//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis  (Read 41523 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #30 on: 04 January 2010, 10:58:04 AM »
oh evangelis, sungguh melegenda _/\_  (*seumur2 gak pernah ketemu satupun :P )

om kelana ;D membalas statement "Kegagalan" dengan "Kegagalan"
mantab
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #31 on: 04 January 2010, 11:06:58 AM »
no 1.  Apa itu unik? apa itu manusiawi? apa itu personal?

no 2. Apa itu Fatalisme yg dimaksud? jika benar seperti penjelasan berikutnya. maka benar Buddhism memang meniadakan harapan. ;D

no 3. Tobat itu kan bukannya ada atau gak ada, ataupun boleh atau gak boleh, tapi yg bersangkutan mau apa gak. lagipula buah karma kalo dimakan juga nanti habis ;D

no 4. yg ini berhub dengan Nirvana, siapakah yg bisa menjabarkan nirvana? lagipula penderitaan memang gak bisa dihindari :P

no 5. idem sama no 4.

no 6.idem sama no 1.

no 7. iyah bener umat buddhis emang gagal menjawab, soale belum ada yg "tahu"

no 8. mao dijauhin atau dideketin juga sama aja keknya :-?  ada yg bisa kasih contoh bedanya?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #32 on: 04 January 2010, 11:19:03 AM »
Gak lah.  8)

 _/\_
The Siddha Wanderer
coba anda belajar atau diskusi dengan mereka, maka ajaran mahayana sangat mirip dengan kristian ;D

Di taisho tripitaka bukannya ada sutra tentang Mr. J ya? CMIIW dan CMJISP (Correct me jika itu sutta palsu) :P

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #33 on: 04 January 2010, 11:30:40 AM »
Cukup banyak saya membaca buku2 dan tulisan Kristiani yang berusaha menyanggah agama Buddha. Semuanya itu bisa dirangkum ke dalam 10 pertanyaan:

1. Agama Buddha mengajarkan Anatta = Kegagalan Untuk Mengajarkan Suatu Pribadi Manusia Yang Unik???
Karena kesadaran kita dibentuk oleh panca khanda... so...... batin / pribadi kita ini hanya suatu "impersonal" tanpa ada sesuatu yang unik. Maka dari itu menurut umat K, Buddhis tidak manusiawi, mirip seperti robot impersonal.
klo d bilang robot emang eke apaan coba?? ;D mereka msh kurang ngerti tp da kritik kita mengenaai anatta

2. Hukum karma = Suatu Hukum yang mengajarkan Fatalisme???
Mereka menganngap agama Buddha mengatakan bahwa semua adalah Karma dan kita harus menanggungnya bagaimanapun beratnya. Take responsibility of the karma and NO HOPE. Bagi mereka doktrin karma = meniadakan harapan, semua ditentukan oleh karma.
eit komplain hukum kamma, situ kan ada hukum tabur tuai kan?  tu bukannya hukum kamma versi ente? klo d bilang no hope hope kita bnyk lg kita permisalkan aja kamma masa lampau hanya mempengaruhi 25%hidup kita n selanjutnya 75% kita yg bikin kamma kt sekarng  n ke kehidupan selanjutnya.dari pada ente T bilang a harus a ,bilang b hrs b(robot yg da d program) :)) tp ada salah kita jg si kenapa memperkenal kan hukum kamma cuma kamma buruk aja mulai sekarang klo ada rejeki bilang kamma baik saya sedang berbuah setuju :-? :-?

3. Hukum Sebab Akibat = Kegagalan Untuk Memperoleh Keselamatan
Mengajarkan tidak ada harapan bagi orang jahat sekali untuk bertobat dan masuk surga. Yang ditekankan di sini adalah Tidak Adanya Harapan, mis: ketika manusia melakukan Pancanantrya Karma (5 Karma Buruk Berat), maka tidak ada harapan lagi baginya???? So agama Buddhis tidak dapat memberikan ketenangan hati pada pengikutnya, karena tidak mampu memberikan HOPE.
weit  hukum kamma adil se adil adilnya, masak org jht da mo mate pindah agama msk surga  kesian donk yg seumur hidupnya melayani  T tp surganya sma dgn org jahat :)) devadatta melakukan  akusala garuka kamma melukai sang Buddha n memecah belah sangha tp jg melakukan kusala garuka kamma pencapaian jhana maka setelah masa baktinya  :D d neraka avici habis ia akan menjadi pacceka buddha. ada ceritakan algojo d jaman sang buddha sesaat sebelum meninggal inget pernah berdana ke bhante sariputta n terlahir d alam berbahagia tp bentar doang adil kan org jht jg bisa msk surga ;D ;D

4. Penderitaan = Apakah "Pelenyapan" adalah satu2nya Jalan?
Menurut umat K, umat Buddhis itu mengatasi penderitaan dengan "extinction of our humanbeingness"
Sedangkan agama K, mengajarkanm untuk " rejoice our humanbeingness"
Penderitaan bukanlah seusatu untuk dihindari, demikian menurut umat K.
Sang Buddha tidak pernah mengajarkan kita menghindari penderitaan tp melenyapkannya, mungkin klo d k pendritaan harus d nikmati kyk menikmati narkoba yang memutus jutaan saraf kita sebagai efek samping tp enjoy aja  :o

