//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perjalanan menjadi seorang Buddhist  (Read 196124 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline artanegara

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #315 on: 30 June 2010, 07:36:31 PM »
bagaimana sih tata cara persembahyangan di umet buddha di vihara???

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #316 on: 30 June 2010, 07:40:29 PM »
tergantung alirannya, karena beda aliran beda tata cara pujabaktinya
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #317 on: 01 July 2010, 12:55:45 AM »
Saya dlu wkt SD kira2 kls 5 sering k vihara  n yg pertama ajak k vihara cc.. tiap mggu sy ikut sekolah minggu d vihara, sy mci ingad, yg plg seru wktu d vihara tuh denger crita dhama stlh bca parita..
trus lama-kelamaan jd jarang k sna wktu smp1 karna dd gmw temeni k vihara lg..  tp skrg masi aktif lg k vihara, tp g sesering dlu..
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #318 on: 01 July 2010, 05:28:48 AM »
Saya dlu wkt SD kira2 kls 5 sering k vihara  n yg pertama ajak k vihara cc.. tiap mggu sy ikut sekolah minggu d vihara, sy mci ingad, yg plg seru wktu d vihara tuh denger crita dhama stlh bca parita..
trus lama-kelamaan jd jarang k sna wktu smp1 karna dd gmw temeni k vihara lg..  tp skrg masi aktif lg k vihara, tp g sesering dlu..
Kurang lengkap, sekarang pun kembali belajar Buddhisme karena dorongan cc ya? :D
appamadena sampadetha

Offline Yi FanG

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 238
  • Reputasi: 30
  • Gender: Female
  • Namo Buddhaya...
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #319 on: 01 July 2010, 10:22:19 AM »
iyapp..

soalny cuma cc yg ajak k vihara n dhamma yg cc blg masuk akal jd sy tertarik z ma ajakan cc,  klo ad ksempatan ato cc g sbuk kt k vihara sama2..
"Dhamma has a value beyond all wealth and should not be sold like goods in a market place."

Offline taegukgi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #320 on: 01 July 2010, 01:05:22 PM »
sedari TK- SMU saya sekolah di skolah K...tiap hari minggu diwajibkan ke Gereja bahkan bahan ceramah di sana kadang diujikan dan harus mendapat stempel Gereja utk nambah nilai..hahaha..

sesudah di kuliah, saya cuba2 mengambil mata kuliah agama Buddha..ga ada gambaran sama sekali ttg Buddha..namun untungnya saya bisa lulus meski hanya dapat C.hehehe...

saya lalu diajak ke Vihara kebaktian minggu..sesampai di sana, saya merasa hampir menangis mendengar mantram2 yg dijadikan lagu "Namo Amitofo"..saya teringat ortu di daerah kerja dan adek2 saya..sedih rasanya..sampe skrg saya suka membaca buku Buddhis..lbh banyak yg buku cerita..hehe...namun saya ga perna lg ke Vihara..alasan klasik..telat bangun..

gitu de pengalamannya..

Offline bluez_icezz

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 1
  • Sudah Tdk Aktif lg
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #321 on: 02 July 2010, 07:15:06 AM »
[atas] udh di baptis blom??? ;D
Good Bye~

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #322 on: 02 July 2010, 08:36:31 AM »
 [at]  cc blue_ais..
baptis itu apa yah ?  ???
harus dibaptis yah ? aku pengen jadi budha  :-[

Offline luqto

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 1
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #323 on: 02 July 2010, 11:21:46 PM »
ngapaen dbaptis ?
mending jalanin buddhadharma aja.
tar juga kebaptis sndiri.
haha.
cara jalanin ya, ya baca2 buku trus dipraktekkin d.

