interesting topic
dari dulu masih tetap menarik
ada dua orang mau merubah nasib
si A melakukan kebajikan
si B melakukan kebajikan
si A akhirnya menghasilkan nilai 100
si B mendapat nilai 150
apakah yg menentukan perbedaan hasil kedua orang tsb ?
mengapa si A decide utk menanam x shg menghasilkan 100
dan juga si B decide utk menanam y, shg menghasilkan 150
kalau anda suruh milih pasti milih si B dong (umumnya) ya toh ?
kenapa si A gak menanam y ?
get my point ?
(going lunch dulu, sambil nunggu comment berikutnya dari para master)
pertanyaan selanjutnya
kenapa A gak meditasi, sedangkan B meditasi ?
apa yg menentukan keduanya milih keputusan yg berbeda ?
Menurut saya, banyak faktor tapi 2 faktor terutama (terpenting) adalah tanha (kehausan) dan avijja (ketidaktahuan). Setiap manusia memiliki kadar tanha dan avijja yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
Jika manusia memiliki kadar tanha yang sama maka semua manusia akan memiliki kekuatan keinginan yang sama untuk meraih atau menghasilkan sesuatu. Karena manusia memiliki kadar tanha yang berbeda-beda, maka akan berbeda pula hasilnya. Meskipun si A melakukan sesuatu yang sama dengan si B tetapi karena si A tidak diikuti dengan kehausan yang tinggi dalam keinginannya itu , tidak seperti si B, maka hasilnya pun berbeda. Singkatnya, yang sungguh-sungguh dengan yang tidak sungguh-sungguh mengerjakan sesuatu maka kualitasnya berbeda juga.
Jika manusia memiliki kadar avijja yang sama maka semua manusia memiliki pengetahuan yang sama di dalam mengetahui sesuatu dan di dalam menggunakan cara untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Karena avijja manusia berbeda-beda, maka pengetahuan akan sesuatu dan cara menghasilkan sesuatu pun berbeda-beda. Jika si A tidak memiliki pengetahuan akan adanya kemelekatan pada diri manusia, maka si A tidak akan mengatasi kemelekatan seperti halnya si B yang tahu adanya kemelekatan itu menghalangi pencerahan.