5. Nirvana = Siapa Yang Mau Lenyap ke dalam Ketiadaan??
Krn Nirvana = Anatta, mereka menganggap hal itu sebagai "penghilangan akan keberadaan kita sebagai manusia". Maka dari itu mereka mengatakan: "Siapa yang mau menjadi Bukan Apa-Apa / Kekosongan?" Hidup ini harus berisi dan penuh makna, bukan "KOSONG".
kita ga lenyap kok tapi jd tuhan(budhis republik indonesia nibbana=tuhan) 8), jd klo da nibbana g jd T nya si K ya? ;D ;D ;D ;D

6. Tindakan Bajik = Sia-sia
Krn agama Buddha mengajarkan doktrin Anatta, tidak ada diri yang kekal, maka tidak memiliki fondasi etika yang jelas. Apakah kita ini menyelamatkan suatu "kesadaran impersonal yang dihasilkan oleh panca khanda?" Bila tidak ada pribadi, apa yg kita kultivasi? Bila tidak ada pribadi, lantas metta (cinta kasih) itu ditujukan pada apa?
lah kita buddhis kan cita kasih ga terbatas ama orang doang tapi universal pada semua mahluk jd metta kita ya untuk semua ga egois utntuk diri sendiri. tidak ada yang sia sia klo kita melakukan perbuatan bajik belive me ^:)^ ^:)^

7. Umat Buddhis gagal menjawab mengapa hukum Dharma itu berjalan seperti itu? Kenapa berjalannya hukum itu harus seperti ini dan itu? Kenapa dunia ini harus eksis, mengapa bukan tidak eksis?
Mengapa berjalannya Dhamma Niyama itu harus seperti ini bukan seperti yang lain? Mengapa dunia ini tampak tertata? Mengapa "the way it is" itu menjadi "the way it is"? Bagi umat K, semuanya tentu memiliki sebuah causal, tidak mesti first causal, tetapi sebuah causal (sebab) mengapa dunia itu "seperti ini" bukan "seperti itu"?
ikutin gaya guru kita aah diem aja soalnya memperdebatkan sesuatu yg tidak bermanfaat buat apa ;D ;D ;D klo d tanya balik mang dia bisa jawab? klo da d jawab bener ga?

8. Buddha menjauhkan diri kita dari-Nya, sedangkan Yesus menerima kita. Yesus adalah jalan itu sendiri. Buddha hanya bisa menunjukkan Jalan. Buddha mengatakan diri kita sendiri yg bertanggung jawab, tapi Yesus mampu menghapus dosa, menghibur hati yang sakit dan menanggung dosa-dosa manusia. Seems better for a weak person huh??
kayaknya dlm alkitab yesus tidak pernah mengatakan bahwa dirinya  adalah tuhan tp anak tuhan lalu yang g lain pun d sebutnya anak tuhan jd kan ada banyak ya anak tuhan jadi banyak dong tuhan??? d islam yesus adalah nabi cuma d k aja ada rasulnya yg bilang dia tuhan jd d tuhan menurut anda bisakah seseorang yg bukan tuhan menghapus dosa& menanggung dosa??? sang buddha mengajarkan kita dewasa jg jd anak kecil donk minta d kelonin terus  tanggung jawab apa yg kita lakukan. ^:)^

jawaban g bukan yang terbaik tapi ini yang bisa g sampaikan ;D ;D ;D ;D
 sekeliling g n keluarga semua itu agama k kecuali bini g ;D ;D ;D jd da biasa ni g d serang tapi seru booo bahas beginian:)) :)) :))
« Last Edit: 04 January 2010, 11:32:59 AM by kusalaputto »
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #34 on: 04 January 2010, 12:39:45 PM »
Smlam berdebat sama bukan orang budha itu,,dia tnya siapa yg trbebas dri dukkha? Aku blng tak ada diri.
Jd yg parinibbana tuh tak ada diri, wakakaka tawanya,aduh pusing pala aku dibuatnya. Dia blng yg mencpai pencerahan itu siapa,siapa? Siapa?siapa? Aq blng tak ada diri yg capai apa2, dia ketawa hahahahahaha,pusing pala aku lg.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #35 on: 04 January 2010, 01:29:54 PM »
Smlam berdebat sama bukan orang budha itu,,dia tnya siapa yg trbebas dri dukkha? Aku blng tak ada diri.
Jd yg parinibbana tuh tak ada diri, wakakaka tawanya,aduh pusing pala aku dibuatnya. Dia blng yg mencpai pencerahan itu siapa,siapa? Siapa?siapa? Aq blng tak ada diri yg capai apa2, dia ketawa hahahahahaha,pusing pala aku lg.


pertanyaan sulit2 itu menguras tenaga utek dan imaginasi, gw nyoba jawab 1 aja dehhhh dgn perumapaan aja.... santai aja deh..... bacanya.................

Suatu pagi, matahari barusan terbit... masih kelihatan merah2nya matahari.....sambil mendayung sebuah sampan kecil... gw menuju ke hulu SUNGAI............bertapa kagetnya.. setelah melewatin rumput gajah yg tinggi, gw kelihatan seorang gadis berambut panjang, kulit cerah, mata besar...sedang berenang sendirian..cewek tsb berpakaian T-shirt putih polos, hotpan putih.... jantung gw pun berdebar sangat keras dut dut dut... masih ingat dokter bilang gw itu ada jantung koroner... jantungnya gak boleh dibuat kebut2an... trus bagaimanapun gw berusaha utk MENENTRAMKAN jantung ini.... ahhhh gak bisa! gw bilang ehhh jantung, jangan main2 ya.... elu mau mencoba BUNUH GW ?... take it easy, take it slow....

