//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Nanya sutra tentang 48 Ikrar Buddha Amitabha  (Read 28534 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Nanya sutra tentang 48 Ikrar Buddha Amitabha
« Reply #60 on: 06 March 2010, 05:38:51 PM »
 [at] bro Seniya,
Sebagai informasi tambahan, jejak mahayana sesungguhnya telah memperlihatkan wujudnya dalam berbagai teks Buddhisme awal. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah Ekottaragama Sutra yang notabene merupakan teks Non-mahayana yang secara eksplisit menyebutkan bahwa ada sebuah Tanah Buddha di luar lokadhatu sini, Buddha yang hidup satu masa dengan Buddha Sakyamuni. Dalam teks Mahayana , ini sangatlah lumrah, namun menjadi menarik saat teks itu muncul di Ekottargama Sutra.
Tersebutlah bahwa Maha Maudgalyayana dengan kekuatan iddhi muncul di sebuah Tanah Buddha yg berjarak 7x jumlah tanah buddha sebanyak jumlah pasir sungai gangga, di sana terdapat seorang Buddha bernama QiGuang Rulai  atau Guangming Wang Rulai (Svarnaraja Buddha?).



 


Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Nanya sutra tentang 48 Ikrar Buddha Amitabha
« Reply #61 on: 06 March 2010, 06:10:24 PM »
 [at] bro Ricky,
Baiklah jika telah memahami, bahwa ketika dalam memahami sebuah tradisi, maka teruslah mengkaji pengertian yg berdasarkan kaidah dan falsafah yang dicanangkan tradisi tersebut.
Misalnya ketika anda melihat seseorang menulis teks demikian "kucing bisa terbang", maka anda tidak perlu merasa itu tidak benar dan menyimpulkan sendiri. Karena yang namanya berusaha mememahami sebuah skriptur yang bukan dari tradisi kita, maka metodologi pembelajarannya adalah mempertanyakan bagaimana dalam menjelaskan kalimat tersebut menurut konteks sang penulis, bukan menyatakan bahwa ah itu tidak relevan, tidak masuk akal.  :)
Intinya, bagaimana kita memahami dari konteks hermeneutika, dan bagaimana karakteristik hermeneutika yg dibangun oleh tradisi mahayana, tentu berbeda lagi dgn theravada.
Teori interpretasi juga bermacam2, bisa dari aspek historis, metafisik, spiritual.
Jadi yang anda tanyakan tentang "kejanggalan" ikrar Amitabha dari aspek mana? Apakah anda men set up dulu bahwa teori yg berangkat dari Theravada sudah benar dan final, sehingga timbul pertanyaan bahwa teori yg muncul dlm ikrat Amitabha ini jadi janggal. Cara demikian ya tentu saja akan kembali pada sikap judgement yang tanpa perlu judgement dalam diri anda sendiri.
Memang benar kita sama2 sepakat bahwa ajaran Buddha adalah sama, tetapi tentu juga sepakat bahwa pada masa tertentu terjadi perbedaan interpretasi dan kehilangan jejak keakuratan historis.
 
Ok, silakan lanjutkan, mungkin yg dipost bro Seniya cukup memberikan satu pemahaman baru.



 _/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Nanya sutra tentang 48 Ikrar Buddha Amitabha
« Reply #62 on: 06 March 2010, 08:58:30 PM »
[at] bro Seniya,
Sebagai informasi tambahan, jejak mahayana sesungguhnya telah memperlihatkan wujudnya dalam berbagai teks Buddhisme awal. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah Ekottaragama Sutra yang notabene merupakan teks Non-mahayana yang secara eksplisit menyebutkan bahwa ada sebuah Tanah Buddha di luar lokadhatu sini, Buddha yang hidup satu masa dengan Buddha Sakyamuni. Dalam teks Mahayana , ini sangatlah lumrah, namun menjadi menarik saat teks itu muncul di Ekottargama Sutra.
Tersebutlah bahwa Maha Maudgalyayana dengan kekuatan iddhi muncul di sebuah Tanah Buddha yg berjarak 7x jumlah tanah buddha sebanyak jumlah pasir sungai gangga, di sana terdapat seorang Buddha bernama QiGuang Rulai  atau Guangming Wang Rulai (Svarnaraja Buddha?).

Thx atas tambahan infonya. Bisa diberikan kutipan teks Ekottaragama yang dimaksud....?
« Last Edit: 06 March 2010, 09:19:16 PM by seniya »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

 

anything