//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ttg "tuhan"  (Read 36661 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Si_eYe

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
ttg "tuhan"
« on: 01 August 2007, 11:50:15 PM »
beberapa hari ini di forum sebelah ada yg posting ttg "tuhan".
diambil dr beberapa sutta

Bramahjala sutta

demikianlah pada suatu waktu yang lampau, ketika berakhirnya suatu massa yang lama sekali, bumi ini mulai berevolusi dalam pembentukan, ketika hal ini terjadi alam brahma kelihatan dan masih kosong. ada makhluk dari alam dewa Abhassara yang masih hidup atau pahala karmanya baik untuk hidup dialam itu telah habis. ia meninggal dari alam abhassara itu dan terlahir dialam brahma. disini, ia hidup ditunjang oleh pula kekuatan pikiranya diliputi kegiuran, dengan tubuh yang bercahaya dan melayang-layang diangkasa, hidup diliputi kemegahan, ia hidup demikian dengan masa yang lama sekali.
karena terlalu lama hidup sendirian di situ, maka dalam dirinya munculah ketidak puasan, juga muncul suatu keinginan," oh, semoga ada makhluk lain yang datang dan hidup bersama saya di sini."
pada saat itu ada makhluk lain yang disebabkan oleh massa usianya atau pahala karmanya telah habis, mereka meninggalkan alam abhassara dan terlahir kembali dialam brahma sebagai pengikutnya. tetapi banyak hal yang sama dengan dia. Para bhikku, berdasarkan itu, maka makhluk pertama yang terlahir di alam brahma berpendapat," saya brahma, maha brahma, maha agung, maha kuasa, maha tahu, penguasa, tuan dari semua, pembuat, pencipta, maha tinggi, penentu tempat bagi semua makhluk, asal mula kehidupan, Bapa dari ada yang telah ada dan yang akan ada. semua makhluk adalah ciptaanku." mengapa demikian, baru saja saya berpikir, semoga mereka datang dan berdasarkan pada keinginanku itu maka makhluk2 itu muncul.
makhluk2 itu pun berpikir," dia brahma, maha brahma, maha agung, maha kuasa, maha tahu, penguasa, tuan dari semua pembuat, pencipta, maha tinggi, penentu tempat bagi semua mahkluk, asal mula kehidupan, bapa yang ada dan yang akan ada, kita semua adalah ciptaanya. mengapa ? setahu kita, dialah yang dulu berada disini sedangkan kita muncul sesudahnya."

para bhikkhu, dalam hal ini makhluk yang pertama yang di situ memiliki usia yang lebih panjang, lebih mulia, lebih berkuasa dari makhluk2 yang datang sesudahnya. para bhikkhu, selanjutnya ada beberapa mahkluk yang meninggal di alam tersebut dan lahir ke alam bumi. setelah berada dibumi ia meninggalkan kehidupan berumah tangga dan menjadi pertapa. maka dengan semangat, tekad, waspada dan kesungguhan meditasi, pikiranya terpusat, batinya menjadi tenang, dan memiliki kemampuan untuk mengingat kembali 1 kehidupan yang lampau, tetapi tak lebih dari itu.

mereka berkata," dia brahma, maha brahma, maha agung, maha kuasa, pengiuasa, tuan dari semua, pembuat, pencipta, maha tinggi, penentu tempat bagi semua mahkluk, asal mula kehidupan, Bapa dari yang ada dan yang telah ada, dialah yang menciptakan kami, ia akan tetap kekal selamanya.
tetapi kamu yang diciptakan akan datang kesini dan tidak kekal, berubah dan memiliki usia yang terbatas."