aduuhhh tetap aja jantung tsb BANDEL.. gak menurutin perintah gw. Ehhhh dalam hati gw pikir JANTUNG INI KAN MILIK GW... tapi koq gak mampu saya menyuruhnya... slow it down ?.... ##1

Begitu mau berpikir lebih jauh....waaalahhhh sampan gw udah dekat cewek tsb... dia membalik dan menatap gw....dan diapun berkata.... jelaskan sebenarnya SUNGAI itu tidak ada....atau perahu ini akan diterbalikan...
nah... JANTUNGku... tambah gak karuan... dut dut dit duut... sekarang takut bercampur baur....ya takut tenggelam karna gw gak bisa berenang.....TANGANKU mulai GEMETAR.....

dalam hati gw pikir ini TANGAN KAN MILIK GW... koq gw juga gak mampu menyuruhnya jangan gemetear dehhhh.... ##2

Untung deh, gw ingat kelas dhamma minggu kemarin... gw bilang SUNGAI ITU SEBENARNYA TIDAK ADA...
karna airnya selalu, setiap saat bergantian, bercampur baur dari anak2 sungai yg begitu kita melihat satu molekul air yg berada dibawahnya... sekecap itu molekul airnya udah berpindah...........
Seperti pikiran kita...(atta) yg selalu... muncul,...mengembang.... melenyap ...... (uppada, thiti, bhanga).....silih berganti.................


molekul dlm sungai selalu berubah, pikiran dlm manusia selalu berubah, fisik manusiapun selalu berubah...
itulah bukti Anatta

Saat itulah gw bangun dari MIMPI... dan perahunya gak jadi ditenggelamkan... karna gw udah menjawab apakah itu ANATA dgn lumayan..... walaupun mandi keringat dingin untung jantung gw gak jadi COPOT..............

contoh ##1, dan ##2 menunjukan sifat tiadanya ATTA....(diluar kemaunan, pengontrolan)


mohon masukan kalau ada yg salah!.......
 _/\_ :x

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Juice_alpukat

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 734
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #36 on: 04 January 2010, 01:44:41 PM »
Yg dia blg itu bukan skdar tangan,dan fisik doang...Batu pun dah jdi buddha,welehweleh.

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #37 on: 04 January 2010, 01:51:41 PM »
Yg dia blg itu bukan skdar tangan,dan fisik doang...Batu pun dah jdi buddha,welehweleh.
besok2 klo mau ketemu yg kyk gitu ajak sesepuh dc di jamin kagak weleh weleh
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #38 on: 04 January 2010, 02:00:31 PM »
sambungan... CMIIW

Quote
5. Nirvana = Siapa Yang Mau Lenyap ke dalam Ketiadaan??
Krn Nirvana = Anatta, mereka menganggap hal itu sebagai "penghilangan akan keberadaan kita sebagai manusia". Maka dari itu mereka mengatakan: "Siapa yang mau menjadi Bukan Apa-Apa / Kekosongan?" Hidup ini harus berisi dan penuh makna, bukan "KOSONG".

Ini adalah bentuk kegagalan umat K dalam memahami Nirvana , Kekosongan, dan Makna Hidup dalam agama Buddha.

Di sini umat K berusaha mencampuradukan antara Nirvana sebagai Tujuan Akhir dengan hidup dan makna hidup itu sendiri.

Nirvana sebagai Tujuan Akhir memiliki sifat Kosong. Kosong berbeda dengan Nihil (tidak ada apa-apa). Kosong dari apa? Kosong dari keberadaan Aku (atta, roh, jiwa) yang kekal.

Nirvana adalah konsekuensi logis dari padamnya penderitaan dan “Sang Aku” setelah menjalani kehidupan suci dengan sempurna. Di dalam menjalani kehidupan suci inilah manusia mengisi hidupnya dengan penuh makna yang bukan sekedar makna tetapi makna yang penuh kebaikan dan berarti. Jadi ketika seseorang menolak Nirvana, maka ia menolak untuk memadamkan Sang Aku, ia belum berada dalam jalan kesucian, dan ini berarti ia belum mengisi hidupnya dengan makna yang sangat berarti.

Quote
6. Tindakan Bajik = Sia-sia
Krn agama Buddha mengajarkan doktrin Anatta, tidak ada diri yang kekal, maka tidak memiliki fondasi etika yang jelas. Apakah kita ini menyelamatkan suatu "kesadaran impersonal yang dihasilkan oleh panca khanda?" Bila tidak ada pribadi, apa yg kita kultivasi? Bila tidak ada pribadi, lantas metta (cinta kasih) itu ditujukan pada apa?

Ini adalah bentuk kegagalan kedua dari umat K dalam memahami ajaran Anatta dan kegagalan dalam memahami Anicca. Kegagalan ini akibat dari menganggap Anicca sebagai kehancuran, nihilsme.

Ajaran Buddha tidak pernah mengajarkan tidak ada individu / pribadi yang menjalani kehidupan ini. Ajaran Buddha menjelaskan bahwa ada individu atau pribadi yang menjalankan kehidupan ini, namun bersifat tidak kekal (Anicca). Tidak kekal (Anicca) bukanlah bentuk kemusnahan atau nihilsme, tetapi lebih mengacu pada PERUBAHAN.
Dengan demikian tindakan bajik bukanlah suatu yang sia-sia, karena tindakan bajik yang diperbuat atau yang disebut dengan karma baik akan memberikan hasil berupa kondisi-kondisi baik bagi kehidupan manusia selanjutnya.


Quote
7. Umat Buddhis gagal menjawab mengapa hukum Dharma itu berjalan seperti itu? Kenapa berjalannya hukum itu harus seperti ini dan itu? Kenapa dunia ini harus eksis, mengapa bukan tidak eksis?
Mengapa berjalannya Dhamma Niyama itu harus seperti ini bukan seperti yang lain? Mengapa dunia ini tampak tertata? Mengapa "the way it is" itu menjadi "the way it is"? Bagi umat K, semuanya tentu memiliki sebuah causal, tidak mesti first causal, tetapi sebuah causal (sebab) mengapa dunia itu "seperti ini" bukan "seperti itu"?

Ini adalah bentuk kegagalan umat K dalam memahami arti Hukum Dharma.

Dharma berasal dari kata “dhr” yang berarti menyanggah, mendukung, menegakkan dasar. Berdasarkan etimologi ini, maka Hukum Dharma adalah hukum yang berfungsi, berjalan untuk menyanggah, menopang alam semesta.

Jadi, pertanyaan : mengapa berjalannya Dhamma Niyama itu harus seperti ini bukan seperti yang lain? Dan pertanyaan lainnya, maka jawabannya adalah agar tidak kacau dan meruntuhkan alam semesta.

Sang Buddha menjelaskan bahwa untuk melihat dunia (cosmos), asal mula dunia, berhentinya dunia, dan jalan menuju berhentinya dunia, maka lihatlah dalam diri sendiri yang di dalamnya terdapat persepsi dan pemikiran. Jadi, kenapa dunia ini harus eksis, mengapa bukan tidak eksis? Karena adanya kehausan untuk eksis. Hal ini dapat dilihat dalam Paticcasamuppāda.

Jika umat K menganggap semuanya tentu memiliki sebuah causal, tidak mesti first causal, lalu apa penyebab (causal) hadirinya tuhan dalam kepercayaan mereka?

Quote
8. Buddha menjauhkan diri kita dari-Nya, sedangkan Yesus menerima kita. Yesus adalah jalan itu sendiri. Buddha hanya bisa menunjukkan Jalan. Buddha mengatakan diri kita sendiri yg bertanggung jawab, tapi Yesus mampu menghapus dosa, menghibur hati yang sakit dan menanggung dosa-dosa manusia. Seems better for a weak person huh??

Ini adalah bentuk kegagalan umat K dalam memahami hubungan antara Buddha dan manusia. Umat Buddha tidak hanya menganggap Buddha sebagai sesosok pribadi tetapi juga sifat batin Yang Tercerahkan. Setiap orang memiliki kesempatan untuk Tercerahkan menjadi Buddha. Dengan demikian Buddha tidak menjauhi kita karena kitalah yang menjadi Buddha itu sendiri nantinya. Jadi tidak ada lagi sekat pemisah seperti yang ada pada hubungan Yesus dengan manusia yang dibatasi dengan status “tuan” dan “hamba” , “pengembala” dan ”domba”

Ini juga adalah bentuk kegagalan umat K dalam memahami arti penting eksistensi seorang manusia. Umat K selalu menganggap manusia sebagai makhluk lemah, tidak berdaya sama sekali, rapuh. Bukankah ini suatu cara memandang yang pesimistis terhadap eksistensi manusia, merendahkan nilai manusia, melemahkan mental? Yeah seems better for a spoiled person.
Dengan ajaran penghapusan dosa maka manusia terhindar dari penderitaan, lalu dimana konsistensinya dengan pernyataan bahwa penderitaan bukanlah sesuatu untuk dihindari?

Sebagai analogi:
Si A sedang kelaparan dan di hadapannya ada seporsi makanan. Kemudian datang si B dengan mengatakan, “mari saya akan makan makanan ini agar kamu kenyang, terbebas dari kelaparan”. Apakah si A akan kenyang jika makanan tersebut dimakan si B? Jelas tidak.

Begitu juga ajaran pengampunan dosa yang mengandalkan pihak lain untuk menanggung perbuatan seseorang sehingga seseorang tersebut lepas dari akibat (hukuman) atau tanggungjawabnya,  merupakan ajaran yang absurd.

Diri kita sendirilah yang memang harus bertanggung jawab adalah sesuatu yang memang terjadi dan berlaku dalam kehidupan ini, sesuai kenyataan, bukan dibuat oleh Sang Buddha, ini adalah hukum alam (law of nature). Sang Buddha sendiri sudah banyak membantu dengan menemukan dan memberitahukan kenyataan ini. Sang Buddha melihat tidak ada pihak lain yang dapat membebaskan seseorang dari penderitaan secara utuh selain diri sendiri. Seseorang harus makan sendiri makanan agar ia kenyang. Memberitahukan hal ini menjadikan manusia menjadi dewasa dalam mental (batin), menjadikan manusia berpikir panjang dalam bertindak agar tidak merugikan pihak lain. Ini akan menjadikan manusia kuat dalam menghadapi rintangan hidup.

Sang Buddha pernah mengatakan bahwa jika engkau melihat Dharma (Kebenaran) maka engkau melihat Tathagatha (Buddha). Dalam konteks ini Buddha adalah Kebenaran itu sendiri.  

Sebuah jalan bisa mengarah pada akhir yang mengarah pada Kebenaran atau justru mengarah pada Kesalahan. Ketika Mr. J hanya merupakan jalan, justru Buddha merupakan Kebenaran.


Demikianlah 8 Kegagalan umat K (mungkin juga ada umat yang lainnya) dalam memahami Buddhisme.

