//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Nama dan Rupa  (Read 15703 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Nama dan Rupa
« Reply #15 on: 06 December 2007, 08:16:08 AM »
sangat setuju dengan bro willi,

dear El Sol : jika akan berdebat dengan paham lain, minta mereka gambarkan dahulu dari sudut pandang mereka..... soalnya kalo sudut pandang awal aja udah beda, ya ga akan pernah ketemu......

sama ky 2 org buta yang diskusi tentang gajah yg mereka pegang......

Offline mei_lee

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 433
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Nama dan Rupa
« Reply #16 on: 06 December 2007, 08:22:32 PM »
mau tanya ni... maksud nya berinti itu apa ya???
:D masi cupu gue hahaha

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Nama dan Rupa
« Reply #17 on: 06 December 2007, 09:41:25 PM »
mau tanya ni... maksud nya berinti itu apa ya???
:D masi cupu gue hahaha
ada banyak pandangan yg percaya bahwa mahkluk hidup memiliki inti yg menjadi dasar kehidupannya. inti tsb kekal dan inti tsb-lah yg dikatakan diri kita. bahasa umumnya sering disebut 'roh' atau 'jiwa'. ada yg percaya bahwa setelah mati, roh/jiwa tsb keluar dari tubuh.

pandangan tsb adalah pandangan yg salah (menurut buddhist). sebenarnya kita ini tidaklah berinti (tidak memiliki sesuatu yg kekal ataupun roh yg keluar pada saat mati).
pada saat tumimbal lahir pun tidak ada roh yg berpindah.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Nama dan Rupa
« Reply #18 on: 06 December 2007, 09:52:17 PM »
kebetulan nih ada yg ingin saya tanyakan tentang debat ini...


        Kemudian ia berbalik kepada Nagasena dan berkata, "Jika, Yang Mulia Nagasena, hal tersebut benar, lalu siapakah yang memberi Anda jubah, makan dan tempat tinggal? Siapa yang menjalani kehidupan dengan benar ini? Atau juga, siapa yang membunuh makhluk hidup, mencuri, berzinah, berbohong dan mabuk-mabukan? Jika apa yang anda katakan itu benar maka tidak akan ada perbuatan yang baik atau perbuatan yang tercela, tidak akan ada pelaku kejahatan atau pelaku kebaikan, dan tidak ada hasil kamma. Jika, Yang Mulia, seseorang membunuh Anda maka tidak akan ada pembunuh, dan itu juga berarti bahwa tidak ada mahaguru atau guru dalam Sangha Anda. Anda berkata bahwa Anda disebut Nagasena; sekarang, apakah Nagasena itu? Apakah rambutnya?"

dari buku: Perdebatan Raja Milinda (Ringkasan Milinda Panha)

yg saya bold itu kok ga dijawab Nagasena ya?
trus jawabannya apa? siapa yg menjalani kehidupan dg benar ini?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Nama dan Rupa
« Reply #19 on: 07 December 2007, 08:07:43 AM »
kebetulan nih ada yg ingin saya tanyakan tentang debat ini...


        Kemudian ia berbalik kepada Nagasena dan berkata, "Jika, Yang Mulia Nagasena, hal tersebut benar, lalu siapakah yang memberi Anda jubah, makan dan tempat tinggal? Siapa yang menjalani kehidupan dengan benar ini? Atau juga, siapa yang membunuh makhluk hidup, mencuri, berzinah, berbohong dan mabuk-mabukan? Jika apa yang anda katakan itu benar maka tidak akan ada perbuatan yang baik atau perbuatan yang tercela, tidak akan ada pelaku kejahatan atau pelaku kebaikan, dan tidak ada hasil kamma. Jika, Yang Mulia, seseorang membunuh Anda maka tidak akan ada pembunuh, dan itu juga berarti bahwa tidak ada mahaguru atau guru dalam Sangha Anda. Anda berkata bahwa Anda disebut Nagasena; sekarang, apakah Nagasena itu? Apakah rambutnya?"

dari buku: Perdebatan Raja Milinda (Ringkasan Milinda Panha)

yg saya bold itu kok ga dijawab Nagasena ya?
trus jawabannya apa? siapa yg menjalani kehidupan dg benar ini?

Pertanyaan itu dijawab oleh Nagasena, sbb:

//cut....

Raja: Anda berkata bahwa Anda disebut Nagasena; sekarang, apakah Nagasena itu? Apakah rambutnya?"

Nagasena: "Saya tidak mengatakan demikian, Raja Yang Agung".

Raja: "Kalau begitu, apakah kukunya, giginya, kulitnya atau bagian tubuhnya yang lain?"

Nagasena: "Tentu saja tidak".

dstnya..... cut//


Pada tanya jawab yg bertopik 'JIWA' ini, semula Sang Raja masih berpandangan ATTA, sama seperti kebanyakan orang, Raja masih berpandangan bahwa ada Jiwa (inti dan kekal) dalam tubuh si Nagasena.

Setelah dijelaskan oleh Nagasena dengan perumpamaan 'kereta', barulah Sang Raja menjadi paham dan mengerti tentang ANATTA; yaitu bahwa jiwa yg inti dan kekal itu sebenarnya tidak ada.