*******************************************************

"jadi, karena ciptaan seorg Tuhan yang maha tinggi, maka manusia akan menjadi pembunuh, pencuri, penjahat, pembohong, pemfitnah, pembual, pencemburu, pendendam dan orang keras kepala. oleh sebab itu, bagi mereka yang berpandangan bahwa segala sesuatu adalah ciptaan seorg Tuhan, maka mereka tidak akan lagi mempunyai keinginan, ikhtiar ataupun keperluan untuk melakukan suatu perubahan, ataupun untuk menghindari dari perbuatan lain ( majjhima nikaya ii, sutta no. 101 )

*******************************************************

dalam devadata sutta, Sang Buddha mengatakan. oh para bhkkhu, bila semua makhluk mengalami susah dan senang semata mata atas kehendak seorg TUHAN pencipta, maka bisa dikatakan para petapa yang tidak berpakaian ini telah pula diciptakan oelh seorg Tuhan yg keji/kejam ( papakena issarena ), karena mereka mengalami penderitaan yang luar biasa.

dalam kevaddha sutta, digambarkan percakapan seorg bhikkhu dgn maha brahma atau sang pencipta tersebut. alasan sang bhikku pergi menemui maha brahma karena ingin menanyakan sesuatu kepadanya. ketika ditanya, kemanakah ke-4 elemen dasar ( tanah, air, api dan udara ) itu akan berakhir musnah ? sang brahma yg tidak mengetahui, jawabnya berusaha mengelak dgn terus menerus mengelaknya," akulah brahma, maha brahma, tuhan tertinggi, yang tak terkalahkan, yang utama, yang menang, Sang Penguasa, Ayah dari semua mahkluk yg telah ada atau yang ada,"

namun setelah didesak sebanyak 3 kali berturut-turut untuk memberikan jawaban yang relavan, maha brahma akhirnya berterus terang bahwa ia tidak mengetahui sama sekali. nasehat kepada sang bhkkhu adalah," berbaliklah, oh saudaraku, setelah kau menghampiri Sang Buddha, tanyakanlah pertanyaan itu kepadaNya, dan setelah Sang Buddha memberikan penjelasan, percayalah KepadaNya.

****************************************************

dalam bhuridatta jataka ( no. 543 ) Sang Bodhisatva dalam 1 kisah kehidupan lampau Sidharta Goutama tersebut mempertanyakan, apakah ada rasa keadailan yang dapat diberikan oleh Tuhan Pencipta tersebut diatas. katanya, bila Sang Pencipta seluruh dunia dan semua makhluk hidup didalamnya, yg dipanggil dgn sebutan Tuhan, benar2 adalah TUHAN, mengapa ia mendatangkan penderitaan bukan kedamaian? bila Sang Pencipta seluruh dunia dan semua makhluk hidup didalamnya ini
yang dipanggil sebutan Tuhan, benar2 adalah Tuhan, mengapa terjadi penipuan, kebohongan dan kebodohan? dan mengapa ia menciptakan ketidak adilan ?
bila Sang Pencipta seluruh dunia dan semua makhluk hidup didalamnya ini, yang dipanggil dgn sebutan Tuhan, benar2 adalah Tuhan, maka ia adalah RAJA KEJAHATAN, karena walaupun ia tahu apa yang benar ia membiarkan yang salah terjadi

***************************************************

terakhir, dalam mahabodhi jataka ( no.528 ) setelah menolak teori ttg Tuhan Pencipta, Sang Bodhisatva dalam kisah mengatakan, bila ada Sang Kuasa yg dapat mendatangkan bagi setiap makhluk Ciptaan-Nya kebahagia ataupun penderitaan, perbuatan baik maupun jahat, maka yang Maha Kuasa itu diliputi dosa, sedangkan manusia hanya menjalankan perintah-Nya saja.


maap kalo ada yg tersinggung. cuma saya pingin tau ttg komen anda2 semua.....  :)

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: ttg "tuhan"
« Reply #1 on: 02 August 2007, 07:50:42 AM »
Unik bukan? Inilah Buddhisme, salah satu agama yang menolak adanya tuhan pencipta, tetapi tetap mengandung nilai moral yang tinggi. :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ttg "tuhan"
« Reply #2 on: 02 August 2007, 08:03:15 AM »
Membuat sesuatu Zat di jadikan Tuhan. Manusia di jadikan Tuhan. Dewa di jadikan Tuhan. Buddha pun di jadikan Tuhan (ama *7th* sewaktu kecil)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Si_eYe

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
Re: ttg "tuhan"
« Reply #3 on: 02 August 2007, 08:35:43 AM »
kalau menurut anda2 semuanya, apa itu "tuhan"?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ttg "tuhan"
« Reply #4 on: 02 August 2007, 08:58:44 AM »
TUAN
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: ttg "tuhan"
« Reply #5 on: 02 August 2007, 09:38:12 AM »
Tuhan itu adalah ciptaan pikiran manusia yang paling dahsyat no.2 setelah 'aku'.