----
Saya mempersilahkan rekan-rekan yang lain untuk mengoreksi atau menambahkannya. Jika sudah dikoreksi, ditambah, disempurnakan dengan kutipan sutra/sutta, ada baiknya dijadikan artikel, buku atau dikumpulkan dengan topik "pertanyaan-pertanyaan aneh" sehingga bisa dijadikan pegangan bagi umat awam, karena pertanyaan-pertanyaan ini memang sering diungkapkan para evangalis.
« Last Edit: 04 January 2010, 02:02:09 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #39 on: 04 January 2010, 02:25:48 PM »
muantab bro kelana difensif abis bahasa italia catenacio
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #40 on: 04 January 2010, 03:27:09 PM »
Quote
1. Agama Buddha mengajarkan Anatta = Kegagalan Untuk Mengajarkan Suatu Pribadi Manusia Yang Unik???
Karena kesadaran kita dibentuk oleh panca khanda... so...... batin / pribadi kita ini hanya suatu "impersonal" tanpa ada sesuatu yang unik. Maka dari itu menurut umat K, Buddhis tidak manusiawi, mirip seperti robot impersonal.

Konsep anatta menunjukkan bahwa tidak ada satu bagian pun yang bisa disebut sebagai "aku". Konsep anatta menunjukkan dengan jelas bahwa anggapan bahwa "aku" (roh / jiwa) ada hanyalah sebatas ilusi. Konsep anatta menguraikan dengan jelas semua alasan tentang mengapa kita sepatutnya tidak melihat diri kita sebagai "aku".

Konsep anatta memberikan pemahaman benar agar kita tidak lagi menggenggam pada keakuan (sifat egois). Konsep anatta menunjukkan dengan jelas lima kelompok kehidupan yang membentuk satu pribadi. Kelima kelompok kehidupan ini sangat bervariasi antar satu pribadi dengan pribadi lainnya. Karena itu, sebenarnya konsep anatta menunjukkan keragaman antar pribadi.

Justru konsep anatta memberikan batasan jelas, bahwa lima kelompok kehidupan ini bekerja bersama sebagai satu fenomena pribadi, yang disebut dengan manusia. Konsep anatta sedikit berkaitan dengan konsep hukum kamma, yang dengan demikian berarti manusia adalah makhluk yang memegang nasibnya sendiri; bukan seperti robot yang dikendalikan oleh "pribadi adikuasa".


Quote
2. Hukum karma = Suatu Hukum yang mengajarkan Fatalisme???
Mereka menganngap agama Buddha mengatakan bahwa semua adalah Karma dan kita harus menanggungnya bagaimanapun beratnya. Take responsibility of the karma and NO HOPE. Bagi mereka doktrin karma = meniadakan harapan, semua ditentukan oleh karma.

Kamma adalah perbuatan berkehendak. Seringkali disalah-artikan bahwa kamma (karma) adalah hukuman / balasan. Dalam konsep Buddhisme, hukum kamma hanyalah satu dari 24 faktor penyebab relativitas kehidupan. 24 faktor itu adalah:

1 Hetu-paccayo – Root condition
2 Arammana-paccayo – Object condition
3 Adhipati-paccayo – Predominance condition
4 Anantara-paccayo – Contiguity condition
5 Samanantara-paccayo – immediacy condition
6 Sahajata-paccayo – Co-nascence condition
7 Annamanna-paccayo – Mutuality condition
8 Nissaya-paccayo – Dependence condition
9 Upanisaya-paccayo – Powerful Dependence condition
10 Purejata-paccayo – Pre-nascence condition
11 Pacchajata-paccayo – Post-nascence condition
12 Asevana-paccayo – Repetition condition
13 Kamma-paccayo – Kamma condition
14 Vipaka-paccayo – Kamma-result condition
15 Ahara-paccayo – Nutriment condition
16 Indriya-paccayo – Faculty condition
17 Jhana-paccayo – Jhàna condition
18 Magga-paccayo – Path condition
19 Sampayutta-paccayo – Association condition
20 Vippayutta-paccayo – Dissociation condition
21 Atthi-paccayo – Presence condition
22 Natthi-paccayo – Absence condition
23 Vigata-paccayo – Disappearance condition
24 Avigata-paccayo – Non-disappearance condition


Dalam Buddhisme, hukum kamma sendiri juga termasuk dalam salah satu di antara 5 hukum tertib kosmis. Jadi hukum kamma bukanlah sebuah hukum fatalisme yang memonopoli. Pandangan bahwa hukum kamma sebagai fatalis adalah pandangan keliru yang menempatkan hukum kamma seperti Tuhan dalam agama monotheis. Di dalam agama monotheis, justru konsep Tuhan itulah yang merupakan fatalisme.

Dalam Buddhisme, kamma adalah semua perbuatan baik dan buruk yang dilakukan dengan niat. Tidak semua perbuatan akan menghasilkan akibat. Beberapa perbuatan akan berbuah segera dalam kehidupan ini, beberapa akan berbuah di kehidupan berikutnya, beberapa akan berbuah di kehidupan-kehidupan berikutnya, dan beberapa tidak akan berbuah karena tidak dikondisikan oleh kamma-kamma lainnya.

Konsep hukum kamma justru mengajarkan pada semua manusia bahwa nasib buruk juga bisa diatasi. Bencana dalam hidup bisa ditanggulangi.

Semua makhluk:
Memiliki kamma-nya sendiri
Mewarisi kamma-nya sendiri
Lahir dan kamma-nya sendiri
Berhubungan dengan kamma-nya sendiri
Terlindung oleh kamma-nya sendiri.
Apa pun kamma yang diperbuatnya
Baik atau buruk,
Itulah yang akan diwarisinya,
Hendaknya hal ini kerap kali direnungkan.



Quote
3. Hukum Sebab Akibat = Kegagalan Untuk Memperoleh Keselamatan
Mengajarkan tidak ada harapan bagi orang jahat sekali untuk bertobat dan masuk surga. Yang ditekankan di sini adalah Tidak Adanya Harapan, mis: ketika manusia melakukan Pancanantrya Karma (5 Karma Buruk Berat), maka tidak ada harapan lagi baginya???? So agama Buddhis tidak dapat memberikan ketenangan hati pada pengikutnya, karena tidak mampu memberikan HOPE.

Tidak demikian. Hukum sebab-akibat mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia tidak muncul karena kebetulan. Semua ada penyebabnya, dan penyebabnya ini tidak ditemukan dalam penyebab tunggal. Konsep hukum sebab-akibat mengajarkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini saling bergantungan. Tidak ada detonator pertama.

Konsep hukum sebab-akibat ini sebenarnya merupakan konsep turunan yang menjadi populer di kalangan Buddhis belakangan. Sang Buddha tidak pernah menjelaskan konsep ini secara global; Sang Buddha menjelaskan konsep hukum kamma (hukum perbuatan berkehendak) dan hukum paticcasamuppada (fenomena saling kebergantungan). Dan hukum sebab-akibat ini sebenarnya merujuk pada kedua konsep hukum tersebut.

Dalam konsep Buddhisme, keselamatan (baca: menuju surga) sangatlah mudah. Seseorang yang melakukan banyak kejahatan di luar 5 kamma buruk berat, bisa saja meninggal dan menuju surga dengan menjaga pikiran dengan damai sebelum ajal. Juga sebaliknya, sangat mudah menuju neraka. Tapi keberadaan di surga dan neraka itu tidaklah kekal. Sama juga bila seseorang setelah melakukan 5 kamma buruk berat, meski ia akan berada di neraka (alam niraya); tapi kelak ia akan menuju alam lainnya. Semuanya ini bergantung pada kamma (perbuatan lampaunya).

Karena itu, konsep di Buddhisme ini selalu terbuka untuk kesempatan-kesempatan berikutnya. Dalam Buddhisme, dibabarkan konsep universal yang demokratis bahwa semua makhluk memiliki kesempatan berikutnya untuk memperbaiki diri dan beroleh Pembebasan Sempurna (Nibbana) yang jauh lebih tinggi dari sekadar surga saja.


Quote
4. Penderitaan = Apakah "Pelenyapan" adalah satu2nya Jalan?
Menurut umat K, umat Buddhis itu mengatasi penderitaan dengan "extinction of our humanbeingness"
Sedangkan agama K, mengajarkanm untuk " rejoice our humanbeingness"
Penderitaan bukanlah seusatu untuk dihindari, demikian menurut umat K.

Penderitaan hanyalah sebagian dari dukkha. Dukkha sendiri cakupannya lebih luas dari sebatas penderitaan. Dukkha adalah segala bentuk dan fenomena kehidupan ini, yang sifat sebenarnya adalah tidak memuaskan. Buddhisme mengajarkan bahwa dukkha ini bermula dari nafsu-keinginan dan kemelekatan pada diri. Nafsu-keinginan dan kemelekatan ini bermula dari ketidaktahuan akan sifat kehidupan. Karena menggenggam nafsu-keinginan dan kemelekatan, makanya semua orang mencari kebahagiaan eksternal. Semua makhluk berlomba untuk mencari kebahagiaan di luar, yaitu kebahagiaan dengan memanjakan 5 indria dan pikiran. Karena semua makhluk sama-sama mencari kebahagiaan ini, maka seringkali semua makhluk mencelakai makhluk lain. Karena semua makhluk menggenggam sifat egois dan dicemari oleh keserakahan, kebencian dan kebodohan batin.

Karena semua hal inilah maka dalam pandangan Buddhisme, kehidupan dilihat sebagai suatu pergumulan yang kusut. Berbagai konflik fisik dan batin selalu terjadi dalam hidup. Tapi Buddhisme bukan pandangan pesimis. Melihat bahwa hidup adalah dukkha, dan dukkha disebabkan oleh nafsu-keinginan serta kemelekatan; maka ini berarti ada satu kondisi di mana semua penyebab ini lenyap. Semua penyebab muncul karena dikondisikan. Jika kondisi yang memunculkan nafsu-keinginan dan kemelekatan dicabut, maka itu adalah kondisi yang terbebaskan dari konflik dunia.

Buddhisme juga mengajarkan jalan yang menuju akhir dukkha ini. Jalan itu adalah Jalan Mulia Beruas 8 yang setiap ruasnya membawa pesan untuk mengembangkan dan menata moralitas dan kebijaksanaan. Dengan menata kultivasi moralitas dan kebijaksanaan, kita bisa mencapai Pembebasan. Kebahagiaan sejati ada di dalam (internal), bukan di luar (eksternal). Mencapai Pembebasan adalah mencapai kondisi batin yang teguh tak terguncangkan oleh konflik dunia. Tubuh jasmani bisa lapuk, sakit, dan mati. Tapi bila batin sudah mencapai titik kedewasaan spiritual, maka kita tidak akan terpengaruh pada dukkha dalam menjalani kehidupan yang kusut ini.

Buddhisme mengajarkan kita untuk melenyapkan akar dukkha.


Quote
5. Nirvana = Siapa Yang Mau Lenyap ke dalam Ketiadaan??
Krn Nirvana = Anatta, mereka menganggap hal itu sebagai "penghilangan akan keberadaan kita sebagai manusia". Maka dari itu mereka mengatakan: "Siapa yang mau menjadi Bukan Apa-Apa / Kekosongan?" Hidup ini harus berisi dan penuh makna, bukan "KOSONG".


Seperti di poin sebelumnya, tidak ada bagian apapun dari kita yang bisa dinyatakan sebagai "aku" (roh / jiwa). Seseorang yang menggenggam bahwa "aku" adalah eksis, maka sesungguhnya ia telah menggenggam keegoisan. Konsep inilah yang dikembangkan dalam agama monotheisme.

Nibbana (Nirvana) bukanlah kekosongan. Setidaknya ini adalah pandangan Theravada. Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, Nibbana adalah Pembebasan Sempurna. Yaitu satu kondisi batin yang matang dan dewasa secara spiritual, di mana tidak lagi terpengaruh oleh dukkha. Dalam menjalani hidup yang kusut ini; tidak lagi merasa bahagia, tidak lagi merasa sedih. Karena tidak ada kebahagiaan dan kesedihan, maka itulah kebahagiaan tertinggi.

Menjalani hidup dengan metta (cinta-kasih), karuna (belas-kasih), mudita (simpati) dan upekkha (keseimbangan batin) adalah kehidupan yang sangat bermakna. Dan keempat sifat luhur ini akan menjadi kriteria seseorang yang telah merealisasi Nibbana.


Quote
6. Tindakan Bajik = Sia-sia
Krn agama Buddha mengajarkan doktrin Anatta, tidak ada diri yang kekal, maka tidak memiliki fondasi etika yang jelas. Apakah kita ini menyelamatkan suatu "kesadaran impersonal yang dihasilkan oleh panca khanda?" Bila tidak ada pribadi, apa yg kita kultivasi? Bila tidak ada pribadi, lantas metta (cinta kasih) itu ditujukan pada apa?

Berbuat baik dan menjaga moralitas adalah atas dasar pemahaman benar; kedewasaan mental dan kebijaksanaan. Seseorang yang dewasa dan bijaksana akan berbuat baik dan menjaga moralitas, karena ia mencintai kehidupan dan menghargai kehidupan. Berbuat baik dan menjaga moralitas yang benar tidak didasari keakuan (sifat egois). Berbuat baik dan menjaga moralitas sebaiknya dilakukan dengan sadar dan tanpa kemelekatan. Meskipun perbuatan baik juga akan membuahkan kehidupan yang nyaman, tetapi itu bukanlah motivasi utama dalam Buddhisme untuk mengajarkan kebaikan.

Dalam Buddhisme, semua perbuatan baik dan menjaga moralitas adalah satu barometer yang menunjukkan betapa mulianya seseorang. Seseorang yang mulia adalah seseorang yang mendekati kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati adalah Nibbana. Seseorang yang berbuat baik dan menjaga moralitas adalah seseorang yang sudah maju selangkah untuk merealisasi Nibbana.


Quote
7. Umat Buddhis gagal menjawab mengapa hukum Dharma itu berjalan seperti itu? Kenapa berjalannya hukum itu harus seperti ini dan itu? Kenapa dunia ini harus eksis, mengapa bukan tidak eksis?
Mengapa berjalannya Dhamma Niyama itu harus seperti ini bukan seperti yang lain? Mengapa dunia ini tampak tertata? Mengapa "the way it is" itu menjadi "the way it is"? Bagi umat K, semuanya tentu memiliki sebuah causal, tidak mesti first causal, tetapi sebuah causal (sebab) mengapa dunia itu "seperti ini" bukan "seperti itu"?

Buddhisme mengajarkan untuk melenyapkan dukkha. Segala jawaban terhadap pertanyaan mengenai topik metafisik dan seputar eksistensi / non-eksistensi tidak memberikan kontribusi yang signifikan untuk perealisasian Nibbana. Oleh karena itu, Sang Buddha hanya mengajarkan ajaran yang penuh moralitas dan kebijaksanaan; jalan untuk hidup yang benar.

Dalam 4 Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Beruas 8, sebenarnya disinggung mengapa dunia ini anicca, dukkha dan anatta. Mengapa kehidupan ini bisa kusut. Mengapa semua makhluk adalah berbeda (unik), dll. Namun topik penjelasannya hanya menyinggung konteks yang berkaitan dengan jalan menuju Nibbana. Sang Buddha tidak menjelaskan di luar dari itu.

Untuk memahami mengapa dunia ini terbentuk demikian dan pertanyaan-pertanyaan semacam di atas, Buddhisme juga menyediakan sarananya. Yaitu, jalan untuk menjadi seorang Sammasambuddha (orang yang tercerahkan lewat usahanya sendiri - otodidak, setelah melalui kultivasi yang sangat panjang). Penjelasan seputar pertanyaan-pertanyaan itu tidak mungkin dapat dijelaskan dalam kalimat sederhana. Butuh kecerdasan dan kebijaksanaan yang amat tinggi untuk memahaminya. Dan seorang Sammasambuddha adalah orang yang mengetahui jawaban atas pertanyaan semacam ini.

Buddhisme secara implisit mengundang setiap orang yang mau mengetahui jawaban dari pertanyaan semacam ini. Kalau Anda mau, silakan kembangkan moralitas dan kebijaksanaan Anda hingga menjadi seorang Sammasambuddha. Ini jauh lebih baik, daripada agama lain yang berusaha menunjukkan jawaban terhadap pertanyaan semacam ini dengan penjelasan sangat sederhana; serta mewajibkan umatnya untuk tidak bertanya lebih lanjut lagi. Alias wajib percaya.


Quote
8. Buddha menjauhkan diri kita dari-Nya, sedangkan Yesus menerima kita. Yesus adalah jalan itu sendiri. Buddha hanya bisa menunjukkan Jalan. Buddha mengatakan diri kita sendiri yg bertanggung jawab, tapi Yesus mampu menghapus dosa, menghibur hati yang sakit dan menanggung dosa-dosa manusia. Seems better for a weak person huh??

Sang Buddha tidak pernah manjauhkan kita dari-Nya. Sepertinya ada kesalahan intepretasi.

Sang Buddha hanya menyatakan bahwa ajaran-Nya hanya sebagai panduan. Semua orang harus mempraktikkannya untuk merealisasi Nibbana. Ini seperti seorang motivator yang memberikan panduan motivasi jalan menuju kesuksesan, tetapi kita sendiri yang harus berusaha untuk menjadi orang sukses. Bukan seperti Yesus yang terlalu baik; seorang motivator yang menjanjikan orang lain beroleh kesuksesan secara cuma-cuma asalkan mau percaya pada kata-kata-Nya dan mengikuti kehendak-Nya.

Yesus hanya bisa menghibur orang sakit dan menghapus dosa. Itu semua bisa dilakukan Sang Buddha, meski dengan konteks yang berbeda. Sang Buddha peduli pada kesehatan semua makhluk. Bila Beliau menjumpai orang atau makhluk yang sakit, Beliau akan turun tangan dan mengobatinya. Sang Buddha bahkan mengeluarkan kalimat majas yang sangat mulia, yaitu: "Siapa yang merawat orang sakit, berarti ia merawat Aku". Sang Buddha juga seringkali menolong makhluk lain untuk terhindar dari akibat perbuatan buruknya. Ini seperti menolong orang untuk terhindar dari dosa (akibat buruk), bukan?

Lebih dari itu. Sang Buddha bisa memberikan obat kebahagiaan sejati kepada semua makhluk. Semua makhluk yang memnimun obat ini (Dhamma) dengan benar (mempraktikkan), maka ia bisa mencapai Pembebasan Sempurna (kebahagiaan sejati - Nibbana). Sang Buddha memberikan jalan menuju akhir dukkha.

Sedangkan Yesus tidak bisa menanggulangi mengapa semua makhluk, manusia, dan juga umat-Nya untuk terhindari dari tua, sakit, mati. Yesus tidak mampu memberikan obat kepada umat-Nya untuk mengatasi penderitaan. Justru umat yang semakin menderita dalam hidupnya, namun kuat imannya; adalah umat-umat yang jauh lebih dikasihi Tuhan. Demikianlah amanat dari agama monotheisme. Sungguh suatu pemandangan memilukan, betapa Tuhan menciptakan kehidupan yang kusut ini sebagai bukti kasih-Nya.

Coba direnungkan. :)

-----------------

Intermezzo:
- Buddha => gelar untuk orang yang tercerahkan; profil utama dalam Agama Buddha
- Buddhisme => adalah pandangan / paham sesuai ajaran Sang Buddha
- Buddhis => orang yang memegang pandangan Buddhisme
- Umat Buddha => orang yang memegang pandangan Buddhisme

Buddhis adalah sama dengan umat Buddha.
Jadi istilah "umat Buddhis" adalah tidak tepat.


Di awal thread, Bro GandalfTheElder menyatakan ada 10 pertanyaan. Ini baru 8 pertanyaan saja. Bisa dicantumkan juga 2 pertanyaan berikutnya di sini?
« Last Edit: 04 January 2010, 03:46:33 PM by upasaka »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #41 on: 04 January 2010, 03:37:21 PM »
kalau boleh si aye minta 8 kegagalan umat Buddhis memahami ajaran Buddha sehingga banyak aliran ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #42 on: 04 January 2010, 05:33:44 PM »
^
^

 [at]  Cek Ayu

8 kegagalan umat Buddhis memahami ajaran Buddha sehingga banyak aliran adalah 8 point lawan dari JMB 8(jalan mulia beruas 8 )
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline ciputras

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: 12
  • Gender: Male
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #43 on: 05 January 2010, 11:27:48 AM »
[at] bro upasaka
penjelasan yang pas buat saya. mantaf bro...

[at] bro ryu
kayaknya aliran timbul tidak hanya dilingkungan buddhis deh. menurut saya hal ini lebih disebabkan oleh sifat dasar manusia yang merasa dirinya lebih benar.
Buddha said to his followers:
"cetanaham bhikkhave kammam vadami" - "The intention, monks, is what I maintain to be the action."
Ajahn Lee : "An evil intention blemishes virtue. A good intention helps keep it pure."

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: 8 Pertanyaan / pernyataan Utama yang ditujukan Umat K pada Buddhis
« Reply #44 on: 05 January 2010, 11:40:27 AM »
[at] ciputras

Mungkin penjelasan saya pas buat Anda, tapi mungkin kurang pas buat teman yang lain. :)
Senang mengetahui Anda puas dengan jawaban sederhana dari saya.