Apa yg kita sebut SAYA itu hanyalah 'gabungan materi dan bathin yg selalu berubah dan kondisional, tidak ada inti kekal yg kita sebut jiwa'

Pemahaman ini sangat penting dalam Buddhisme, harus selalu direnungkan dari saat ke saat untuk bisa mengikis ego.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Nama dan Rupa
« Reply #20 on: 07 December 2007, 08:27:52 AM »
aku mao tanya...

apakah kita ini 'ada' apakah sang Buddha mengajarkan bahwa kita ini 'ada' ato apakah kita ini sebenarnya tidak berinti?

Manusia (dalam hal ini yang dibicarakan adalah manusia) terdiri dari lima bagian (panca skhandha) yaitu Rupa (bentuk), perasaaan, pencerapan, persepsi dan kesadaran.

Ajaran Buddha mengatakan bahwa pada dasarnya "tidak ada inti" yang tetap, karena "manusia" itu "ada /eksis" disebabkan interaksi panca skhandha.
Jika rupa hilang / rusak maka manusia itu mati, jika kesadaran tidak ada maka manusia itu juga mati, jika perasaan tidak ada, boleh dikatakan tidak menjadi manusia.

Jadi semua "fenomena" itu ada karena interaksi kondisi kondisi, yang mana di dalam hal ini dalam aspek pembentuk manusia adalah NAMA dan RUPA.

Jika dikatakan kita itu "TIDAK ADA" maka sebenarnya kita "ADA" (nyata-nyata-nya ada)... jika dikatakan  bahwa kita itu "TETAP ADA" (maksudnya inti tidak hilang dan terus menerus sama setiap saat bahkan setelah meninggal... JUGA TIDAK BENAR...

Maksud sebenarnya adalah agar kita tidak "melekat" pada salah satu konsep "TETAP ADA" ataupun "TIDAK ADA"... karena yang benar benar adalah semua fenomena terjadi karena interaksi kondisi. Jika kondisi tepat, maka fenomena muncul. jika kondisi sudah tidak memungkinkan maka fenomena hilang dan bisa muncul kembali jika kondisi sudah tepat.

untuk analogi :
Untuk kaum ekstrim ANATTA (bahwa pada dasarnya tidak ada ATTA sehingga setelah kita meninggal maka semua lenyap).
- Jika SAKIT, biarkan SAKIT karena pada dasarnya itu tidak ada... tetapi pada dasarnya kita bisa merasakan SAKIT. Bahkan jika kita MATI, biarkan saja, karena setelah meninggal semuanya akan lenyap.

Untuk kaum ekstrim ATTA (bahwa jiwa / inti itu tetap ada dan tetap sama dari setiap waktu).
- Jika kita MATI, maka jiwa kita ini akan tetap eksis dan melanjutkan kehidupan yang lalu).

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Nama dan Rupa
« Reply #21 on: 07 December 2007, 09:37:21 AM »
untuk analogi :
Untuk kaum ekstrim ANATTA (bahwa pada dasarnya tidak ada ATTA sehingga setelah kita meninggal maka semua lenyap).
- Jika SAKIT, biarkan SAKIT karena pada dasarnya itu tidak ada... tetapi pada dasarnya kita bisa merasakan SAKIT. Bahkan jika kita MATI, biarkan saja, karena setelah meninggal semuanya akan lenyap.

Untuk kaum ekstrim ATTA (bahwa jiwa / inti itu tetap ada dan tetap sama dari setiap waktu).
- Jika kita MATI, maka jiwa kita ini akan tetap eksis dan melanjutkan kehidupan yang lalu).
Baru saya tahu ada anatta extrim, mungkin maksudnya adalah antara,

eternalis (sassata dithi) -> yang menganggap adanya atta atau roh kekal
dan
nihilis (uccheda ditthi) -> menganggap tidak ada kehidupan setelah kehidupan ini.
« Last Edit: 07 December 2007, 09:39:07 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Nama dan Rupa
« Reply #22 on: 07 December 2007, 10:12:07 AM »

        Kemudian ia berbalik kepada Nagasena dan berkata, "Jika, Yang Mulia Nagasena, hal tersebut benar, lalu siapakah yang memberi Anda jubah, makan dan tempat tinggal? Siapa yang menjalani kehidupan dengan benar ini? Atau juga, siapa yang membunuh makhluk hidup, mencuri, berzinah, berbohong dan mabuk-mabukan? Jika apa yang anda katakan itu benar maka tidak akan ada perbuatan yang baik atau perbuatan yang tercela, tidak akan ada pelaku kejahatan atau pelaku kebaikan, dan tidak ada hasil kamma. Jika, Yang Mulia, seseorang membunuh Anda maka tidak akan ada pembunuh, dan itu juga berarti bahwa tidak ada mahaguru atau guru dalam Sangha Anda.


Apa yg kita sebut SAYA itu hanyalah 'gabungan materi dan bathin yg selalu berubah dan kondisional, tidak ada inti kekal yg kita sebut jiwa'

Pemahaman ini sangat penting dalam Buddhisme, harus selalu direnungkan dari saat ke saat untuk bisa mengikis ego.

::

sampe sekarang saya masih ga ngerti jawaban dari pertanyaan,
'siapa yg menjalankan kehidupan yg benar/suci ini?'
apakah gabungan rupa & nama ini? bukankah semua berubah sesuai dg kondisi yg mendukung? bagaimana rupa & nama ini dapat memutuskan utk menjalani kehidupan suci? atau apakah sebenarnya rupa & nama ini menjalani kehidupan suci karena mereka telah sampai pada kondisi yg mendukung untuk menjalani kehidupan suci?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline mei_lee

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 433
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Nama dan Rupa
« Reply #23 on: 08 December 2007, 12:30:30 AM »
haduh2... makin baca kebawah kok makin puyeng ya... makin gak ngerti.. >,< jd smua ini gak ada inti gt ya?? berarti sama ja dunk ya keg gak ada yang kekal??? lantas seusai dengan pertanyaan diatas, kalo mank gt brti kita gak isa keluar dr lingkaran kehidupan ini dunk ya?? truz sang buddha sendiri kemana dunk??

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Nama dan Rupa
« Reply #24 on: 08 December 2007, 11:38:28 AM »
haduh2... makin baca kebawah kok makin puyeng ya... makin gak ngerti.. >,< jd smua ini gak ada inti gt ya?? berarti sama ja dunk ya keg gak ada yang kekal??? lantas seusai dengan pertanyaan diatas, kalo mank gt brti kita gak isa keluar dr lingkaran kehidupan ini dunk ya?? truz sang buddha sendiri kemana dunk??
betul mei, kita adalah gabungan dari beberapa unsur. dalam buddhist dikenal dg istilah rupa dan nama.
rupa = fisik/jasmani
nama = kesadaran

semua itu tidaklah berinti & tentu saja tidak kekal.
rupa sudah pasti, kita bertambah tua seiring berjalannya waktu.
begitu pula halnya dg nama... nama terdiri dari citta & cetasika, citta = mind state, cetasika = mental factor (CMIIW).
menurut ajaran Buddha, citta & cetasika ini timbul & tenggelam dg kecepatan sangat tinggi shg kita merasa seolah-olah ia itu kekal padahal tidak.
seperti melihat aliran air kran... air yg mengalir skr adalah berbeda dg yg tadi.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline GiNong

  • Sebelumnya X-aeons
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • wkwkwk
Re: Nama dan Rupa
« Reply #25 on: 08 December 2007, 09:06:20 PM »
haduh2... makin baca kebawah kok makin puyeng ya... makin gak ngerti.. >,< jd smua ini gak ada inti gt ya?? berarti sama ja dunk ya keg gak ada yang kekal??? lantas seusai dengan pertanyaan diatas, kalo mank gt brti kita gak isa keluar dr lingkaran kehidupan ini dunk ya?? truz sang buddha sendiri kemana dunk??
wkwkkwkwkkw
sama ...
wa juga ikut bingung
??? ??? ???
ginong




kwkwkwkwkkwkwk

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Nama dan Rupa
« Reply #26 on: 15 December 2007, 03:34:49 PM »
Sebenarnya Jawaban Nagasena sudah jelas.

Kata "jiwa" atau "saya" hanya menjelaskan subjek dalam artian harfiah untuk dimengerti secara umum pada orang pada umumnya. Anata adalah konsep yg sesungguhnya terjadi.

Contoh: semua yg terjadi adalah muncul dan lenyap terus menerus(anicca--->anatta). Maka dikatakan tidak kekal pada prosesnya tetapi kekal adanya karena proses itu berlangsung terus secara tidak kekal. pendekatan dilbert sangatlah tepat.

Itulah artinya kekal adalah tidak kekal, kekal adalah tidak kekal..

Memang Anatta ini sulit ditembus. Ini bisa ditembus melalui vipasana.

Sabbe satta bhavantu sukhitata
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline mei_lee

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 433
  • Reputasi: 14
  • Gender: Female
Re: Nama dan Rupa
« Reply #27 on: 19 December 2007, 11:33:30 PM »
brarti sama aja keg menjelaskan konsep ketuhanan itu dunk ya???

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Nama dan Rupa
« Reply #28 on: 02 January 2008, 09:27:30 AM »
brarti sama aja keg menjelaskan konsep ketuhanan itu dunk ya???

Untuk diri sy pribadi,
sy sudah men-delete segala konsep tentang Tuhan dan Ketuhanan dalam pemahaman saya. Karena dalam Buddhisme tidak disinggung tentang tuhan. Kita mendapatkan istilah tuhan / ketuhanan karena hidup dilingkungan ajaran Samawi, konsep ini akan membingungkan jika kita mau belajar Buddhisme.

Jadi, saya berusaha memandang segala sesuatu hal tentang kehidupan ini dengan konsep: anatta, anicca, nibbana dsbnya...

Kalo tetap 'memasang; konsep tuhan dipadukan dengan nibbana dsbnya, maka akan menyulitkan pembelajaran saya sendiri...

 _/\_

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

 

anything