//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perjalanan menjadi seorang Buddhist  (Read 196145 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #165 on: 05 October 2008, 02:05:16 AM »
Kalau menurutku:
tidak penting apa seseorang menjadi Buddhis atau tidak. Persoalan apakah seorang Buddhis atau tidak hanya menyangkut hal-hal berikut:
 
(1) Identitas. Nanti di KTP ditulis agamanya apa. Yang berarti nanti sekolah ikut pelajaran agama apa? Nikah dengan tata cara apa? Meninggal diupacarakan dengan tradisi apa?
(2) Bagian anggota kelompok tertentu. Ikut dalam komunitas tertentu, ikut kegiatan-kegiatannya, dapat teman dari kegiatan-kegiatan tersebut dan mungkin cari koneksi dari kelompok tersebut.
(3) Lifestyle. Kalau merasa Buddhis harus sekali-kali meditasi, biar kelihatan taat. Punya koleksi buku-buku Buddhis. Kemudian merasa dirinya tidak hanya hidup secara duniawi belaka, merasa beruntung punya agama; meskipun hanya ikut-ikutan agama ortu.

Nah, kalau identitas, kelompok dan lifestyle yang menjadikan alasan seseorang kemudian harus menyandang sebutan "Buddhis" maka untungnya nggak banyak deh.

Sebaliknya, jika seseorang rajin menjalankan praktik ajaran Buddha maka sebenarnya tidak disebut sebagai Buddhis juga nggak masalah. Sebutan "Buddhis" hanyalah nama. Nama tidak lain hanyalah kata-kata. Kata-kata hanyalah bagian dari bahasa: sekumpulan penanda/petanda yang merujuk pada makna tertentu dan merupakan hasil kreasi dari manusia. Oleh karena itu, praktik ajaran Buddha harus melampaui bahasa! Karena itu, menyebut diri sebagai seorang Buddhis tidak serta merta membuat seseorang dapat mempraktikkan ajaran Buddha dengan baik.

Maaf kalau panjang lebar... :)

Padahal saya hanya ingin bercerita kalau saya tidak merasa diri saya sebagai Buddhis, mesti saya mempraktikkan ajaran Buddha dan tidak menganut sebuah agama apa pun. Bagaimana saya menjadi praktisi ajaran Buddha? Saya memulainya dengan membaca Brahmajala Sutta dan beberapa sutta lainnya dalam kumpulan Digha Nikaya. Akhirnya tertarik mencoba meditasi. Sampai saat ini saya merasa masih pemula sebagai praktisi, karena Buddha Dharma yang katanya hanya seggengam daun ternyata luasnya melampau alam semesta.   Saya memulai belajar Buddha Dharma dengan ambisi akan menguasai semua ajaran Buddha asal dilakukan dengan semangat tinggi, namun semakin saya melangkah ke dalam Buddha Dharma saya semakin merasa bodoh dan banyak hal yang belum kupahami.

Demikian sharing dari saya :)



Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #166 on: 05 October 2008, 10:29:15 AM »
Seingat gw ada,
Ada satu orang yg menjalani Buddhism tapi tidak meninggalkan agama lahirnya...

dan yap,
Anggota forum ini juga...

tapi, gw lupa2 ingat nicknya apa

Kemenyan kah?

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #167 on: 06 October 2008, 01:05:20 AM »
Bukan,
Lha wong gw bilang "lupa2 ingat nicknya"

Offline metta_pacem

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 31
  • Reputasi: 0
  • Gender: Female
  • Haloo...mat kenal....
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #168 on: 15 October 2008, 09:36:00 PM »
Namo Buddhaya,

Sebelumnya salam kenal smuanya....

mao ikut sharing nih....

~o) ~o) ~o) ~o) ~o)

dari kecil cuman tau bai-bai ke leluhur pas ceng beng dan pas peringatan hari kematian, soalnya ga ada vihara sama sekali di tempatku.;D
hidup di tengah keluarga yang berbeda-beda agama. Dari tk ampe smp sekolahnya di sekolah swasta beragama K. sangat deman dengan kisah-kisah kitab suci, sangat menghormati Yesus akan ajaran cinta kasihnya hingga sekarang. _/\_

Trus meskipun ga ngerti agama Buddha, tapi jika teman meniru gaya biksu tong menyebut Amitaba dengan ga sopan, saya pasti marah..?  :??
Terus kelas 5 Sd baru ada vihara maitreya. Kemudian diajakin oleh apo ke vihara tsb, ampe udah ciu tao, tapi ga ngerti apa2 waktu itu. ^-^ ^-^ ^-^
kenal Buddha Gaotama hanya riwayat doang, tapi ajarannya ga sama sekali. tapi yang paling saya suka dari ajaran Maitreya adalah ga boleh nyisahin makanan, bahkan sebutir nasi pun.=D>
Hal ini melekat terus ke saya apalagi karena memang dari kecil udh di biasain ga boleh nyisahin makanan ama ortu. ^:)^

Terus SMA baru benar-benar belajar Buddha Dhamma. Kemudian kuliah belajar agama buddha juga, terus semester 3 ama saudara diajakin ke kelenteng. di sana jadi lebih memahami sam kauw/ tridharma, kenal ritual lo tang. Mengenal Dao De Ching. Ajaran2 yang hanya berupa beberapa kata, tapi memiliki makna yang luas. :jempol:

Dan sungguh beruntung bisa mengikuti pelatihan Tang Shien dari yang mulia kong co Kwan Kong, karena selama setahun beliau ditugaskan oleh Giok Hiong Siong Tee untuk mengajarkan Dhamma di kelenteng kami, jadi bisa lebih dalam mengenai dhamma.
Dari sini saya percaya bahwa benar Kong Co Kwan Kong merupakan salah satu pelindung Dhamma, bukan hanya dewa taoist, karena malah dalam pembabaran dhamma yang diajarkan banyak dari ajaran Buddha. Sungguh seorang yang Jujur, Adil, Pengasih, tegas dan Setia. :jempol:  ^:)^ _/\_
Dan masih banyak lagi hal2 yang mengubah pandangan saya akan dhamma.

Untuk saat ini saya tidak dapat mengatakan saya adalah buddhist, tapi saya adalah pengikut Buddha, Tao dan Kong Hu Cu, tapi bukan mengikuti membabi buta, tapi lebih kepada menghargai pada apa yang telah mereka lakukan semasa hidupnya dan ajaran-ajaran moril yang begitu dalam.
Sebenarnya siapapun di dunia ini yang berlaku bajik akan saya hormati. ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^

Sory ya udh buat ngantuk..... ;D ;D ;D

salam

Metta :x

Offline nobby_ta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 205
  • Reputasi: 11
  • Gender: Female
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #169 on: 10 November 2008, 02:17:13 PM »
 _/\_

Numpang sharring yah...

Saya terlahir dlm keluarga Buddhist. Tetapi hanya ema saya yang rajin ke vihara. Sisanya hanya ke kelenteng. Kemudian saya bersekolah dr TK sampai SMP di sekolah dng agama tetangga. Saya suka sekolah minggu agama tetangga krn ada tetangga yg mengajak & demi nilai rapor biar ga jelek. Lgan ga ada ruginya, toh akhir tahun akan mendapatkan kado.  ^-^

Waktu SD saya sempat mau dibabtis agama K, tp ga jd, krn dianggap lebih fanatik & ga bs pasang hio ke leluhur (ktnya nanti durhaka). Trus SMP mao dibabtis lg, katanya yg ini boleh pasang hio. Ternyata di surat babtisnya harus ada persetujuan ortu. Murkalah bokap begitu tau hal itu, diceramahin berhari2, nangis berhari2. Tp namanya anak muda yg sangat menjungjung tinggi kebebasan beragama (setelah belajar PPKN  ;D), sy tetap pd pendirian. Akhirnya pd suatu hari, terdengar suara "geplok" dari pipiku. Trus nyokap membesarkan hatiku. Dia bilang nanti aja kl udah gede pindahnya. Sekarang turutin aja.

SMA.... entah kenapa (lupa ::)) terdampar di sekolah negeri. Berarti pendidikan agama sesuai KTP (Buddha). Sebelum mulai pelajaran agama Buddha yg pertama kali. Sy sudah berpikir "pokoknya hanya menganggap agama Buddha sebagai pelajaran sekolah aja. Sy tetap pd agama K. yang penting T**** tau, dihatiku selalu ada diriNya" :x Udah gitu, pake ada tugas ke wihara buat ngumpulin tanda tanggan penceramah lg. :'(

Disitulah berkahnya. Setiap kebaktian & setiap pelajaran agama, saya mendapat point2 ttng dhamma. Ibaratnya saya mendapat sebuah potongan puzzel. Saya semakin tertarik dng buddha dhamma. Bersama 1 orang teman seperjuangan dari kecil, sy rajin ke wihara, ikut dhammaclass, seminar, baca2 buku sampai sekarang. I love become buddhist.  :x

 _/\_

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #170 on: 10 November 2008, 09:22:29 PM »
 [at] nobby_ta:  :jempol:
There is no place like 127.0.0.1

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #171 on: 12 November 2008, 12:30:41 AM »
kalo udah ada tabungan sejak kehidupan lampau, ngga akan lari ke mana2 deh.. ^-^
cuma masalah timing aza.. 8)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #172 on: 12 November 2008, 02:32:57 AM »
kalo udah ada tabungan sejak kehidupan lampau, ngga akan lari ke mana2 deh.. ^-^
cuma masalah timing aza.. 8)

ayee jg gitu ..... dulu waktu tinggal diBatam, tiap minggu ke Gereja (yg ngajak cewe, bening  :)) :-[)
mao bobo .... berdoa cara agama tetangga .....

nanti kapan2 share  ......  _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #173 on: 12 November 2008, 11:13:29 AM »
 _/\_
kisah hidup saya bisa jadi buddhis agak di luar nalar
meski terlahir dari ortu yang sering sembahyang pake hio
dan sekolah dari sd sampai kuliah non buddhis
akhirnya saya menjadi buddhis yang di dapat dari mimpi

saya mimpi di datangi tiga rupang yang nembus tembok kamar saya dari bulatan kecil sampai menjadi berbentuk rupang (rupang tengah paling besar, sedang kiri kanan ukuran sama sedang sebagai pengapit)
sudah itu dalam mimpi, saya seketika beranjali kepada tiga rupang tersebut, untuk kemudian mereka mengecil dan lenyap kembali di tembok kamar.

seketika keringat dingin saya mengucur deras, dan saya sontak bangun sambil merenung
beberapa hari kemudian saat cici saya mengajak saya pergi ke vihara, saya mulai mau ikut (biasanya saya ga pernah mau karena malas)
dan anehnya saat saya hadir ke dalam ruangan uposathagara vihara jakarta dhammacakka jaya - sunter itu, seketika saya terkesiap, karena rupang yang ada di dalam ruangan tersebut mirip sekali dengan rupang yang saya impikan tersebut

sejak saat itu saya mulai mengenal ajaran Dhamma dari nol
dan kenapa saya bisa mimpi seperti itu saya juga ga bisa menemukan jawabannya
mungkin dalam kehidupan lalu saya mempunyai tekad untuk selalu berlindung pada Buddha Dhamma Sangha kali ya ?

dan pada akhirnya saya di tisaranakan menjadi upasakha di vihara tersebut

demikian ulasan singkat perjalanan hidup saya menjadi seorang buddhis   _/\_
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline Gunadharma_78

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: 1
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #174 on: 12 November 2008, 03:49:00 PM »
Hai Teman Sekalian Namo Buddhaya,

Dulu guenya Buddhis waktu kecil dan sewaktu w pindah kejakarta w belajar Agama kr****n dan itu berlangsung selama 6 tahun dimana w tinggal ama om w di Karawang Jawa Barat dan selama itu w pelajari agama kr****n dan di saat w pul ke mdn w kembali pelajri agama Buddha saat itu guenya sangat ribet banget pengen2 jadi agama kr****n aja lebih gampang tapi dipikir lagi guenya gak mungkin masuk agama kr****n dan kembali w pelajari lagi dan saya berusaha untuk mempelajari kembali dan sebenarya kalau kita mau berusaha untuk mempelajari kita bisa kok mempelajari dan masuk buddhis dengan kata lain pelajari dan dipahami apa makna tersebut yang tergantung bukan hanya taunya masuk tp gak ngerti sama sekali akhirnya kita terseret ke agama lainnya gt.
Hy teman2...Namo Buddhaya...
Aloo...share donk pengalaman teman2... kok bs jadi Buddhist? mengapa menjadi Buddhist? penjalanan tman2 menjadi buddhist...
di share ya...biar bisa buat referensi atau perenungan gt..

Thx
 _/\_

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #175 on: 12 November 2008, 03:55:30 PM »
Hai Teman Sekalian Namo Buddhaya,

Dulu guenya Buddhis waktu kecil dan sewaktu w pindah kejakarta w belajar Agama kr****n dan itu berlangsung selama 6 tahun dimana w tinggal ama om w di Karawang Jawa Barat dan selama itu w pelajari agama kr****n dan di saat w pul ke mdn w kembali pelajri agama Buddha saat itu guenya sangat ribet banget pengen2 jadi agama kr****n aja lebih gampang tapi dipikir lagi guenya gak mungkin masuk agama kr****n dan kembali w pelajari lagi dan saya berusaha untuk mempelajari kembali dan sebenarya kalau kita mau berusaha untuk mempelajari kita bisa kok mempelajari dan masuk buddhis dengan kata lain pelajari dan dipahami apa makna tersebut yang tergantung bukan hanya taunya masuk tp gak ngerti sama sekali akhirnya kita terseret ke agama lainnya gt.
Hy teman2...Namo Buddhaya...
Aloo...share donk pengalaman teman2... kok bs jadi Buddhist? mengapa menjadi Buddhist? penjalanan tman2 menjadi buddhist...
di share ya...biar bisa buat referensi atau perenungan gt..

Thx
 _/\_

Utk mengetahui sesuatu (ajaran Buddhist)... ya browsing, google aja...
spt mencari photo2 wahhhhh begitu koq sulit amat....

Atau bisa baca2 di toko buku...

atau bisa mampir di Buddhist Education Center ....dimana banyak buku buddhist...

atau juga bisa alasan dan cari kambing HITAM..........

tinggal dipilih aja.....

Siapakah yg TERSERET ?...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #176 on: 12 November 2008, 06:53:41 PM »
 [at] atas.... tiga rebu yang terseret... :))

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Enlighted

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 2
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #177 on: 18 November 2008, 02:36:26 PM »
Hi,
kalo saya juga dari keluarga yang sembahyang pakai hio dan dupa. waktu kecil ibu wa sering ajak wa ke kelenteng untuk bersembahyang pakai hio dan dupa. Dulu saya disekolahkan di sekolah buddhis. tapi waktu dulu tidak dapat meresapi apa yang didalam buku. setahu saya sistem pendidikan buddhis ini sangat mendetail dan tidak dapat di mengerti dengan begitu saja. zaman saya bukunya tidak bergambar, setahu saya untuk anak-anak seharusnya diajarkan lewat gambar sehingga bisa lebih dimengerti.

sampai sekarang saya berumur 2* barusan tahu betapa mulianya ajarang Sang Guru.

pernah sempat meninggalkan ajaran Sang guru, karena pernah merasakan putus asa dan harapan hidup. dan mencari Mr X alias agama tetangga yang konon katanya bisa memberikan harapan dan kegembiraan.

yang saya alami sistem didalam buddhisme ini lebih banyak mencondong ke pembacaan paritta dan sikap antar umat tidak begitu friendly. masuk vihara hanya grup teman tertentu. bis pembacaan paritta masing-masing pulang begitu saja tapi tidak saling silahturami. seperti agama tetangga itu saling silah turami.

disamping itu buku dhamma yang disebarkan itu banyakan berupa bahasa mandarin yang tidak diketahui asal usulnya seperti pembacaan mantra ini bisa membawa berkah lah, dll lah. jadinya bingung kita sebagai umat buddhis entah berlindung kepada siapa. hati terasa tergoyahkan dan tidak tahu arah..... saya yakin kebanyakan umat buddhis itu  yang tidak tahu arah akan lebih mencondong kepada keyakinan yang lain juga...

disamping itu banyak buddharupang yang bersifat aneh-aneh contohnya hitam, putih, dllll....
jadinya jadi ngeri melihat semuanya itu.

kini saya sudah jarang pergi ke kelenteng dan menyalakan hio. kebanyakan saya melakukan praktisi 4 kesunyataan mulia dan delapan jalan utama. menganalisa dan melihat seperti apa yang telah diajarkan Sang Guru :) tapi saya tidak fanatik, ketika ada upacara barusan saya menyalakan hio...

pernah saya tidak menyalakan hio dan tidak pergi ke kelenteng lagi. saya bermimpi ketika saya memegang hio dan mau menancapkan ke tempat hio, hionya jadi retak semuanya. kemudian patung dewa-dewei yang ingin saya sembahyang menghilang dari hadapan wa.

dan kini dimimpi saya, saya lebih banyak melihat bhante bhante alias bhikku/bhikkuni.

ada satu lagi ketika saya hendak meninggalkan buddhisme, dan waktu itu saya sudah putus harapan hidup, tapi tiba2 ada beberapa hari saya mendengar chanting sutta buddhis berturut-turut dari tetangga sebelah. jadi aneh rasanya, kemudian teman saya yang fanatik dalam buddhisme itu mengajak saya ke vihara. terus saya ikut. mengikuti dan mendengarkan dhamma.
pada saat hari waisak, kebetulan di vihara tersebut ada melaksanakan ti-sarana untuk upasaka-upasika. dan disitulah saya diberkahi oleh bhante dan menjadi upasaka.

beginilah perjalanan hidup saya sebagai buddhist....




Offline agung_langgeng

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • baru bergabung
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #178 on: 20 November 2008, 10:26:07 PM »
sejak lahir sampe lulus kul umur 24 aku pemeluk agama "bukan Buddha" yang mengajarkan tentang kasih dan kepercayaan mutlak pada suatu nama dari salah satu "tri tunggal" yang dikenal di agama tsb. menurut ajaran tsb berbuat baik aja ga cukup untuk masuk surga. yang terpenting adalah percaya pada salah satu "tri tunggal" untuk bisa sampai ke surga, yaitu pada tempat "tri tunggal" yang lain yang lebih "maha".

waktu lulus kul aku jatuh sakit yang paling parah dalam hidupku selama ini. dan saat itu beberapa kali aku didatangi utusan dari agama "bukan Buddha" yang aku anut. didoakan supaya sembuh katanya, selain itu aku sendiri jg berdoa memohon kesembuhan. ternyata tetap gak sembuh jg. :)

lalu setelah beberapa bulan, badan sudah agak enakan, aku bertemu seorang teman lama (teman sejak SMP) yang sudah 4 tahun tidak pernah ketemu. saya tahu betul bahwa teman ini seorang Buddhist yang taat, jd waktu itu aku minta dia untuk diajari sembahyang di tempat ibadah TriDharma di kotaku.

pada awalnya hanya sembahyang kepada para Buddha dan para Dewa dengan tancep hio, kemudian aku diajak ikut puja bakti. pertama kali aku bingung dan pusing gimana cara bacanya bahasa Pali yang ada di Paritta.

kemudian ada suatu kejadian yang membuat aku semakin mantap pada Dhamma, dimana ketika itu aku mengalami sendiri dan sadar bahwa agama "bukan Buddha" yang selama ini aku anut, yang katanya mengutamakan cinta kasih kepada sesama, ternyata menurut pengalaman pribadiku 90% pengikutnya adalah orang-orang yang munafik, sedangkan para penganut Buddhist 99% nya adalah orang yang benar-benar baik, tulus dan kasih kepada semua mahluk. (termasuk pada aku tentunya  :))

belakangan ada kejadian besar dalam hidupku dimana ibuku meninggal. setelah kejadian ini aku sempat terguncang dan perasaanku selalu kacau serta bimbang. kemudian aku mencari-cari di internet tentang Dhamma, dan semakin banyak aku membaca dan merenungkan tentang Dhamma perasaanku berangsur-angsur semakin tentram karena aku sudah mulai bisa menerima kenyataan tentang hidup ini, dan karena inilah aku sekarang lagi giat mencari lebih dalam tentang kebenaran Dhamma.

beginilah kisah hidup saya sebagai Buddhist. mohon bimbingannya.  _/\_

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Perjalanan menjadi seorang Buddhist
« Reply #179 on: 20 November 2008, 10:55:11 PM »
Selamat bergabung, Bro Agung_Langgeng...

Semoga berbahagia di dalam Dhamma...  _/\_