Surabaya - Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang dirasakan Mbok Darmi (67). Ketika mencari sesuap nasi saja susah, suaminya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Otomatis roda ekonomi pasangan renta yang tidak punya rumah ini tak lagi berputar. Suaminya, Giman (72) yang sebelumnya mancari nafkah sebagai tukang becak, praktis berhenti.
Derita Mbok Darmi ini sudah berlangsung 7 bulan terakhir. Pasangan suami istri yang menikah sekitar 35 tahun lalu ini memang memilukan.
Hampir 7 bulan ini, keduanya tidur di emperan toko di kawasan Kedungdoro Surabaya. Mbok Darmi memilih tidur di emperan toko, sedangkan suami tercintanya yang sakit tidur di dalam becaknya.
Giman yang asal Madiun itu kini tergolek lemas di RS Haji Surabaya karena diduga diserang gangguan syaraf kaki dan paru-paru.
Selama 7 bulan sakit, Giman hanya tergolek di dalam becak sedangkan istrinya dengan setia menungguinya. Untuk makan, mereka mengandalkan bantuan dari warga Kedungdoro yang merasa iba.
Namun Mbok Darmi sedikit bisa bersyukur suaminya akhirnya bisa dirawat di rumah sakit sejak 29 Juni 2008 lalu. Biaya pengobatannya ditanggung komunitas interaktif Kaskus dan Awari.
"Ini inisiatif dari kami untuk menolong sesama. Semoga ada dermawan lain yang bersedia membantu selain kami," kata Priyotomo Adi Groko, salah satu pemilik warnet di Rungkut yang juga anggota Kaskus saat ditemui di RS Haji, Surabaya, Rabu (2/7/2008).
Menurut dia, biaya yang disumbangkan untuk pengobatan hasil sumbangan para rekan-rekannya di Kaskus. Namun dia juga mengakui jika dana yang dihimpunnya itu pastilah belum mencukupi untuk menanggung penuh biaya pengobatan Giman.
"Kami mulai khawatir dengan dana yang kami himpun dari teman-teman. Kami takut dana yang kami miliki tidak mencukupi untuk pengebotan pak Giman yang kata
dokter perlu perawatan lebih lama," katanya.
Priyotomo berharap, nantinya ada warga yang turut membantu pengobatan Pak Giman.
"Dana yang kami kumpulkan dari teman-teman masih terkumpul Rp 4.600.000. Kami takut dana tersebut masih kurang. Kami berharap banyak warga yang turut membantu meringankan beban untuk pengobatan Pak Giman," harapnya.
Bagaimana? Ada yang ingin berbagi untuk sesama?
-sumber: detik surabaya-
http://surabaya.detik.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/07/tgl/02/time/093552/idnews/965727/idkanal/466