untuk "menjadi"  sehingga dikatakan suci karena telah hilangnya semua kilesa. Sementara Bodhisatva menurut pandangan theravada masih ada tekad/hasrat untuk "menjadi" dalam hal ini menjadi SammasamBuddha. Dan karena tekad ini merupakan penyebab  timbulnya untuk "menjadi"(kilesa yg sangat halus). Nah maka dikatakan Arahat telah suci dan bodhisatva "belum suci"(dalam arti belum hilangnya semua kilesa). Tetapi ketika si Bodhisatva menjadi SamasammBuddha tentunya "kedudukannya" jadi lain dengan yang telah mencapai arahat terlebih dahulu. Kedua-duanya tetaplah mulia dan tidak tercela dimata Para Ariya.
 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #36 on: 05 July 2008, 06:44:25 PM »
Oh, ya... sy ngerti.... Anumodana Bpk Bond. Thanks.  _/\_
Buddhist newsletter

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #37 on: 05 July 2008, 07:09:14 PM »
June, panggil bond aja ....jangan bapak, masih umur 17 nih  ;D :P

Baguslah kalau sudah mengerti, smoga kita semua maju dalam  Buddha Dhamma  _/\_
« Last Edit: 05 July 2008, 07:33:41 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #38 on: 05 July 2008, 07:45:51 PM »
maksudnya anaknya sudah 17 tahun >:D :))
There is no place like 127.0.0.1

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #39 on: 05 July 2008, 07:52:29 PM »
 [at] atas

 :-$ 8->  :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline June

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 160
  • Reputasi: 9
  • Buddhism is to be practised
Re: Ceramah Bhante Uttamo "Satu Dhamma"
« Reply #40 on: 12 July 2008, 12:11:49 PM »
Ok, bos Bond  _/\_
Buddhist newsletter