Offline iyank4

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 7
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #324 on: 13 September 2010, 07:53:15 AM »
 _/\_

Kalo saya mulai belajar dhamma karena Cinta  pada pandangan pertama :x :x    :whistle:
dilanjutkan dengan nyasar di cetiya, ikutan duduk dan baca teks indonesia sambil dengerin yg lain baca teks pali nya.

kemudian meminjam (dan lupa mengembalikan) buku tipis dan lecek yg berutiskan 'dasar ajaran buddha'.
dari situ baca soal anicca, kemelekatan, 4 ke(su)nyataan, nibbana, 8 jalan.
lalu bertanya sama romo, dan dibilangin, ya sudahlah kamu islam saja, udah bagus koq itu.
chit-chat dan dikirim beberapa materi dhamma dari seseorang nun jauh di medan,
browse samaggi phala dan berusaha mengurai apa yang di babarkan disana.

walau sekarang cuma bisa menjalankan pancasila, dan sangat jarang ke vihara/cetiya. Sampai saat ini saya masih sepaham dengan ajaran buddha.


 _/\_

Offline fhartono6610

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #325 on: 21 September 2010, 08:52:48 AM »
Hallo tmn2 sedharma Saya ingin share jg mengenai pengalaman saya menjadi buddhis.
Dr sejak kecil seluruh keluarga sudah buddhis and sering pergi ke vihara tapi msh belon mengerti artinya  :-?
Akhirnya setelah sma aktif di vihara sekolah awalnya cuma buat rame2 doank and akhirnya setelah sering ikut kegiatan vihara baru menyadari betapa beruntungnya kita bisa hidup sebagai manusia dan sungguh Sangat beruntung bisa mengenal ajaran Buddha Dharma.
Maka wahai rekan2 sedharma pelajari , pahami dan praktekanlah ajaran Budha Dharma dalam kehidupan sehari2 akan sangat berguna sekali.

Offline padmakumara

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.317
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • mara devaputra
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #326 on: 21 September 2010, 07:20:39 PM »
pengalaman saya adl

saya telah berguru pada

vajra master bermahkota merah suci

vajra master mantra tanpa tanding

penguasa esoterik surga barat sukhavatiloka

maha dwikolam teratai

yang arya berjubah putih

"Godaan sex merupakan bahaya terbesar dan merupakan penyebab banyak bencana.
Banyak hati yang hancur karena nafsu birahi."

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #327 on: 05 October 2010, 03:30:08 PM »
Ikutan sharing ah... ;D

Sejak kecil saya bersekolah di sekolah K, namun sudah mengenal cerita tentang Siddharta Gautama dari buku cerita tentang tokoh-tokoh dunia yang waktu itu saya pinjam di vihara MLDD (Maklum disono cuma ada vihara MLDD doang). Beberapa tahun sempat rajin masuk gereja, diajak baptis oleh kepala sekolah, dan hampir mau dibaptis. Tapi waktu itu mama tidak megijinkan saya untuk dibaptis karena masih terlalu kecil. Jika mau memilih agama, sebaiknya pada waktu saya dewasa saja, untuk saat tersebut sebaiknya ikut orang tua dulu. Waktu itu, sebenarnya saya sudah sangat ingin dibaptis tapi saya juga tidak ingin terburu-buru. Oleh karena itu, saya menuruti kehendak orang tua saya dengan ikut mereka ke vihara MLDD, bahkan ikutan di chiu tao disana juga. Setelah itu, saya aktif ikut sekolah minggu di MLDD sampai lulus SD. Saat SMP, saya aktif kesana untuk ikut kegiatan muda-mudi yang penekanannya pada ceramah berdiskusi bahkan pernah mengikuti diklat selama seminggu yang semakin memperbanyak pengetahuan saya tentang MLDD. Pada saat SMA, tingkat keaktifan saya mulai menurun tapi kalo hari besar masih tetep kesono.