Tuhan itu adalah segala bentuk pelarian dan penjelasan atas fenomena yang tidak bisa dimengerti atau ditakuti.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: ttg "tuhan"
« Reply #6 on: 02 August 2007, 10:13:50 AM »
Kisah Aggidatta
DHAMMAPADA XIV, 10-14
 
Aggidatta adalah seorang Kepala Pendeta selama pemerintahan Raja Mahakosala, ayah dari Raja Pasenadi. Setelah kematian Raja Mahakosala, Aggidatta mendanakan kekayaannya, dan meninggalkan rumah menjadi seorang pertapa non-Buddhis. Ia tinggal bersama dengan sepuluh ribu orang pengikutnya di sebuah tempat dekat perbatasan antara tiga kerajaan Anga, Magadha dan Kuru, tidak jauh dari sebuah bukit pasir, di mana tinggal seekor naga yang buas.

Kepada pengikut-pengikutnya dan orang-orang di ketiga kerajaan ini, Aggidatta mendesak, "Sembahlah hutan-hutan, gunung-gunung, kebun-kebun dan taman-taman, serta pohon-pohon; dengan melakukan itu, kamu akan terbebas dari segala penyakit di dunia ini".

Suatu hari, Sang Buddha melihat Aggidatta dan para pengikutnya dalam pandangan-Nya dan menyadari bahwa sudah tiba saatnya bagi mereka untuk mencapai tingkat kesucian arahat. Kemudian Sang Buddha mengutus Maha Moggallana Thera menemui Aggidatta dan para pengikutnya serta mengatakan kepadanya bahwa ia sendiri akan menjadi pengikutnya.

Maha Moggallana Thera pergi ke tempat Aggidatta dan para pengikutnya serta meminta mereka untuk memberikannya tempat menginap semalam. Mulanya mereka menolak permintaannya, tetapi akhirnya mereka setuju untuk membiarkannya bermalam di bukit pasir, rumah dari sang naga. Sang naga sangat tidak menyukai Maha Moggallana Thera, dan kemudian yang terjadi adalah adu kekuatan antara naga dan thera, pada dua sisi, terdapat tontonan kesaktian pancaran asap dan lidah api. Bagaimanapun juga, akhirnya sang naga dapat ditaklukkan. Ia menggulung dirinya mengitari bukit pasir tersebut, dan menegakkan kepalanya serta melebarkannya seperti sebuah payung di atas Maha Moggallana Thera, menunjukkan rasa hormat kepadanya.

Pagi-pagi sekali, Aggidatta dan para pertapa lainnya datang ke bukit pasir untuk mengetahui apakah Maha Moggallana Thera masih hidup, mereka berharap melihatnya sudah meninggal dunia. Ketika mereka mengetahui sang naga telah jinak, dan tanpa perlawanan membiarkan kepalanya seperti sebuah payung di atas tubuh Maha Moggallana Thera, mereka amat sangat terkejut.

Sesaat kemudian, Sang Buddha tiba dan Maha Moggallana Thera berdiri dari tempat duduknya di bukit pasir dan memberikan penghormatan kepada Sang Buddha.

Kemudian Maha Moggallana Thera mengumumkan kepada para pertapa, "Inilah Guru saya, Sang Buddha Yang Maha Suci, dan saya adalah murid yang rendah dari Guru Agung ini!"

Mendengarnya, para pertapa yang sangat terkesan oleh kesaktian Maha Moggallana Thera terpesona oleh kesaktian Sang Buddha. Kemudian Sang Buddha bertanya kepada Aggidatta apa yang telah diajarkannya kepada pengikut-pengikutnya dan para penduduk yang saling bertetangga. Aggidatta menjawab bahwa ia telah mengajarkan kepada mereka untuk memberi penghormatan kepada gunung-gunung, hutan-hutan, kebun-kebun dan taman-taman, serta pohon-pohon, dan dengan melakukan hal tersebut, mereka akan terbebas dari segala penyakit di dunia ini.

Jawaban Sang Buddha kepada Aggidatta adalah, "Aggidatta, orang-orang pergi ke gunung-gunung, hutan-hutan, taman-taman dan kebun-kebun, serta pohon-pohon untuk mengungsi ketika mereka terancam oleh bahaya, tetapi benda-benda ini tidak dapat memberikan perlindungan. Hanya mereka yang berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha akan terbebas dari proses lingkaran kehidupan (samsara)".

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 188, 189, 190, 191, dan 192 berikut ini:

Karena rasa takut, banyak orang pergi mencari perlindungan ke gunung-gunung, ke arama-arama (hutan-hutan), ke pohon-pohon dan ke tempat-tempat pemujaan yang dianggap keramat.

Tetapi itu bukanlah perlindungan yang aman, bukanlah perlindungan yang utama. Dengan mencari perlindungan seperti itu, orang tidak akan bebas dari penderitaan.

Ia yang telah berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha, dengan bijaksana dapat melihat Empat Kebenaran Mulia, yaitu:

Dukkha, sebab dari dukkha, akhir dari dukka, serta Jalan Mulia Berfaktor Delapan yang menuju pada akhir dukkha.

Sesungguhnya itulah perlindungan yang utama. Dengan pergi mencari perlindungan seperti itu, orang akan bebas dari segala penderitaan.


Pada akhir khotbah Dhamma itu, Aggidatta dan seluruh pengikutnya mencapai tingkat kesucian arahat. Mereka semua menjadi bhikkhu.

Pada hari itu, ketika para murid Aggidatta dari Anga, Magadha dan Kuru datang untuk memberi penghormatan kepadanya, mereka melihat gurunya dan para pengikutnya berpakaian bhikkhu, mereka menjadi bingung dan heran, "Siapa yang lebih sakti? Guru kami atau Samana Gotama? Guru kami pasti lebih sakti karena Samana Gotama telah datang kepada guru kami!"

Sang Buddha tahu apa yang sedang mereka pikirkan. Aggidatta juga merasa bahwa ia harus menenangkan pikiran mereka.

Maka ia menghormati Sang Buddha di hadapan murid-muridnya, dan berkata, "Bhante, Andalah guru saya! Saya hanyalah seorang murid-Mu".

Seluruh muridnya yang hadir menyadari kemuliaan Sang Buddha.***

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: ttg "tuhan"
« Reply #7 on: 02 August 2007, 10:25:29 AM »
Quote
Buddha pun di jadikan Tuhan (ama *7th* sewaktu kecil)
n orang kayanya ngefans ma gw... suka nyebut" nama gw deh...  8)

yah.... keduluan dijawab ma Guru Medhoq...  #:-S
tambahan, buat gw tuhan ga da bedanya ama Zeus, Ra, Marduk, dkk...  ;D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ttg "tuhan"
« Reply #8 on: 02 August 2007, 10:47:33 AM »
Bukan ngefans bro jgn gr yach, kebenulan aje ada "kambing hitam" he he he.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: ttg "tuhan"
« Reply #9 on: 02 August 2007, 11:05:25 AM »
ngaku aja, gpp. gw friendly kok ma fans...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ttg "tuhan"
« Reply #10 on: 02 August 2007, 11:27:36 AM »
GAK Mau! Gw mah ngefansnya ma Mr. X!
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: ttg "tuhan"
« Reply #11 on: 02 August 2007, 12:20:48 PM »
Buka Thread baru 7th vs Ryu d..  :-SS
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Fei Lun Hai

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 686
  • Reputasi: 24
  • Gender: Female
Re: ttg "tuhan"
« Reply #12 on: 02 August 2007, 02:38:28 PM »
Buka Thread baru 7th vs Ryu d..  :-SS

Ko Hedi, kayanya ide bagus tuh  =))  =))  ^:)^
your life simple or complex is depend on yourself

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: ttg "tuhan"
« Reply #13 on: 02 August 2007, 02:52:54 PM »
kenapa bagus bro?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: ttg "tuhan"
« Reply #14 on: 02 August 2007, 02:56:38 PM »
Khan gw blg jg. Hedi dah jadi tukang kipas.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything