//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?  (Read 62362 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline mettiko

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 4
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #150 on: 03 September 2010, 04:25:00 PM »
Bro semua, ada Bhante yang menyatakan pendapatnya seperti dibawah ini :

Bahwa ajaran Buddha yang dibabarkan zaman sekarang ini dapat menyimpang dari ajaran yg sejati.
Walau dibabarkan oleh Bhikku atau dijelaskan dibuku harus dibandingkan dengan Sutta Pitaka dan Vinaya Pitaka,
Bila tidak sesuai dengan Sutta dan Vinaya, maka janganlah dianggap sebagai ajaran Buddha yang benar.

Vipassana baru ada 30 tahun terakhir, dalam Tipitaka tidak ada istilah Vipassana.
Sang Buddha tidak mengajarkan Vipassana, Vipasanna adalah istilah yang dipopulerkan oleh Bhante Mahasi Sayadaw, agar orang2 tertarik pada metoda meditasi yang lebih 'mudah' (krn tidak mencapai jhana), tapi dapat mencapai tingkat2 kesucian.
Selain itu, murid2 sang Buddha pada jaman dulu hanya mengagungkan Samatha Bhavana,
Juga dalam Mahasatipathana Sutta yang dijelaskan adalah Samatha Bhavana.

Kesucian tingkat pertama (Sotapana) dapat dicapai hanya dengan mendengarkan dan membaca ttg dhamma, dan bukan dengan meditasi Vipassana.
Sedangkan tingkat2 kesucian yang lebih tinggi hanya dapat dicapai setelah mencapai jhana jhana dalam menditasi Samatha Bhavana.

Setelah jhanna tanpa bentuk tingkat 4 (jhanna ke 8) ada jhanna ke 9, dimana orang yang mencapai jhanna 9 berarti telah mencapai Nibbana, dengan kata lain orang yang dapat mencapai jhana 9 dapat menjadi seorang Arahat.


Apakah pendapat ini bisa diterima?
Terus terang, Pendapat yg dinyatakan Bhante ini agak bertentangan dengan pandangan saya yang selama ini saya yakini..
Bagaimana menurut pendapat bro sekalian?

baca dulu Tipitaka Dengan lengkap terutama Mahasatiphatana Sutta.. di jelaskan bhwa tidak ada jalan lain selain vipassana untuk meraih kesucian.. dalam Mahaparinibbana sutta ( kalau aku gak salah inget ) Tidak akan di temukan orang suci dalam ajaran manapun jika di dalamnya tidak mengajarkan Vipassana..
"Hamemayu Hayuning Bawana"
"Rahayuning Bawana Kapurba Waskitaning Manungsa"
"Darmaning Manungsa Mahanani Rahayuning Negara"
"Rahayuning Manungsa Dumadi Karana Kamanungsane"

Offline Utphala Dhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 109
  • Reputasi: 16
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #151 on: 03 September 2010, 06:49:33 PM »
Meditasi Vipassana yang kita kenal adalah bagian atau fase yang sangat penting dalam pelaksanaan Perhatian Benar (SAMMA-SATI), perhatian atau perenungan pada (bahwa yang ada hanya) 4 Satipatthana, fenomena atau realitas batin dan jasmani, fenomena atau realitas (dhamma) yang tak melibatkan atau berhubungan dengan suatu personifikasi atau diri/atta. Perhatian Benar bersama-sama dengan Pandangan Benar dan Konsentrasi Benar penting untuk penembusan Tilakkhana. Perhatian Benar adalah mengembangkan 4 Satipatthana, yang juga bertindak sebagai landasan yang membantu mengembangkan Konsentrasi Benar.

Dalam SN 47.40 Satipatthana-vibhanga Sutta, dikatakan bahwa fondasi untuk mengembangkan 4 Satipatthana adalah pelaksanaan keseluruhan 8 faktor dalam Jalan Mulia Beruas 8.

Quote
Satipatthana-vibhanga Sutta: Analysis of the Frames of Reference
Adapted translation from the Pali by Thanissaro Bhikkhu


"I will teach you the frames of reference, their development, and the path of practice leading to their development. Listen & pay close attention. I will speak.

"Now, what are the frames of reference? There is the case where a monk remains focused on the body in & of itself — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world. He remains focused on feelings in & of themselves... mind in & of itself... mental qualities in & of themselves — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"This is called the frames of reference.