Pada saat kuliah, sempat aktif lagi bahkan ikut tim tarian dan tampil 2x buat acara vihara ckckck... Sempat baca kontroversi aliran ini, namun masih belum mau ambil kesimpulan. Setelah itu, kembali ga aktif, cukup hari besar saja datang karena saya tidak percaya bahwa orang yang melatih diri harus selalu ke vihara. Memasukki masa setelah skripsi, saya mulai penasaran sama yang namanya Buddhisme. Kenapa beda-beda, pas Nonton film Thai jenis Buddhisme nya sederhana, nonton film mandarin jenis Buddhisme nya banyak patung-patungnya, Liat Tibet udah beda lagi. Gw coba cari tau tentang sutra hati karena nih sutra kalo di film kera sakti (Versi 2010) itu populer banget. Tibalah gw di forum DC, ternyata inti sutra hati itu tentang kesunyataan, namun anehnya si pelaku disimpulkan ada 2 versi oleh para member DC. Gw mulai cari tau tentang jenis-jenis aliran Buddhisme dan sejarahnya. Ternyata begitu toh ceritanya ampe bisa pecah. Sampailah saya pada kesimpulan bahwa  selama ini pemikiran saya tentang kehidupan adalah cocok dengan Buddhisme, bahwa usaha dan karma lah yang menentukan kehidupan seseorang bukan sosok entitas adiduniawi. Karena jika semuanya diatur oleh sosok tersebut, maka hidup kita tidak lebih dari sebuah sinetron yang tidak punya arti apa-apa karena semua sudah ada skenarionya. Selain itu, EHIPASSIKO yaitu datang, lihat, dan buktikkan. Kalo belum bisa membuktikkan, jangan percaya !!! Hal ini langsung menyadarkan saya bahwa perkataan tetangga bahwa umat Buddha terdogma oleh Tipitaka adalah tidak benar !!!

Saya mulai belajar tentang Buddhisme dari ke-3 aliran dan mulai mendapati perbedaannya. Terus terang hal ini sangat berguna dalam menambah sudut-sudut pandang baru sehingga saya tidak melekat pada suatu pandangan. Setelah itu, saya memutuskan STOP dari MLDD dan mulai lebih dalam mempelajari Buddhisme dan tentu saja menjadi praktisi meditasi hehehe... Mau coba ke vihara Theravada tapi masih canggung hahaha... ;D


Semoga semua makhluk berbahagia...

Sadhu... Sadhu... Sadhu...  _/\_

Offline Terasi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 12
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #328 on: 05 October 2010, 04:41:56 PM »
Saya ke kelenteng sejak kecil, waktu kuliah dipinjamin dhamma talks Bhante Uttamo & Bhante Pannavaro, takjub dan suka tapi tidak ada kelanjutannya karena Buddhism-nya kok sangat asing, tidak seperti "Buddhism" ala kelenteng.

10 tahun lalu di rumah sakit dikunjungi grup-grup Baksos dari grup kr****n, grup Tibetan, dan grup Theravada. Ke-kr****n-an mah, sudah bertahun-tahun di sekolah kr****n pergi ke gereja dan persekutuan kok tetap tak ada rasa tertarik sedikitpun malah tambah baca tambah gak selera. Tibetan, saya kunjungi bhikkhuni yang sambang di rumah sakit itu, tapi langsung diajak omong soal yang canggih-canggih, gak ngeh. Theravada, kelompok orang Indo, terasa pulang kandang, lebih nyaman. Jadi setelah itu selama bertahun-tahun saya on-off di cetiya-cetiya, tapi sayangnya tak pernah berusaha belajar apa-apa. Ke cetiya seperti hanya buang waktu saja, ikut makan-makan tok tapi segala masuk kuping kanan keluar dari kuping kiri. Pikir-pikir aneh juga kenapa masih tetap ikut. Mungkin hanya untuk menggenapi tulisan di KTP saja.

Pengetahuan saya benar-benar nol besar. Four Noble Truth apa, gak tahu. The Middle Way, Noble Eightfold Path, meditasi, kamma, rebirth, nibbana, baru tahu belakangan ini, jangan dikata makanan aneh yang namanya paticca samuppada, tilakhana dll. Semua itu sama sekali tak tahu dan tak peduli. Baru tahun ini entah bagaimana suatu hari sewaktu ikut Puja tiba-tiba seperti tersentuh oleh isi paritta yang saya baca, padahal biasanya baca terjemahannya saja nggak mau. Mendadak seperti dihadapkan cermin besar, manusia jenis apakah saya ini. Lalu saya mulai belajar, kebanyakan dari Internet sih. Ternyata baru belajar seujung kuku pun hidup saya berubah total. Saya sekarang jadi jauh lebih tenang dan bahagia, sampai takjub sendiri kalau diingat bedanya dengan saya yang dulunya tukang marah-marah dan benci diri sendiri. Tambah belajar tambah indah segala yang saya temui. Ternyata Buddhism itu rasional, masuk akal, dan praktis. Jelas-jelas jauh dari bakar-bakar duit kertas untuk orang mati etc.

Beberapa hari lalu omong-omong sama orang-orang di Buddhist Centre yang saya kunjungi, lalu ditanya "Apa sekarang sudah sreg?", saya jawab mantap "Sudah!". Dengan itu secara resmi mulailah babak baru dalam hidup saya. Sekarang tancap gas mau belajar baik-baik, mau buktikan bahwa Dhamma itu indah di depannya, indah di tengah, indah di akhir - mau lihat akhirnya!  :)

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #329 on: 05 October 2010, 05:14:51 PM »
Saya ke kelenteng sejak kecil, waktu kuliah dipinjamin dhamma talks Bhante Uttamo & Bhante Pannavaro, takjub dan suka tapi tidak ada kelanjutannya karena Buddhism-nya kok sangat asing, tidak seperti "Buddhism" ala kelenteng.

10 tahun lalu di rumah sakit dikunjungi grup-grup Baksos dari grup kr****n, grup Tibetan, dan grup Theravada. Ke-kr****n-an mah, sudah bertahun-tahun di sekolah kr****n pergi ke gereja dan persekutuan kok tetap tak ada rasa tertarik sedikitpun malah tambah baca tambah gak selera. Tibetan, saya kunjungi bhikkhuni yang sambang di rumah sakit itu, tapi langsung diajak omong soal yang canggih-canggih, gak ngeh. Theravada, kelompok orang Indo, terasa pulang kandang, lebih nyaman. Jadi setelah itu selama bertahun-tahun saya on-off di cetiya-cetiya, tapi sayangnya tak pernah berusaha belajar apa-apa. Ke cetiya seperti hanya buang waktu saja, ikut makan-makan tok tapi segala masuk kuping kanan keluar dari kuping kiri. Pikir-pikir aneh juga kenapa masih tetap ikut. Mungkin hanya untuk menggenapi tulisan di KTP saja.

Pengetahuan saya benar-benar nol besar. Four Noble Truth apa, gak tahu. The Middle Way, Noble Eightfold Path, meditasi, kamma, rebirth, nibbana, baru tahu belakangan ini, jangan dikata makanan aneh yang namanya paticca samuppada, tilakhana dll. Semua itu sama sekali tak tahu dan tak peduli. Baru tahun ini entah bagaimana suatu hari sewaktu ikut Puja tiba-tiba seperti tersentuh oleh isi paritta yang saya baca, padahal biasanya baca terjemahannya saja nggak mau. Mendadak seperti dihadapkan cermin besar, manusia jenis apakah saya ini. Lalu saya mulai belajar, kebanyakan dari Internet sih. Ternyata baru belajar seujung kuku pun hidup saya berubah total. Saya sekarang jadi jauh lebih tenang dan bahagia, sampai takjub sendiri kalau diingat bedanya dengan saya yang dulunya tukang marah-marah dan benci diri sendiri. Tambah belajar tambah indah segala yang saya temui. Ternyata Buddhism itu rasional, masuk akal, dan praktis. Jelas-jelas jauh dari bakar-bakar duit kertas untuk orang mati etc.

Beberapa hari lalu omong-omong sama orang-orang di Buddhist Centre yang saya kunjungi, lalu ditanya "Apa sekarang sudah sreg?", saya jawab mantap "Sudah!". Dengan itu secara resmi mulailah babak baru dalam hidup saya. Sekarang tancap gas mau belajar baik-baik, mau buktikan bahwa Dhamma itu indah di depannya, indah di tengah, indah di akhir - mau lihat akhirnya!  :)

Bro Terasi yang baik, coba meditasi Vipassana intensif bro... mudah-mudahan bisa melihat akhirnya....
 
_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata