//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)  (Read 4174 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« on: 20 March 2010, 06:07:03 PM »
ENAM JENIS HUBUNGAN BAIK YANG HARUS DILINDUNGI – ENAM ARAH

Ketika kehidupan kita dimulai, kita adalah anak-anak yang dibesarkan di rumah.
Arah Timur mewakili anak dan orang tua.

Sebagai remaja, tahap berikutnya dari kehidupan kita dihabiskan di sekolah.
Arah Selatan mewakili siswa dan guru.

Sebagai orang muda, kehidupan berumah tangga dimulai.
Arah Barat mewakili suami dan istri.

Sebagai orang dewasa, kita memiliki kehidupan sosial kita.
Arah Utara mewakili teman dan kolega.

Sebagai pencari nafkah, kita memiliki bisnis dan pekerjaan.
Arah Bawah mewakili majikan dan karyawan.

Ketika kita menjadi matang dalam hidup kita, kita mencari tujuan yang lebih tinggi.
Arah Atas mewakili umat awam dan guru spiritual.

Buddha dengan jelas dan sangat imaginatif menggambarkan berbagai kelompok hubungan dalam masyarakat sebagai ‘Enam Arah’ yang harus dilindungi. Setiap arah mewakili hubungan sosial yang berbeda di mana setiap pihak memiliki tanggung- jawab timbal balik terhadap yang lainnya.

Lebih lanjut lagi, pemakaian simbol dari empat arah utama, setiap arah menandakan tahap yang berbeda yang dilalui setiap orang dalam hidupnya, dari anak-anak menjadi dewasa. Sebagai tambahan, arah Nadir atau arah Bawah, memiliki kenyataan yang rendah hati dari perolehan penghidupan, dan arah Zenith atau arah Atas, mewakili kehidupan spiritual yang lebih tinggi.

Dalam ajaran Buddha, hubungan harus bersifat timbal balik dan tidak sepihak. Semangat kemurahan hati dan kebiasaan penuh pertimbangan adalah penting. Maka dari itu, setiap orang dengan sifat suka menolong dan bersifat penuh pertimbangan kepada yang lainnya, setiap orang dengan sebaliknya mendapatkan manfaat dari perbuatan yang positif ini. Dengan cara ini, semua hubungan dalam masyarakat terlindungi dan kesejahteraan dari komunitas terjamin.

 _/\_
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #1 on: 20 March 2010, 06:09:44 PM »
MELINDUNGI ARAH TIMUR - ANAK-ANAK DAN ORANG TUA

Bagaimana anak-anak sepantasnya memperlakukan orang tuanya?
Menyokong mereka ketika diperlukan
Membantu mereka dalam bisnis, pekerjaan atau dengan cara lainnya yang tepat
Menjaga kebersamaan keluarga
Pantas untuk mendapatkan warisan
Melakukan perbuatan berjasa untuk mengenang orang tua dan sanak keluarga yang telah meninggal

Bagaimana orang tua sepantasnya memperlakukan anak-anaknya?
Melarang anaknya dari perbuatan salah
Mendorong mereka untuk melakukan apa yang benar
Melatih mereka dalam suatu profesi
Membantu atau memberi nasehat dalam pilihan pasangan hidup yang sesuai
Menyerahkan warisan pada waktu yang tepat

Ketika anak-anak dan orang tua saling memperlakukan satu sama lain dangan cara seperti ini, arah Timur dilindungi dan keluarga dibuat tentram dan aman.
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #2 on: 21 March 2010, 04:21:17 AM »
Apakah ada korelasi dengan Dhyani Buddha?
Samma Vayama

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #3 on: 21 March 2010, 05:11:02 AM »
bukan atuh, ini dari Dīgha Nikāya 31: Sigālaka Sutta
There is no place like 127.0.0.1

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #4 on: 21 March 2010, 09:56:19 AM »
Ada penjelasan menarik dalam kitab komentar mengenai alasan mengapa orang2 yang bersangkutan telah disimbolisasi melalui enam arah.

1. Puratthima, selain bermakna timur, juga berasal dari kata pura yang berarti 'dulu atau pertama'. Orangtua dianggap sebagai timur karena mereka adalah penyokong pertama kita (mātāpitaro pubbupakāritāya puratthimā disāti). Kata pubba juga bermakna 'dulu, awal, atau pertama'.
2. Dakkhiṇā, selain bermakna selatan, juga memiliki arti 'pemberian atau dana'. Seorang guru dianggap sebagai arah selatan karena ia adalah orang yang patut diberi pemberian (Ācariyā dakkhiṇeyyatāya dakkhiṇā disāti)
3. Pacchimā, selain bermakna barat, juga berarti 'akhir / belakang'. Anak dan istri dianggap sebagai arah barat karena mereka umumnya mengikuti dari belakang (Puttadārā piṭṭhito anubandhanavasena pacchimā disāti).
4. Uttara, selain bermakna utara, juga berarti 'menyeberang'. Teman dan kolega dianggap sebagai arah uttara karena mereka adalah yang membantu seseorang  menyeberangi penderitaan (Mittāmaccā yasmā so mittāmacce nissāya te te dukkhavisese uttarati).
5. Heṭṭhima berarti bawah. Pembantu dan karyawan disimbolisasi dengan arah bawah karena mereka memperkuat dari bawah (Dāsakammakarā pādamūle patiṭṭhānavasena heṭṭhimā disāti).
6. Uparimā berarti atas, dan para pertapa dan brahmana dianggap atas karena umumnya kwalitas kebajikan mereka berada di atas (Samaṇabrāhmaṇā guṇehi upari ṭhitabhāvena uparimā disāti).
« Last Edit: 21 March 2010, 09:59:11 AM by Peacemind »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #5 on: 21 March 2010, 02:02:23 PM »
Sigalavada sutta?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #6 on: 21 March 2010, 04:20:25 PM »
Pan udah dijawab sama oom medho : Dīgha Nikāya 31: Sigālaka Sutta
Nama lainnya ya Sigalovada Sutta
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #7 on: 21 March 2010, 04:29:48 PM »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #8 on: 21 March 2010, 10:28:00 PM »
(Revisi)  :)

MELINDUNGI ARAH TIMUR - ANAK-ANAK DAN ORANG TUA

Bagaimana anak-anak sepantasnya memperlakukan orang tuanya?
Menyokong mereka ketika diperlukan [1]
Membantu mereka dalam bisnis, pekerjaan atau dengan cara lainnya yang tepat
Menjaga kebersamaan keluarga
Pantas untuk mendapatkan warisan [2]
Melakukan perbuatan berjasa untuk mengenang orang tua dan sanak keluarga yang telah meninggal

Bagaimana orang tua sepantasnya memperlakukan anak-anaknya?
Melarang anaknya dari perbuatan salah
Mendorong mereka untuk melakukan apa yang benar [3]
Melatih mereka dalam suatu profesi [4]
Membantu atau memberi nasehat dalam pilihan pasangan hidup yang sesuai
Menyerahkan warisan pada waktu yang tepat [5]

Ketika anak-anak dan orang tua saling memperlakukan satu sama lain dangan cara seperti ini, arah Timur dilindungi dan keluarga dibuat tentram dan aman.


Catatan:

[1] Ini adalah kewajiban yang paling mendasar dari anak-anak kepada orang tua mereka, menunjukkan rasa berterima kasih atas segala kesulitan dan biaya-biaya dalam membesarkan mereka, mereka harus menyediakan untuk orang tua mereka ketika diperlukan, dan menjaga mereka dihari tua. Menurut Buddha, satu-satunya cara bagi kita untuk membalas budi orang tua kita adalah dengan mengajari dan mengajak mereka untuk mempraktekkan dhamma.

[2] Ini berarti tingkah laku yang baik, kesetiaan, dan anak-anak melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk kebaikan orang tua mereka yang telah bekerja keras dalam menyediakan warisan bagi mereka, dalam jumlah besar atau kecil.

[3] Orang tua adalah guru pertama yang dimiliki anak-anak dan harus dengan aktif menuntun mereka bukan hanya dengan menghindari perbuatan jahat, tetapi juga mendorong mereka dalam berbuat baik. Tidak ada cara yang lebih baik yang dapat dilakukan orang tua dengan menjadikan diri mereka contoh yang baik dan panutan bagi anak-anaknya.

[4] Dalam konteks modern, kewajiban ini berarti bahwa orang tua harus menyediakan kepada anak-anak mereka setidaknya pendidikan dasar. Untuk orang tua Buddhis, ini juga termasuk beberapa pendidikan Dhamma. Dewasa ini, banyak orang tua Buddhis melewatkan atau mengabaikan kewajiban ini, biasanya dikarenakan mereka sendiri tidak memiliki pengetahuan luas dalam hal ini. Akan tetapi, semua orang tua Buddhis tidak sepantasnya mengabaikan kewajiban yang penting ini dalam mengarahkan anak-anak mereka secepat mungkin di jalur yang benar.

[5] Hal ini memiliki implikasi yang praktis dan sangat serius terutama pada saat ini. Banyak orang tidak cukup siap menghadapi kematian dan meninggalkan warisan yang tidak jelas, atau bahkan tidak ada warisan sama sekali. Hal ini sering mengakibatkan anggota keluarga yang ditinggalkan bertengkar satu sama lain dengan banyak kebencian dan dendam atas harta yang meninggal. Orang tua harus berusaha untuk  mengalokasikan sebanyak warisan yang mereka bisa kepada anak-anak mereka ketika mereka masih hidup, untuk mencegah timbulnya perselisihan dan menjamin paralihan yang baik dan pindah tangan.
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #9 on: 21 March 2010, 10:31:41 PM »
MELINDUNGI ARAH SELATAN – SISWA DAN GURU

Bagaimana siswa sepantasnya memperlakukan gurunya?
Menunjukkan rasa hormat kepada gurunya
Memperhatikan kebutuhan mereka
Perlayanan pribadi kepada mereka
Bersemangat untuk belajar
Memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika diajari

Bagaimana guru sepantasnya memperlakukan siswanya?
Melatih siswanya dalam mengembangkan disiplin diri
Mengajari mereka sehingga mereka dapat memahami ajari dengan baik
Memberikan mereka pendidikan yang seimbang
Memperkenalkan mereka kepada teman dan koleganya [6]
Membantu meyakinkan keselamatan dan kesejahteraannya

Ketika siswa dan guru saling memperlakukan satu sama lain dangan cara seperti ini, arah Selatan dilindungi dan tempat-tempat untuk belajar dibuat tentram dan aman.


Catatan:

[6] Hal ini berarti bahwa para guru harus membantu siswa-siswinya dengan memperkenalkan kepada mereka relasinya. Dengan berbuat demikian para siswa dapat mengetahui orang yang sesuai  ketika mereka melanjuti sekolah mereka atau mencari pekerjaan. Buddha, lebih dari 2500 tahun yang lalu, telah melihat pentingnya jaringan sosial!
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #10 on: 22 March 2010, 03:14:23 AM »
nice post yi fang.. ;D

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #11 on: 24 March 2010, 10:41:57 PM »
MELINDUNGI ARAH BARAT-SUAMI DAN ISTRI

Bagaimana seorang suami sepantasnya memperlakukan istrinya?
Memperlakukan dirinya dengan sopan santun
Menunjukkan rasa hormat pada dirinya [7]
Bersikap setia kepadanya
Berbagi kewajiban rumah-tangga dengannya
Memberikan perhiasan dan hadiah kepadanya [8]

Bagaimana seorang istri sepantasnya memperlakukan suaminya?
Mengatur rumah tangga dengan sebaik-baiknya
Bersikap ramah tamah pada mertuanya, dan memperlakukan para pembatunnya dengan baik [9]
Bersikap setia kepadanya
Membantu menjaga harta kekayaan keluarga [10]
Terampil dan rajin dalam kewajiban-kewajibannya

Ketika suami dan istri saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti ini, arah Barat dilindungi dan rumah tangga dibuat tentram dan aman.

MELINDUNGI ARAH UTARA-TEMAN DAN KOLEGA

Bagaimana seseorang sepantasnya memperlakukan teman dan kolega?
Bersikap dermawan dan berkenan untuk berbagi
Berbicara dengan kata-kata yang sopan
Suka menolong
Bersikap adil dan tidak berprasangka buruk
Bersikap tulus dan jujur

Bagaimana teman dan kolega sepantasnya memperlakukan satu sama lain?
Saling menjaga satu sama lain ketika mereka lengah
Melindungi harta miliknya ketika mereka lengah
Menjadi tempat berlindung pada saat dalam ketakutan atau bahaya
Tidak meninggalkan mereka pada saat diperlukan
Menghormati dan menunjukkan rasa pertimbangan kepada keluarga mereka
Ketika teman dan kolega saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti ini, arah Utara dilindungi dan masyarakat dibuat tenram dan aman.

MELINDUNGI ARAH BAWAH-MAJIKAN DAN KARYAWAN

Bagaimana majikan sepantasnya memperlakukan karyawannya?
Mengerahkan pekerjaan kepada karyawannya sesuai dengan kemampuan mereka
Memberikan bayaran yang cukup atas pekerjaan mereka
Memperhatikan kebutuhan pengobatan mereka
Memberikan mereka perlakuan khusus [11]
Mengijinkan mereka cuti dan liburan [12]

Bagaimana karyawan sepantasnya memperlakukan majikan mereka?
Tiba dengan awal untuk bekerja
Bersedia untuk lembur apabila diperlukan
Hanya mengambil apa yang diberikan kepadanya
Bekarja dengan baik
Menegakkan dan menyebarkan reputasi baik dari majikan mereka

Ketika karyawan dan majikan saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti ini, arah Bawah dilindungi dan tempat-tempat untuk bekerja dibuat tentram dan aman.

MELINDUNGI ARAH ATAS-GURU SPIRITUAL DAN UMAT AWAM

Bagaimana umat awam sepantasnya memperlakukan guru spiritual mereka?
Dengan perilaku baik
Dengan perkataan baik
Dengan pikiran baik [13]
Dengan memberikan sambutan kepada mereka
Dengan menyediakan kebutuhan materi [14]

Bagaimana guru spiritual sepantasnya memperlakukan umat awam?
Mencegah mereka dari perbuatan jahat
Mendorong mereka melakukan apa yang baik
Menunjukkan belas kasih kepada mereka
Mengajari mereka apa yang tidak diketahuinya
Menjernihkan apa yang telah dipelajari
Menunjukkan kepada mereka cara dan menuntun mereka dalam latihan spiritual

Ketika guru spiritual dan umat awam saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti, arah Atas dilindungi dan tempat-tempat spiritual dibuat tentram dan aman.

Orang tua adalah arah Timur
Guru adalah arah Selatan,
Suami-istri adalah arah Barat,
Sahabat dan kolega adalah arah Utara.
Pekerja dan Majikan arah Bawah,
Guru spiritual adalah arah Atas.
Ini adalah arah-arah yang dihormati
Oleh orang yang pantas untuk menjalani kehidupan yang baik.

Catatan:

[7] Dalam suatu kebudayaan dimana pria sangat dominan dan wanita biasanya diperlakukan sebagai warga kelas dua atau bahkan lebih buruk, Buddha menyokong perubahan dalam cara pikir dan tingkah laku terhadap wanita, mengembangkan persamaan di antara manusia. Itu adalah nasehat yang baik, seperti sekarang ini, suami harus senantiasa memperlakukan istrinya dengan sopan dan hormat dalam menjaga hubungan yang harmonis dan bertahan lama.

[8] Pada jaman India kuno, sebelum ada bank, orang-orang biasanya meletakkan simpanan dan harta kekayaan mereka dalam bentuk perhiasan. Perhiasan ini dipakai oleh orang tersebut  dan sering merupakan satu-satunya bentuk simpanan yang dimiliki istri apabila suaminya meninggal dunia. Dewasa ini, ini berarti bahwa suami harus memiliki jaminan asuransi yang cukup untuk istri dan anak-anaknya apabila penyakit serius yang tidak diharapkan atau kematian melanda. Di luar dari alasan yang praktis ini, semua istri menikmati beberapa perhiasan dan hadiah dari suami dari waktu ke waktu.

[9] Pembantu rumah tangga meliputi pembantu rumah tangga. Betapa pentingnya nasehat tersebut dewasa ini, seperti yang dapat kita lihat banyaknya ibu rumah tangga yang diadili di pengadilan karena penyiksaan terhadap pembantu mereka, yang menimbulkan rasa malu dan kesulitan bagi keluarga mereka.

[10] Istri memiliki kewajiban terhadap suami mereka dengan tidak belanja berlebihan atau menghabiskan uang jerih payah suaminya. Mereka harus menggunakannya dengan bijaksana dan membantu untuk berhemat apabila memungkinkan untuk menjaga harta kekayaan keluarga. Sekali lagi, ini adalah contoh lainnya dari nasehat Buddha yang praktis dan tanpa batas waktu, relevan di jamannya begitu juga di jaman kita.

[11] Dewasa ini, hal ini dapat diartikan bahwa majikan harus berbagi keuntungan dan keberhasilan dengan memberikan hadiah dan bonus kepada karyawannya ketika bisnis mereka berjalan dengan baik. Ini untuk menumbuhkan kesetiaan karyawannya dan merupakan dorongan bagi mereka untuk terus bekerja keras, untuk kebaikan jangka panjang majikannya.

[12] Benar-benar luar biasa Buddha telah melingkupi titik-titik ini yang mana mereka dibuat lebih dari 2500 tahun yang lalu ketika perbudakan merupakan hal yang umum, pekerja dieksploitasi dan tidak ada hal-hal seperti batas bayaran minimal atau landasan kondisi kerja. Hanya pada abad yang lalu serikat buruh memperoleh hak tersebut untuk pekerja.

[13] Ini tidak berarti bahwa perbuatan, perkataan dan pikiran baik ditujukan hanya kepada guru spiritual saja. Dengan melakukan perbuatan baik terhadap semua makhluk, umat awam pada kenyataannya membalas usaha guru-guru mereka dengan meletakkan apa yang telah dipelajari dalam praktek, untuk manfaat mereka dan juga orang lain.

[14] Ini berarti umat awam harus memperluas dukungan mereka kepada semua guru spiritual yang bajik pada umumnya, dan tidak memiliki rasa bakti yang berlebihan hanya kepada satu guru spiritual atau bhikkhu pada khususnya. Apabila guru tersebut baik dan mengajari ajaran baik, maka semuannya baik. Akan tetapi, bahaya dari penyimpangan dapat timbul apabila orang tidak melihat dengan jelas ajaran-ajaran yang tidak benar dan tidak tepat. Juga, apabila sesuatu terjadi kepada guru atau bhikkhu favorit tersebut, seorang umat awam dengan bakti yang seperti itu dapat mundur dari panduan spiritual yang berharga dan penting.

[15] Dalam konteks ajaran Buddha, ini berarti praktek cinta kasih, belas kasih, mudita, keseimbangan batin, meditasi, dan praktek dan ajaran spiritual yang lebih tinggi lainnya.


 _/\_
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline DNA

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 126
  • Reputasi: 23
  • Dhamma Nan Agung
Re: Melindungi Hubungan Baik (6 Arah)
« Reply #12 on: 25 March 2010, 10:32:57 AM »

MELINDUNGI ARAH ATAS-GURU SPIRITUAL DAN UMAT AWAM

Bagaimana umat awam sepantasnya memperlakukan guru spiritual mereka?
Dengan perilaku baik
Dengan perkataan baik
Dengan pikiran baik [13]
Dengan memberikan sambutan kepada mereka
Dengan menyediakan kebutuhan materi [14]

Bagaimana guru spiritual sepantasnya memperlakukan umat awam?
Mencegah mereka dari perbuatan jahat
Mendorong mereka melakukan apa yang baik
Menunjukkan belas kasih kepada mereka
Mengajari mereka apa yang tidak diketahuinya
Menjernihkan apa yang telah dipelajari
Menunjukkan kepada mereka cara dan menuntun mereka dalam latihan spiritual

Ketika guru spiritual dan umat awam saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti, arah Atas dilindungi dan tempat-tempat spiritual dibuat tentram dan aman.


Catatan:

[13] Ini tidak berarti bahwa perbuatan, perkataan dan pikiran baik ditujukan hanya kepada guru spiritual saja. Dengan melakukan perbuatan baik terhadap semua makhluk, umat awam pada kenyataannya membalas usaha guru-guru mereka dengan meletakkan apa yang telah dipelajari dalam praktek, untuk manfaat mereka dan juga orang lain.

[14] Ini berarti umat awam harus memperluas dukungan mereka kepada semua guru spiritual yang bajik pada umumnya, dan tidak memiliki rasa bakti yang berlebihan hanya kepada satu guru spiritual atau bhikkhu pada khususnya. Apabila guru tersebut baik dan mengajari ajaran baik, maka semuannya baik. Akan tetapi, bahaya dari penyimpangan dapat timbul apabila orang tidak melihat dengan jelas ajaran-ajaran yang tidak benar dan tidak tepat. Juga, apabila sesuatu terjadi kepada guru atau bhikkhu favorit tersebut, seorang umat awam dengan bakti yang seperti itu dapat mundur dari panduan spiritual yang berharga dan penting.

[15] Dalam konteks ajaran Buddha, ini berarti praktek cinta kasih, belas kasih, mudita, keseimbangan batin, meditasi, dan praktek dan ajaran spiritual yang lebih tinggi lainnya.

Yi Fang, catatan no. 15 itu keterangan utk kalimat yg mana yah?  :-?
May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..