Bisa..
Mengapa obat ini bisa, karena sudah dijelaskan bahwa obat ini dikatakan merupakan progesteron sintetis.
Hormon itu merupakan senyawa yang unik sekaligus karena keunikannnya makanya berbahaya dan harus hati2 digunakan apalagi yang digunakan adalah senyawa sintetis. Karena tubuh mengenal istilah mekanisme feedback akibat ada tidaknya hormon.
Ini siklus menstruasi wanita (beserta konsentrasi hormon wanita)
Dari gambar dapat dilihat bahwa estrogen dan progesteron, konsentrasinya akan bertentangan, pada saat estrogen naik, progesteron justru menurun, dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena mekanisme feedback tadi.
Pada saat konsentrasi progesteron mencapai puncak, maka tubuh sendiri akan mendapat sinyal untuk menghentikan produksi progesteron (mekanisme feedback), dan meningkatkan produksi estrogen.
Intinya :
1. Ketika tubuh terlalu banyak progesteron maka produksi progesteron turun, maka akan terjadi peluruhan endometrium yang dinamakan dengan menstruasi.
2. Ketika tubuh terlalu banyak estrogen dan kekurangan progesteron, maka akan diproduksi progesteron, untuk mempersiapkan endometrium untuk implantasi pembuahan (jika ada)
Maka dari sini, dapat dilihat yang menentukan produksi progesteron dinaikkan / dihentikan adalah konsentrasi progesteron itu sendiri. Dan obat yang dimakan, adalah ikut membantu meningkatkan konsentrasi progesteron.
Misal anggap konsentrasi progesteron max di tubuh = 20
1. Kasus 1
Progesteron di tubuh baru 10, ditambah obat 10 lagi pada hari ke X, maka hari ke X tersebut, 10 + 10 = 20, maka tubuh akan stop produksi progesteron
2. Kasus 2
Progesteron di tubuh tidak ada karena tingginya estrogen, ditambah dengan 10 pada hari ke Y, maka jumlah nya 10, maka tubuh tetap produksi progesteron yang berguna untuk membangun endometrium
Kasus 1, dan 2 obat nya sama dimakan, namun dimakan pada hari yang berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda juga..