"And what is the development of the frames of reference? There is the case where a monk remains focused on the phenomenon of origination with regard to the body, remains focused on the phenomenon of passing away with regard to the body, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to the body — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"He remains focused on the phenomenon of origination with regard to feelings, remains focused on the phenomenon of passing away with regard to feelings, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to feelings — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"He remains focused on the phenomenon of origination with regard to the mind, remains focused on the phenomenon of passing away with regard to the mind, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to the mind — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"He remains focused on the phenomenon of origination with regard to dhamma (selfless phenomenon/reality), remains focused on the phenomenon of passing away with regard to dhamma, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to dhamma — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"This is called the development of the frames of reference.

"And what is the path of practice to the development of the frames of reference? Just this noble eightfold path: right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right concentration. This is called the path of practice to the development of the frames of reference."

Mengenai Maha Satipatthana Sutta, ekayano maggo kurang tepat diartikan sebagai jalan satu-satunya. Menurut Ajahn Brahm, ekayano maggo memiliki arti jalan yang hanya menuju satu arah. Jadi pengembangan 4 Satipatthana (Vipassana Bhavana) adalah jalan yang (pasti) menuju satu arah yakni pembebasan, bukan yang lain.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #152 on: 03 September 2010, 07:16:19 PM »
Meditasi Vipassana yang kita kenal adalah bagian atau fase yang sangat penting dalam pelaksanaan Perhatian Benar (SAMMA-SATI), perhatian atau perenungan pada (bahwa yang ada hanya) 4 Satipatthana, fenomena atau realitas batin dan jasmani, fenomena atau realitas (dhamma) yang tak melibatkan atau berhubungan dengan suatu personifikasi atau diri/atta. Perhatian Benar bersama-sama dengan Pandangan Benar dan Konsentrasi Benar penting untuk penembusan Tilakkhana. Perhatian Benar adalah mengembangkan 4 Satipatthana, yang juga bertindak sebagai landasan yang membantu mengembangkan Konsentrasi Benar.

Dalam SN 47.40 Satipatthana-vibhanga Sutta, dikatakan bahwa fondasi untuk mengembangkan 4 Satipatthana adalah pelaksanaan keseluruhan 8 faktor dalam Jalan Mulia Beruas 8.

Quote
Satipatthana-vibhanga Sutta: Analysis of the Frames of Reference
Adapted translation from the Pali by Thanissaro Bhikkhu


"I will teach you the frames of reference, their development, and the path of practice leading to their development. Listen & pay close attention. I will speak.

"Now, what are the frames of reference? There is the case where a monk remains focused on the body in & of itself — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world. He remains focused on feelings in & of themselves... mind in & of itself... mental qualities in & of themselves — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"This is called the frames of reference.

"And what is the development of the frames of reference? There is the case where a monk remains focused on the phenomenon of origination with regard to the body, remains focused on the phenomenon of passing away with regard to the body, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to the body — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"He remains focused on the phenomenon of origination with regard to feelings, remains focused on the phenomenon of passing away with regard to feelings, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to feelings — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"He remains focused on the phenomenon of origination with regard to the mind, remains focused on the phenomenon of passing away with regard to the mind, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to the mind — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"He remains focused on the phenomenon of origination with regard to dhamma (selfless phenomenon/reality), remains focused on the phenomenon of passing away with regard to dhamma, remains focused on the phenomenon of origination & passing away with regard to dhamma — ardent, alert, & mindful — putting aside greed & distress with reference to the world.

"This is called the development of the frames of reference.

"And what is the path of practice to the development of the frames of reference? Just this noble eightfold path: right view, right resolve, right speech, right action, right livelihood, right effort, right mindfulness, right concentration. This is called the path of practice to the development of the frames of reference."

Mengenai Maha Satipatthana Sutta, ekayano maggo kurang tepat diartikan sebagai jalan satu-satunya. Menurut Ajahn Brahm, ekayano maggo memiliki arti jalan yang hanya menuju satu arah. Jadi pengembangan 4 Satipatthana (Vipassana Bhavana) adalah jalan yang (pasti) menuju satu arah yakni pembebasan, bukan yang lain.

Bro Utphala Dhamma yang baik,
Saya tidak setuju dengan pernyataan Ajahn Brahm, karena dengan pernyataan tersebut maka implikasinya berarti pencapaian ke arah pembebasan bisa dilakukan dengan cara lain. Bukan hanya dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Bila pernyataan Ajahn Brahm benar maka,
- Kepercayaan Hindu Bali bahwa pencerahan bisa dicapai dari dua arah, yaitu dengan melakukan kebajikan atau melakukan kejahatan, kedua-duanya akan bermuara ke arah yang sama, mungkin benar juga.
- barangkali mencapai pencerahan dengan membaca Namo Tassa terus-terusan hingga suatu ketika mencapai Pencerahan, mungkin bisa juga.
- Atau pernyataan bahwa tanpa meditasi suatu ketika bisa mencapai pencerahan barangkali bisa terjadi.
- Atau tanpa belajar Dhamma sekalipun suatu ketika akan mencapai Pencerahan.
Intinya bila Jalan Ariya Berunsur Delapan bukan jalan satu-satunya, berarti ada banyak jalan ke Roma.

Saya rasa penerjemahan yang lebih tepat dari ekayano maggo adalah: jalan tunggal. Pengertian jalan tunggal agak sejalan dengan pengertian jalan satu-satunya.

 _/\_


« Last Edit: 03 September 2010, 07:30:54 PM by fabian c »
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Utphala Dhamma

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 109
  • Reputasi: 16
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #153 on: 03 September 2010, 07:39:45 PM »
Bro Utphala Dhamma yang baik,
Saya tidak setuju dengan pernyataan Ajahn Brahm, karena dengan pernyataan tersebut maka implikasinya berarti pencapaian ke arah pembebasan bisa dilakukan dengan cara lain. Bukan hanya dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Bila pernyataan Ajahn Brahm benar maka,
- Kepercayaan Hindu Bali bahwa pencerahan bisa dicapai dari dua arah, yaitu dengan melakukan kebajikan atau melakukan kejahatan, kedua-duanya akan bermuara ke arah yang sama, mungkin benar juga.
- barangkali mencapai pencerahan dengan membaca Namo Tassa terus-terusan hingga suatu ketika mencapai Pencerahan, mungkin bisa juga.
- Atau pernyataan bahwa tanpa meditasi suatu ketika bisa mencapai pencerahan barangkali bisa terjadi.
- Atau tanpa belajar Dhamma sekalipun suatu ketika akan mencapai Pencerahan.
Intinya bila Jalan Ariya Berunsur Delapan bukan jalan satu-satunya, berarti ada banyak jalan ke Roma.

Saya rasa penerjemahan yang lebih tepat dari ekayano maggo adalah: jalan tunggal. Pengertian jalan tunggal agak sejalan dengan pengertian jalan satu-satunya.

 _/\_


Bro Fabian yang baik,
Mengenai jalan satu-satunya, saya berpendapat jalan tersebut adalah Jalan Mulia Beruas Delapan _/\_

Quote
SN 22.84. Tissa Sutta: Khotbah Dorongan Semangat dari Sang Buddha kepada Bhikkhu Tissa
Adaptasi terjemahan dari Pali oleh Thanissaro Bhikkhu dan Walshe.

    "Tissa, seumpama ada dua orang, yang satu tidak tahu jalan, yang lain tahu jalan. Dalam hal ini, yang tidak tahu jalan bertanya pada orang yang tahu jalan. Ia menjawab, "Benar, Sobat, inilah jalannya. Teruskanlah selama beberapa saat dan engkau akan tiba pada suatu persimpangan. Jangan ambil yang kiri, tapi ambillah jalan yang di sebelah kanan. Teruskan sedikit, dan engkau akan sampai pada sebuah hutan rimba yang lebat. Lanjutkan sedikit lagi, dan engkau akan melihat sebuah rawa yang luas. Lanjutkan sedikit lebih jauh, dan engkau akan melihat jurang yang dalam. Tetap lanjutkan sedikit lebih jauh lagi, dan engkau akan melihat sebidang tanah lapang yang menyenangkan.

    "Aku membuat perumpamaan ini untuk menjelaskan maksudku: Orang yang tidak tahu jalan mewakili umat awam (yang belum memasuki arus), dan orang yang tahu jalan mewakili Sang Tathagata, Arahat, Samma Sambuddha, yang telah mencapai Penerangan Sempurna. Persimpangan jalan mewakili keragu-raguan. Cabang sebelah kiri mewakili jalan yang salah dan cabang sebelah kanan mewakili Jalan Mulia Beruas Delapan. Hutan yang lebat mewakili ketidaktahuan. Rawa yang luas mewakili nafsu indera. Jurang yang dalam melambangkan kejengkelan dan keputusasaan. Sebidang tanah lapang yang menyenangkan mewakili Nibbana.

    " Bergembiralah, Tissa, Bergembiralah. Aku di sini untuk menasihatimu, Aku di sini untuk mendukungmu, Aku di sini untuk memberimu petunjuk!"
[/color]

Offline Candra Taruna

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -4
  • Gender: Male
  • Nice to be Important But More Important to be Nice
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #154 on: 19 September 2013, 06:48:01 PM »
Mengenai Maha Satipatthana Sutta, ekayano maggo kurang tepat diartikan sebagai jalan satu-satunya. Menurut Ajahn Brahm, ekayano maggo memiliki arti jalan yang hanya menuju satu arah. Jadi pengembangan 4 Satipatthana (Vipassana Bhavana) adalah jalan yang (pasti) menuju satu arah yakni pembebasan, bukan yang lain.


Bro Utphala Dhamma yang baik,
Saya tidak setuju dengan pernyataan Ajahn Brahm, karena dengan pernyataan tersebut maka implikasinya berarti pencapaian ke arah pembebasan bisa dilakukan dengan cara lain. Bukan hanya dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.

Bila pernyataan Ajahn Brahm benar maka,
- Kepercayaan Hindu Bali bahwa pencerahan bisa dicapai dari dua arah, yaitu dengan melakukan kebajikan atau melakukan kejahatan, kedua-duanya akan bermuara ke arah yang sama, mungkin benar juga.
- barangkali mencapai pencerahan dengan membaca Namo Tassa terus-terusan hingga suatu ketika mencapai Pencerahan, mungkin bisa juga.
- Atau pernyataan bahwa tanpa meditasi suatu ketika bisa mencapai pencerahan barangkali bisa terjadi.
- Atau tanpa belajar Dhamma sekalipun suatu ketika akan mencapai Pencerahan.
Intinya bila Jalan Ariya Berunsur Delapan bukan jalan satu-satunya, berarti ada banyak jalan ke Roma.

Saya rasa penerjemahan yang lebih tepat dari ekayano maggo adalah: jalan tunggal. Pengertian jalan tunggal agak sejalan dengan pengertian jalan satu-satunya.

 _/\_

Pengertian jalan tunggal dan jalan satu-satunya adalah SALAH BESAR atau SESAT atau menyesatkan orang banyak, Pencapaian Kesucian bisa tercapai dengan 2 cara, yaitu Kesucian Melalui Kebijaksanaan dan Kesucian Melalui Konsentrasi
paham ga' apa yg dimaksud dengan ini? ga' tau?
Belajar lagi decchhhh......

Sekarang gampang aje dech......
Sang Buddha mencapai keBuddhaan atau keArahatan melalui Jhana khan?
Jadi dimana itu "jalan satu-satunya" ?

Meditasi Jhana dengan mencapai 8 Pencapaian (4 Rupa dan 4 Arupa Jhana) dilanjutkan dengan Pencapaian ke sembilan "Penghentian dari Pencerapan dan Perasaan" ini akan membuat si Pencapai mencapai KeArahatan, TIDAK ADA unsur yg namanya Vipassana disitu..!

Justru, dengan pandangan salah anda dan kesesatan anda selama ini seperti inilah maka anda puluhan Tahun berkutet dengan Vipassana TANPA ada kemajuan !
Masih belon sadar juga...?

Kasiiaaannnn dech Looo...... 'ampe Tua di Vipassana tanpa hasil......

dari Jalan Utama berruas 8, maka faktor : Konsentrasi Benar jelas adalah Jhana yg di wanti-wanti oleh Sang Bhagava untuk dilatih ! BUKAN Vipassana !
BAHKAN... istilah Vipassana waktu itu dikenal pun TIDAK
yg ada adalah Satipatthana 4 yg bersanding dengan Sati-Sampajjana yang harus dilatih untuk mempertajam kesadaran agar lebih mudah memasuki keadaan Konsentrasi (Jhana)

Fabian ini kagak sadar-sadar udah kejeblok di Pandangan salah puluhan Tahun...!
kasian ammaaatttt......

Terjemahan : 'Jalan Satu Arah' untuk "Eka Maggo Vissudhiya" sudah benar, dalam artikata :
Pelaksana Satipatthana 4 (BUKAN Vipassana) hanya menuju ke Pencapaian Kesucian (jalan hanya ke satu arah, yaitu kesucian) sedang mereka yang melatih Samatha, jika tidak berhasil mencapai tingkat ke 9 (Penghentian dari Pencerapan dan Perasaan) atau memusnahkan kekotoran Bhatin dengan Asavakayanana (= Abhinna, yang bisa ditimbulkan mulai Jhana ke 4) sehingga menjadi Arahat, maka orang ini hanya akan menjadi sesosok Brahma biasa (terlahir ke Alam Brahma), jadi, jalan Samatha mempunyai 2 arah :
Nibbana (sebagai Arahat) atau Brahma
sedangkan Satipatthana 4 hanya 1 arah, yaitu Kesucian (Sotapana s/d Arahat)
TAPI jadi BEDA JAUH kalo dibilang SATU-SATUNYA !

Pemelencengan pengertian ini menjadi : Jalan SATU-SATUNYA merupakan salah kaprah yg Besar, sangat besar, kemunduran yg sangat Besar, itulah sebabnya jarang sekali atau Hampir tidak ada, pencapai Kesucian di Jaman ini, karena DIRACUNI oleh paham Vipassana yg salah ini
Paham salah ini membuat orang menjauh melatih Jhana, menganggap Jhana tidak penting, ini yang dikatakan tidak menghormati Meditasi/Konsentrasi yg membuat kemunduran dari Dhamma yang sangat Parah......

Saya sangat menyesalkan dipeliharanya pandangan-pandangan salah dan sesat seperti ini di Kalangan Buddhist

Demikian Kataku


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #155 on: 20 September 2013, 09:18:30 AM »
bagi yg menganut pandangan "bahwa Sang Buddha tidak mengajarkan vipassanā" saya sarankan agar lebih banyak membaca sutta, berikut saya copas satu dari banyak sutta di mana terdapat kata "vipassanā", kutipan ini saya ambil dari Majjhima Nikāya


‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘sabrahmacārīnaṃ piyo ca assaṃ manāpo ca garu ca bhāvanīyo cā’ti [manāpo garubhāvaniyo cāti (sī.)], sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘lābhī assaṃ cīvarapiṇḍapātasenāsanagilānappaccayabhesajjaparikkhārāna’nti, sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘yesāhaṃ cīvarapiṇḍapātasenāsana gilānappaccayabhesajjaparikkhāraṃ paribhuñjāmi tesaṃ te kārā mahapphalā assu mahānisaṃsā’ti, sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘ye maṃ [ye me (sī. syā.)] ñātī sālohitā petā kālaṅkatā [kālakatā (sī. syā. pī.)] pasannacittā anussaranti tesaṃ taṃ mahapphalaṃ assa mahānisaṃsa’nti, sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

Offline Afoe286

  • Teman
  • **
  • Posts: 63
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Semoga semua makhluk berbahagia
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #156 on: 20 September 2013, 08:52:04 PM »
Vipassana & Samatha adalah jalannya.tanpa Vipassana bukan jalannya.tanpa Samatha juga bukan jalannya.
Khanti paramam tapo titikkha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #157 on: 20 September 2013, 09:14:30 PM »
hebatnya lagi jarang baca tapi bisa menghakimi  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #158 on: 21 September 2013, 03:30:12 AM »
Pertanyaannya, apakah kata vipassana di sutta itu mengacu pada salah satu dari pembagian jenis meditasi seperti yg dipahami sekarang: samatha bhavana dan vipassana bhavana?

Pertanyaan lainnya, apakah kata vipassana di sutta itu mengacu pada praktek vipassana yang dipahami oleh orang di jaman ini yaitu praktek vipassana cara mahasi atau vipassana cara goenka, dsb?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #159 on: 21 September 2013, 08:12:36 AM »
Pertanyaannya, apakah kata vipassana di sutta itu mengacu pada salah satu dari pembagian jenis meditasi seperti yg dipahami sekarang: samatha bhavana dan vipassana bhavana?

Pertanyaan lainnya, apakah kata vipassana di sutta itu mengacu pada praktek vipassana yang dipahami oleh orang di jaman ini yaitu praktek vipassana cara mahasi atau vipassana cara goenka, dsb?
:jempol:

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #160 on: 21 September 2013, 08:50:52 AM »
Pertanyaannya, apakah kata vipassana di sutta itu mengacu pada salah satu dari pembagian jenis meditasi seperti yg dipahami sekarang: samatha bhavana dan vipassana bhavana?

Pertanyaan lainnya, apakah kata vipassana di sutta itu mengacu pada praktek vipassana yang dipahami oleh orang di jaman ini yaitu praktek vipassana cara mahasi atau vipassana cara goenka, dsb?

vipassana dalam teks sutta, tidak pernah ada yg mengacu pada jenis meditasi, melainkan bermakna "insight" (pandangan terang). terjemahan paragraf Pali di atas adalah sbb:
3. “Jika seorang bhikkhu menghendaki: ‘Semoga aku disayangi dan disenangi oleh teman-temanku dalam kehidupan suci, dihormati dan dihargai oleh mereka,’ maka ia harus memenuhi aturan-aturan, menekuni ketenangan pikiran internal, tidak mengabaikan meditasi, memiliki pandangan terang, dan berdiam dalam gubuk-gubuk kosong.


BTW, postingan saya tidak bermaksud untuk membantah argumen bahwa "Sang Buddha mengajarkan (meditasi) vipassana", karena saya memang setuju dengan hal ini.

tapi jika dikatakan bahwa istilah Vipasana tidak ada dalam Tipitaka, dan baru muncul 30 tahun terakhir, bahkan disampaikan oleh seorang Bhante, maka kemungkinan besar Bhante ini adalah seorang yg buta huruf.

Offline Candra Taruna

  • Teman
  • **
  • Posts: 56
  • Reputasi: -4
  • Gender: Male
  • Nice to be Important But More Important to be Nice
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #161 on: 21 September 2013, 04:56:40 PM »
bagi yg menganut pandangan "bahwa Sang Buddha tidak mengajarkan vipassanā" saya sarankan agar lebih banyak membaca sutta, berikut saya copas satu dari banyak sutta di mana terdapat kata "vipassanā", kutipan ini saya ambil dari Majjhima Nikāya


‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘sabrahmacārīnaṃ piyo ca assaṃ manāpo ca garu ca bhāvanīyo cā’ti [manāpo garubhāvaniyo cāti (sī.)], sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘lābhī assaṃ cīvarapiṇḍapātasenāsanagilānappaccayabhesajjaparikkhārāna’nti, sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘yesāhaṃ cīvarapiṇḍapātasenāsana gilānappaccayabhesajjaparikkhāraṃ paribhuñjāmi tesaṃ te kārā mahapphalā assu mahānisaṃsā’ti, sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.

‘‘Ākaṅkheyya ce, bhikkhave, bhikkhu – ‘ye maṃ [ye me (sī. syā.)] ñātī sālohitā petā kālaṅkatā [kālakatā (sī. syā. pī.)] pasannacittā anussaranti tesaṃ taṃ mahapphalaṃ assa mahānisaṃsa’nti, sīlesvevassa paripūrakārī ajjhattaṃ cetosamathamanuyutto anirākatajjhāno vipassanāya samannāgato brūhetā suññāgārānaṃ.


Tapi perlu diketahui dan di Mengerti, bahwa kata "vipassanā" diatas berbeda dengan apa yang dilakukan dan dilatih orang sebagai Vipassana Jaman sekarang, untuk yang Jaman sekarang dikenal sebagai Meditasi Vipassana, itu adalah apa yg di Jaman Sang Buddha diajarkan sebagai Sati Patthana 4

Jadi, Apa yang dikenal di Jaman sekarang sebagai Meditasi Vipassana, memang di Jaman Buddha tidak dikenal, yg digunakan waktu itu adalah Sati Patthana 4, sedangkan KATA "vipassanā" memang telah muncul, dan kata itulah yang dicatut, diambil dan angkat sebagai pengganti Sati Patthana 4

 :)

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Ajaran Buddha zaman sekarang ini menyimpang dari ajaran Sejati ?
« Reply #162 on: 21 September 2013, 11:40:20 PM »
seri no 1, 2, 3 & 4 nya model seperti apa ?



Tapi perlu diketahui dan di Mengerti, bahwa kata "vipassanā" diatas berbeda dengan apa yang dilakukan dan dilatih orang sebagai Vipassana Jaman sekarang, untuk yang Jaman sekarang dikenal sebagai Meditasi Vipassana, itu adalah apa yg di Jaman Sang Buddha diajarkan sebagai Sati Patthana 4

Jadi, Apa yang dikenal di Jaman sekarang sebagai Meditasi Vipassana, memang di Jaman Buddha tidak dikenal, yg digunakan waktu itu adalah Sati Patthana 4, sedangkan KATA "vipassanā" memang telah muncul, dan kata itulah yang dicatut, diambil dan angkat sebagai pengganti Sati Patthana 4

 :)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha