//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?  (Read 9850 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bluez_icezz

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 1
  • Sudah Tdk Aktif lg
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #15 on: 03 July 2010, 06:30:01 PM »
gini, klo emang konsep amitabha itu sama dengan juru selamat dari agama k, ya kenapa harus ada ajaran masing2 ? kenapa nama nya ga mau 1 aja, misal amitayasus... tau itu beda masih di cari2 persamaan nya, tujuan nya apa ? klo sama, suruh aja orang k masuk ke buddhist tuk percaya amitabha... btul ga ? toh sama aja kan...

bro bluez, aa liat anda beberapa kali mau menyerempetkan agama buddhism dengan agama k, dengan cara membanding2kan... seperti kenapa orang chinese sekarang tertarik pake salib... mang apa yg mau anda tunjukan ? mau menunjukan seharusnya orang chinese kudu masuk k dan memake salib n nerimo yosua... gtu ?

gini... konsep juru selamat adalah suatu konsep keselamatan yg dibawakan oleh seseorang, dimana dia sendiri telah bisa menyelamatkan diri nya dari segala maut, penderitaan dan kesukaran. nah apa bila seseorang yg menjadi tokoh pembawa keselamatan itu masih terlibat dengan maut, penderitaan, penyiksaan dan kesukaran, apakah bisa memberikan keselamatan kepada orang lain ?

apakah mungkin seseorang mensucikan orang lain sementara dirinya sendiri masih dipertanyakan kesucian nya ?? jangan katakan suci dulu, wong anda blom bertemu ma si amitabha dan si yesus, yg anda tau mereka suci dari buku2, dr pemuka agama/guru agama, dr keluarga, dr orang tua, dr persekutuan/penguatan, dr komunitas, dr tv/radio/ceramah2... klo itu mah tong kosong nyaring bunyi nya, kenyataan ga tau tp berani berbicara kebenaran... btul ?

gini deh... tujuan yg mau bro bluez dapatkan dari beberapa topik yg anda mulai itu apa ? silakan nyatakan disini...

salam dari aa'tono

keliataanya anda sdh mulai emosi , anda merasa tdk untung karna tdk mengambil keuntungan , dan tdk semua org yg merasa tdk untung sepetri anda , ad yg merasa untung,.bersikaplah beprikir positif , sy jg bukan memerlukan penjelasan dr anda seorang , jgn mrs diri anda itu tinggi ...itu sombong namanya,,,   selama sy buka thread untuk minta penjelasan di forum ini yg sy dpt hanya yg menyudutkan , hny sdkt yg bs berpikir jernih dan meberi penjelasan ....seperti sy tdk perlu menjeawab pertanyaan anda lg , bny org yg setipe dgn anda di sni , lbh baik sy pergi saja
good bye ~
Good Bye~

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #16 on: 03 July 2010, 06:36:26 PM »
mangga
Samma Vayama

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #17 on: 03 July 2010, 07:50:40 PM »
Menurut saya tidak sama,

Juru selamat dalam kr****n didasarkan pada ayat ini:

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yoh 3:16-17)

Karena itu, dalam kr****n, Juruselamat adalah Yesus yang merupakan inkarnasi dari Allah Bapa (sebagai Tuhan) yang akan menyelamatkan jiwa manusia dari neraka akibat dosa perbuatan Adam dan Hawa di masa lalu. Dengan dilahirkan, menderita, rela mati di kayu salibnya dan dibangkitkan kembali, Yesus dianggap sudah menjalankan tugasnya sebagai "Juluselamat" bagi umat manusia dengan menjadi satu-satunya tuntunan yang benar menurut agama kr****n. Dalam  kr****n diyakini siapa saja dapat diselamatkan dan masuk Surga asalkan di dalam hatinya percaya kepada Yesus. Sebagian mewajibkan umat kr****n untuk mengaku secara verbal  bahwa ia percaya kepada Yesus baru dapat diselamatkan.

Singkatnya, konsep Juruselamat dalam kr****n adalah pernyataan mengenai iman.

Sedangkan Buddha Amitābha dalam Aliran Tanah Murni bukan "Juruselamat" seperti dalam penggambaran kr****n. Mengapa?

1. Dalam Buddhis Mahayana, Buddha Amitābha bukanlah satu-satunya "juruselamat" sebagaimana dalam kr****n. Amitābha hanyalah satu dari Para Buddha yang tak terhitung jumlahnya yang ada di alam-alam Buddha.

2. Konsep "Juruselamat" dalam Buddhis Mahayana tidak merupakan tawaran mutlak: diselamatkan atau dimusnahkan. Seorang Umat Buddhis yang tidak mengikuti metode yang ditawarkan dalam Tanah Murni yaitu melalui bantuan dari Buddha Amitābha tidak berarti langsung jatuh dalam neraka.

3. Dalam Buddhis Mahayana, keyakinan terhadap Buddha Amitābha tidak serta merta langsung menyelamatkan seseorang dari alam samsara. Sebaliknya, keyakinan harus disertai dengan praktik menjalankan sila dan samadhi. Dalam Aliran Tanah Murni, yang ditekankan adalah samadhi dengan menggunakan "nien fo" mengucapkan nama "Amitābha" secara berulang-ulang, sebagian sambil melakukan visualisasi. Praktik inilah yang akan memurnikan batin  praktisi sehingga menyebabkannya ketika meninggal nanti, meski belum mencapai tingkat kesucian, namun akan  terlahir kembali di alam yang baik, di mana Sang Buddha Amitābha berada: Alam Sukhavati. Dan di sanalah ia akan berlatih lagi dengan tuntunan dari Buddha Amitābha sehingga ia tidak akan pernah merosot lagi ke alam yang lebih rendah. Singkatnya, Tanah Murni sebenarnya adalah simbolisasi dari Batin Yang Murni. Dalam hal ini, praktik pemurnian batinlah sebenarnya merupakan jalan ke Tanah Murni, bukan sekedar keyakinan yang menyatakan bahwa kepercayaan akan sosok tertentu dapat menyelamatkan seseorang dari penderitaan.


4. Meski Buddha Amitābha dan Yesus seringkali digambarkan sebagai "Cahaya", sehingga menimbulkan kesan kesamaan antara keduanya, namun sudah jelas sekali konsep keselamatan dan metode penyelamatan yang ditawarkan keduanya berbeda sekali.

(a) Yesus menyelamatkan manusia dari dosa bawaan dari Adam dan Hawa, sedangkan Buddha Amitābha menyelamatkan manusia dari samsara yang timbul dari batin tercemar akibat dirinya sendiri.

(b) Yesus menyelamatkan manusia dengan kehadirannya di dunia manusia melalui penyaliban dirinya, sedangkan Buddha Amitābha tetap di alam-Nya dan menciptakan kontak batin dengan umat yang terus menyebut nama-Nya sehingga akhirnya dapat memberikan pengajaran Dharma kepada umat tersebut.

(c) Yesus digambarkan sebagai juruselamat yang datang kembali pada hari pengadilan dengan menentukan mana umat-Nya mana yang bukan, kesetiaan pada-Nya lebih ditonjolkan di sini. Buddha Amitābha adalah sosok yang terus mermancarkan cahaya-Nya mulia yang tak terbatas ke semua dunia dan alam tanpa peduli mana umat yang setia mana yang tidak, namun hanya umat yang secara bersamaan ikut memikirkan mengenai Buddha Amitābha yang akan menimbulkan kontak timbal balik, sehingga umat itu dapat terlahir di Tanah Murni.






« Last Edit: 03 July 2010, 08:04:18 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #18 on: 03 July 2010, 09:58:01 PM »
[at] forte pertama sy minta maaf bila sy sdh membuat sdr forte murka  _/\_ atas tlsan sy yg mungkin krg berkenaan  _/\_ _/\_ _/\_
no prob bro.. kaga ada yang murka koq.. emang style nulis gw aja yang model gini.. sorry2 aja :P
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #19 on: 05 July 2010, 02:55:30 PM »
gak ada miripnya
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #20 on: 05 July 2010, 06:09:39 PM »
gini, klo emang konsep amitabha itu sama dengan juru selamat dari agama k, ya kenapa harus ada ajaran masing2 ? kenapa nama nya ga mau 1 aja, misal amitayasus... tau itu beda masih di cari2 persamaan nya, tujuan nya apa ? klo sama, suruh aja orang k masuk ke buddhist tuk percaya amitabha... btul ga ? toh sama aja kan...

bro bluez, aa liat anda beberapa kali mau menyerempetkan agama buddhism dengan agama k, dengan cara membanding2kan... seperti kenapa orang chinese sekarang tertarik pake salib... mang apa yg mau anda tunjukan ? mau menunjukan seharusnya orang chinese kudu masuk k dan memake salib n nerimo yosua... gtu ?

gini... konsep juru selamat adalah suatu konsep keselamatan yg dibawakan oleh seseorang, dimana dia sendiri telah bisa menyelamatkan diri nya dari segala maut, penderitaan dan kesukaran. nah apa bila seseorang yg menjadi tokoh pembawa keselamatan itu masih terlibat dengan maut, penderitaan, penyiksaan dan kesukaran, apakah bisa memberikan keselamatan kepada orang lain ?

apakah mungkin seseorang mensucikan orang lain sementara dirinya sendiri masih dipertanyakan kesucian nya ?? jangan katakan suci dulu, wong anda blom bertemu ma si amitabha dan si yesus, yg anda tau mereka suci dari buku2, dr pemuka agama/guru agama, dr keluarga, dr orang tua, dr persekutuan/penguatan, dr komunitas, dr tv/radio/ceramah2... klo itu mah tong kosong nyaring bunyi nya, kenyataan ga tau tp berani berbicara kebenaran... btul ?

gini deh... tujuan yg mau bro bluez dapatkan dari beberapa topik yg anda mulai itu apa ? silakan nyatakan disini...

salam dari aa'tono

keliataanya anda sdh mulai emosi , anda merasa tdk untung karna tdk mengambil keuntungan , dan tdk semua org yg merasa tdk untung sepetri anda , ad yg merasa untung,.bersikaplah beprikir positif , sy jg bukan memerlukan penjelasan dr anda seorang , jgn mrs diri anda itu tinggi ...itu sombong namanya,,,   selama sy buka thread untuk minta penjelasan di forum ini yg sy dpt hanya yg menyudutkan , hny sdkt yg bs berpikir jernih dan meberi penjelasan ....seperti sy tdk perlu menjeawab pertanyaan anda lg , bny org yg setipe dgn anda di sni , lbh baik sy pergi saja
good bye ~

maaf, baru ngeliat postingan ini...

emosi ? hmmm... sante aja kali... byk orang setipe dgn gw ? klo orang yg setipe dgn anda tu yg gimana ?

orang yg mempunyai pola pikir sama ato sejalan dengan anda, anda ok ok n setuju...
orang yg mempunyai pola pikir tidak sama ato tidak sejalan dengan anda, anda jelek2an...

lah ketika gw usil untuk mempertanyakan tujuan terselubung anda n menguraikan konsep juru selamat, napa anda marah n tidak menerima nya ? lah bukannya anda berharap orang bs menerima maksud terselubung anda... hmmm... anda mulai gerah ketika aa mengulas keselamatan yg dibawa oleh orang yg mengaku sebagai juru selamat dalam benak anda ?

apa nama nya klo bukan arogan ? btul ? koreksi diri dulu, baru ngatain orang... easy going aja... klo u mau cau, monggo... krn udah keliatan itikat buruk anda...

semoga aa'tono memberkati...

Offline songwol

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 35
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga aku, kau, dia,dan mereka selalu berbahagia
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #21 on: 05 July 2010, 06:35:01 PM »
jangan pada heran ya.. dia <B_I> memang begitu adanya.. di forum tetangga kalau anda teliti, dia model nya juga begitu, membuat thread yang THH (tah hapa hapa)..
ntah apa tujuan sebenarnya..

pengen merasa paling benar kali ya di mata teman2 sebangku nya.. brader B_I, kita sama2 masih bocah, belajar dulu baik2... buat pulau bagi dirimu sendiri.. ok? :| :| :| :| :| :| :|


muak.... :| :| :|
........
Penutur Dhamma, Yang Mulia Kumara Kassapa,
Ladang segala Kebajikan, berdiam di mulutku.

Di dahiku ada lima Thera:
Punna, Angulimala, Upali, Nanda, dan Sivali.
....

<Jinapanjara  Gatha>

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #22 on: 06 July 2010, 10:46:08 AM »
Konsep Amitabha memang tidak dipungkiri memang memiliki kemiripan dengan Kristianitas. Namun dari semua itu ada perbedaan fundamental yang mendasari keduanya.

Konsep Amitabha sepenuhnya berevolusi dalam aliran Jodo Shinshu, di mana merupakan aliran Buddhis paling "devosional".

Berabad-abad yang lalu, Bapa Khatolik Francis Xavier yang bertandang ke Jepang pernah salah menduga bahwa aliran Jodo Shinshu adalah "Lutheran heresy" yang berrati Bapa Xavier menemukan ada kemiripan antara Jodo Shinshu dengan Protestantisme.

Paul Williams, seorang intelektual Buddhis Mahayana yang berubah menjadi penganut Khatolik pernah mengatakan bahwa satu-satunya aliran Buddhis yang mampu memuaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan batinnya adalah aliran Jodo Shinshu. Namun beliau tetap berubah menjadi ka****k karena menganggap Amitabha bukanlah tokoh historikal seperti Yesus. Baginya, seandainya Amitabha adalah tokoh historikal, mungkin beliau akan tetap stay sebagai Buddhis dan memeluk aliran Jodo Shinshu.

Pendapat Paul Williams itu tidak sepenuhnya benar, karena dalam teks-teks Jodo Shinshu selalu ditekankan bahwa Sakyamuni dan Amitabha keduanya adalah Ayah dan Ibu kita. Keyakinan Sakyamuni sebagai Guru Utama pembabar ajaran Sukhavati dan Amitabha sebagai Penyelamat adalah sentral dalam keyakinan Jodo Shinshu, maka dari itu aliran Shinshu juga mendasarkan pada tokoh historikal yaitu Sakyamuni Buddha.

"Amitabha Buddha.... muncul di Istana Gaya [Bodhgaya], mewujudkan diri-Nya sebagai Sakyamuni Buddha" (Shoshinge, Jodo Wasan)

Dari sini kita lihat bahwa aliran Jodo Shinshu memenuhi kebutuhan spiritual individu-individu yang kurang cocok dengan ajaran self-power dalam agama Buddha seperti Zen (Chan) dan Theravada. Banyak dari mereka masih membutuhkan sandaran sehingga ajaran Chan dan Theravada yang mengajarkan untuk sepenuhnya berdikari terasa kurang cocok.

Tidak dipungkiri saya menemukan beberapa orang yang seperti ini, namun karena di Indonesia paham Amitabha ini belum sepenuhnya dipahami dan tersebar luas, maka umat2 Buddhis yang seperti itu merasa tidak puas akan ajarannya sendiri, merasa dingin dan sendiri. Intelektual terpenuhi tapi batin dan keyakinan goyah, krn tetap saja manusia juga memiliki perasaan, tidak hanya intelektual saja.

84000 pintu Dharma untuk 84000 tipe orang / kecenderungan yang berbeda pula.

Namun perbedaan signifikan tetap ada di antara Jodo Shinshu dan Kristianitas, di antaranya sudah disebutkan bro. sobat_dharma.

1. Bahwa di Kristianitas, "TA" membiarkan umatnya yang tidak yakin pada-Nya terjerumus ke dalam neraka, sedangkan Amitabha sebaliknya, selalu berusaha menyelamatkan para umat dari neraka.
"I am doomed to fall into hell; Amitabha Tathagata is sure to save me; The Power of the Primal Vow takes me to the Pure Land."
I feel I will fall into hell." "If so, I (Amitabha) will go there with you." (Horai's Dharmapada)

2. Kristianitas mengajarkan atman (diri), sedangkan Jodo Shinshu, seperti semua ajaran Buddhis, mengajarkan anatman (tanpa diri).

3. Tuhan dalam Kristianitas terpisah dari individu dan merupakan suatu Sosok. Sedangkan Ketuhanan dalam Jodo Shinshu yaitu Dharmakaya melampaui Makhluk maupun bukan Makhluk, serta berada dalam diri setiap makhluk, Ke-Buddhaan yang mencakup semua. 

4. Dalam kristianitas, iman adalah CARA untuk mendpatakan keselamatan, sedangkan dalam Jodo Shinshu, keyakinan (shinjin) - citta prasada merupakan GOL itu sendiri.

Saya sendiri menganut pandangan bhiksu Yongming Yanshou:
"Dengan Chan dan Tanah Suci bersama-sama, bagaikan macan yang bertanduk."
Yaitu gabungan (union) self power dan other power.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline kevin_kin

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 132
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • newbie newbie newbie
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #23 on: 06 July 2010, 09:02:15 PM »
Namo Buddhaya,

INTI DARI SEMUA POST DIATAS= Amitabha beda dgan Yesus

MENGAPA? Ajarannya beda

DALAM SISI APA AJARANNYA BEDA? Kalo agama K, lu perlu percaya ama Tuhan baroe lu masuk surga,sebuah 'paksaan',, tetapi kalo Amitabha percaya dgan hukum Karma,bahwa benih baik ataupun buruk yg kita tabur akan menimbulkan hasil yg baik dan buruk pula.

ADA LAGI?Agama sono percaya dgan penebusan dosa tapi kita tidak

KALO DALAM BENTUK FISIK?Agama K org eropa jga ad jenggot.. kalo kita tidak..

NAH BAGAIMANA BILA AGAMA K TERUS MEMAKSA SAYA? Abaikan saja,tetap pada ajaran kebenaran, mereka lagi cari umat. cobalah saudara baca Kalama Sutta,,itu akan sgt berguna bagi anda.

maaf apabila saya berkata yg tidak benar etc. saya hanya merangkum pembicaraan diatas. TErima kasih..
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Offline handysand

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Apakah Sama Konsep Amitabha Dgn Konsep Juru Selamat Dari Agama K?
« Reply #24 on: 22 September 2010, 12:09:06 PM »
Kebebasan berpikir yang membuat agama Buddha paling menarik bagi banyak orang. Di dalam Kalama Sutta (Anguttara Nikaya III, 65) diceritakan bahwa Suku Kalama bingung oleh banyaknya ajaran, agama, maupun kepercayaan yang menyebar dan saling mengatakan bahwa agama, kepercayaan maupun ajaran mereka masing-masing yang terbaik dan paling benar. Di sini lah Buddha Gautama memberikan 10 panduan yang berlaku sepanjang masa, yaitu

   1. Ma anussavena: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu karena turun-temurun telah diberikan secara lisan, misalnya kepercayaan terhadap burung gagak dan angka 13 yang membawa sial. Yang penting adalah cara pandang dalam melihat suatu tradisi lisan yang turun-temurun diberikan karena beberapa tradisi lisan memang mengajarkan hal-hal yang positif.
   2. Ma paramparaya: Seseorang tidak seharusnya menerima mentah-mentah sesuatu karena suatu tradisi dilakukan secara turun-temurun, contohnya tradisi pengorbanan hewan untuk menghindari kemalangan. Perlu kita ketahui bahwa suatu budaya tidak ditolak dalam agama Buddha. Yang penting adalah bagaimana cara pandang terhadap budaya tersebut yang tentunya sejalan dengan etika buddhis.
   3. Ma itikiriya: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu secara membuta karena tersebar umum, dipercayai banyak orang, disetujui banyak orang, misalnya berita melalui sms yang membuat kepanikan, maupun berita dari internet tentang suatu hal.
   4. Ma pitakadampadanena: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena telah tercantum dalam kitab suci. Kepercayaan yang membuta terhadap kitab suci bisa membuat fanatik dan penghancuran terhadap kepercayaan orang lain.
   5. Ma takkahetu: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena sejalan dengan logika. Keyakinan ini bisa menjadi salah jika bersumber dari sumber yang salah maupun data-data yang tidak benar. Banyak dari kita menerima surat elektronik (e-mail) berisi informasi yang simpang siur walaupun terkadang dibuat seolah-olah logis dan masuk akal.
   6. Ma nayahetu: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena hipotesis, perkiraan maupun analisis dalam pemikiran dan terburu-buru mengambil kesimpulan.
   7. Ma akaraparivitakkena: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena masuk akal seperti yang terlihat atau yang dirasa. Contohnya seperti ketika orang pada abad pertengahan melihat seolah-olah bahwa matahari mengelilingi bumi seperti yang terlihat nyata oleh mata mereka dan dirasa kalau bumi tidak bergerak, padahal kenyataannya sebaliknya.
   8. Ma ditthinijhanakkhantiya: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena sesuai dengan anggapan sebelumnya.
   9. Ma bhabbarupataya: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena kredibilitas, ketenaran, kharisma, kedudukan maupun pendidikan dari si pembicara. Sering kali kita memercayai perkataan seseorang yang berpendidikan tinggi, dihormati atau disegani, padahal belum tentu hal tersebut benar.
  10. Ma samano no garuti: Seseorang tidak seharusnya menerima sesuatu sebagai kebenaran hanya karena si pembicara adalah gurunya. Buddha mengatakan hal ini termasuk untuk pengikutnya karena Beliau tidak ingin seseorang mudah dikontrol oleh orang lain.

Kesepuluh cara ini membuat kita berpikir ulang sebelum memercayai suatu hal. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah Buddha bukan mengajarkan untuk menolak mentah-mentah suatu hal. Bukan pula langsung menerima atau meyakini suatu hal dengan membabi buta. Justru yang Sang Buddha harapkan adalah penyelidikan yang mendalam, khususnya penyelidikan terhadap kebenaran (dhammawicaya).

Banyak yang salah mengerti ajaran Buddha dan menganggap bahwa jangan memercayai siapapun dan kebenaran hanya ada di diri sendiri. Hal ini dapat menjadi kesombongan karena mengira kalama sutta mengajarkan demikian. Yang benar adalah bahwa pelajari dan selidiki dahulu kebijaksanaan atau ajaran disekeliling kita yang dianggap lebih baik dan menuntun kebahagiaan. Jika ternyata membuat penderitaan, maka hindari ajaran tersebut. Sebaliknya apabila membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, maka ambil ajaran tersebut.