//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Berbagi Cita-cita dengan Anak Indonesia  (Read 1641 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Berbagi Cita-cita dengan Anak Indonesia
« on: 29 July 2010, 06:21:27 AM »

Jakarta, Netsains – “Daripada mencuri dan digebukin lalu masuk penjara, lebih baik mengamen saja,” demikian tutur seorang anak lelaki dekil usia 10 tahunan. Filosofi hidupnya itu simpel saja, “Lebih baik ngamen daripada mencuri dan digebuki”. Seolah dia tidak mencuri hanya karena takut digebuki. Bukan karena takut dosa atau takut memiliki masa depan suram selamanya. Logika hidupnya juga sangat bersahaja, lebih baik ngamen saja. Lalu ditanya, kenapa tidak sekolah? “Capek, buang-buang duit. Lebih baik ngamen, capek tapi dapet duit.”

Pendidikan

Filosofi anak pengamen tadi adalah filosofi generasi yang hilang milik Indonesia. Mencari uang adalah segalanya, lebih dari pendidikan yang baik dan masa depan cerah. Jika seorang anak sudah berpikir lebih baik cari uang daripada sekolah, apakah ia punya cita-cita?

Betul, pendidikan formal memang bukan segalanya. Bahkan Andre Wongso yang motivator sukses itu tidak lulus SD. Betul, ijazah bukan segalanya. Sebab Steve Jobs pun tidak lulus S1. Namun melupakan pendidikan dasar dan lebih suka mengamen atau mengemis, atau bahkan berisiko menjadi pelaku kriminil, bukanlah sebuah pemandangan yang indah dipandang dari sebuah negara seperti Indonesia.

Cita-cita

Setiap 23 Juli kita merayakan Hari Anak Nasional. Sudahkah anak-anak kita memiliki cita-cita untuk masa depannya? Orang kerap memberi beasiswa, bantuan sandang dan pangan, namun melupakan satu hal yang paling penting, yaitu membangkitkan cita-cita mereka.

Dengan memiliki cita-cita ingin jadi astronot, dokter, insinyur, guru, politikus, pedagang, penyanyi, jurnalis, penulis, seniman, setiap anak Indonesia tanpa peduli miskin atau kaya, pasti akan berusaha sekuat tenaga mewujudkannya. Dengan cita-cita itu, mereka tak lagi berfilosofi bahwa mencari uang lebih baik daripada bersekolah. Mengamen atau mengemis lebih bermanfaat daripada di dalam kelas.

Ingin ikut membangkitkan cita-cita anak Indonesia? Cobalah berbagi ide, opini dan pengalaman Anda sebagai pemilik suatu profesi yang membanggakan bagi Anda sendiri. Berbagilah ilmu dan pengalaman Anda di sini. Jika belum mampu menyentuh anak-anak pengemis dan pengamen, cobalah untuk menyentuh anak yang terdekat dengan Anda.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

 

anything